Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Menyiksa Hewan adalah Tanda Psikopat, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Menyiksa hewan merupakan salah satu hal yang menandakan bahwa mental seseorang sedang tak baik-baik saja.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Psikopat adalah gangguan kepribadian yang penderitanya tak bisa merasakan emosi, memiliki perasaan, juga empati.

Mayoritas penderitanya dikenal sebagai sosok yang kejam dan bertentangan dengan norma-norma sosial. Namun, tak menutup pula ada penderitanya yang masih mampu berbaur dengan lingkungan sekitarnya.

Digambarkan sebagai pribadi yang dingin membuat banyak psikopat terjerat kasus-kasus pembunuhan. Sebut saja Ted Bundy yang menjadi tersangka setelah membunuh 35 perempuan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya itu, ada pula Jeffrey Dahmer yang juga melakukan pemerkosaan, mutilasi, nekrofilia, dan kanibalisme untuk menghabisi nyawa korban-korbannya.

Ternyata, sewaktu kecil, Dahmer dan Bundy pernah menyiksa binatang. Dalam beberapa kasus, menyiksa binatang bisa dikategorikan sebagai gejala awal psikopat. Hal ini juga terjadi dalam siniar Tinggal Nama episode “Kucing Siluman [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E1.

Dalam episode tersebut, diceritakan Caroline khawatir akan kucingnya yang ingin ia titipkan ke Hubert. Pasalnya, menurut Caroline, Hubert ingin membunuh kucing kesayangannya itu. Apakah Hubert memiliki rencana lain?

Korelasi Penyiksaan Hewan terhadap Pembunuh Berantai

Menurut FBI, penyiksaan terhadap hewan memiliki korelasi yang signifikan dengan sikap manusia yang senang melakukan kekerasan. Pasalnya, pembunuh berantai diketahui sering menyiksa atau membunuh hewan sejak mereka kecil.

Baca juga: Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Cara Mengatasinya

Tak hanya itu, laki-laki yang melakukan pelecehan anak atau kekerasan dalam rumah tangga juga sangat sering menyakiti hewan peliharaan di rumah. Penelitian kriminologi juga menguatkan hal ini.

Melansir Independent, beberapa penelitian kriminologi juga menunjukkan bahwa terdapat sekitar sepertiga hingga setengah dari semua pelaku kejahatan seksual telah menganiaya hewan selama masa kanak-kanak dan/atau remaja.

Bahkan, ada juga kasus yang pelakunya melakukan kejahatan seksual pada hewan tersebut.

Ada pula faktor psikologis yang menjadi penyebab gangguan ini muncul. Tiga karakteristik ini dikenal sebagai ‘Dark Triad’ yang terdiri dari machiavellianisme, narsisme, dan psikopat.

Sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh Dr. Phillip Kavanagh dan rekan-rekannya memaparkan hubungan antara tiga kepribadian tersebut dan tindak kekejaman terhadap hewan.

Studi tersebut menemukan bahwa orang-orang yang menyiksa hewan secara sengaja memiliki tiga karakteristik tersebut.

Tanda Seseorang yang Senang Menyakiti Hewan

Akan tetapi, menyiksa hewan sebenarnya tak harus berujung pada pembunuhan. Menurut Sinergia Animal, terdapat dua bentuk penyiksaan binatang, yaitu kekerasan aktif dan pasif. Kekerasan aktif adalah penyiksaan yang ditujukan untuk menyakiti hewan.

Sementara itu, kekerasan pasif adalah bentuk penyiksaan tanpa latar belakang, misalnya lupa memberi makan atau minum dalam jangka waktu yang lama.

Ternyata, ada latar belakang yang menjelaskan mengapa seseorang menyakiti hewan. Menurut perbincangan tim A&E dengan Dr. Chris Hensley, profesor hukum pidana di University of Tennessee di Chattanooga, diketahui orang yang menyiksa hewan memiliki kecenderungan untuk berada di posisi kuasa.

Baca juga: Terorisme Dalam Catatan Sejarah

Biasanya, mereka adalah orang-orang yang dianggap lemah. Pasalnya, banyak psikopat yang bermula dari pengucilan di lingkungannya sehingga timbul rasa ‘penolakan’.

Alhasil, mereka pun jadi pribadi yang tertutup hingga anti sosial. Untuk melampiaskannya, mereka biasanya menargetkan hewan sebagai pihak yang lebih lemah.

Selain itu, ada beberapa kasus kekerasan dalam rumah tangga yang akhirnya juga menewaskan hewan peliharaan. Akibatnya, menurut Dr. Chris, di Chattanooga pun terdapat rumah sakit hewan terdekat yang akan menampung hewan peliharaan secara gratis.

Bagaimana Jika Anak Sering Menyakiti Hewan?

Untuk menghindari perilaku ini, orangtua harus memiliki andil agar lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak-anak.

Pasalnya, anak yang mengalami kekerasan rentan melampiaskannya ke benda atau bahkan hewan yang tak bersalah. Sangat perlu untuk mengenalkan sejak dini bahwa hewan diciptakan untuk hidup berdampingan dengan manusia.

Kita dapat melihat mayoritas psikopat atau pembunuh berantai berasal dari keluarga yang tak harmonis. Bahkan, mereka pernah menjadi korban kekerasan hingga pelecehan oleh orang-orang terdekat hingga menimbulkan trauma.

Trauma berkepanjangan yang tak ditangani inilah yang menjadi pemicu seseorang menjadi psikopat.

Itu sebabnya, kita harus lebih peduli terhadap sekitar, khususnya anak-anak. Berikanlah pengasuhan yang tepat untuk meminimalisasi perilaku buruk di kemudian hari. Jika sudah terlanjur, segera datangi psikolog untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jangan pernah menyepelekan tindak kejahatan meski itu adalah yang terkecil sekali pun.

Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Caroline? Apakah benar Hubert ingin membunuh kucing kesayangannya?

Temukan jawabannya dengan mendengarkan episode “Kucing Siluman [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E1 dari siniar Tinggal Nama di Spotify.

Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Akses sekarang juga episodenya melalui tautan dik.si/TNS5E1.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi