Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Selamatkan Bunga Senduro (Edelweiss)

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya
Bunga Edelweiss di Gunung Semeru.
Editor: Egidius Patnistik

SATU di antara sekian banyak lagu pada film legendaris laris manis The Sound Of Music adalah "Edelweiss" yang dinyanyikan oleh keluarga Von Trap di hadapan para petinggi Nazi Jerman tatkala menduduki kota kelahiran Wolfgang Amadeus Mozart, Salzburg, Austria.

Saya mengagumi melodi lagu "Edelweiss" karena kesederhanaan setara indah dengan lagu "Stille Nacht, Heilige Nacht" yang perdana dinyanyikan di sebuah kapela di desa Oberndorf, juga di dekat Salzburg. Maka semula saya menduga bahwa "Edelweiss" adalah lagu rakyat Austria.

Ternyata saya keliru. Pencipta melodi "Edelweiss" adalah Richard Rodgers pada tahun 1959, khusus untuk mahakarya musikal The Sound of Music. Berkat lagu "Edelweiss" karya Richard Rodgers itulah maka bunga edelweiss tersohor ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Baca juga: Kenapa Edelweis Tidak Boleh Dipetik? Ini 10 Fakta Menarik Si Bunga Abadi

Di kawasan pegunungan Indonesia, juga tumbuh edelweiss yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai bunga senduro dan dalam bahasa Latin disebut sebagai Anaphalis javanica.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga senduro merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat makanan.

Bunga-bunganya, yang biasanya muncul pada bulan April hingga Agustus, sangat disukai oleh serangga. Lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu, tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat gemar menghinggapi bunga senduro.

Bunga senduro sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para pendaki gunung.

Baca juga: 7 Lokasi Padang Bunga Edelweis di Indonesia, Bunga Abadi yang Dilarang untuk Dipetik

Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636 batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi. Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini dinyatakan terancam punah.

Sungguh disayangkan bahwa kecerobohan manusia telah mengancam kelestarian bunga senduro, terutama yang terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa sebenarnya edelweiss dapat diperbanyak dengan mudah melalui pemotongan cabang-cabangnya.

Karena itu potongan-potongan tersebut dapat dijual kepada pengunjung untuk mengurangi tekanan kerusakan terhadap populasi alami bunga senduro.

Di masa kini lokasi terbaik untuk melihat bunga senduro adalah antara lain di kawasan Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana (Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi