Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Setelah Berhubungan Intim Langsung Tidur Bisa Sebabkan Anyang-anyangan? Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Ramai soal tidak membersihkan diri setelah berhubungan intim bisa menyebabkan infeksi saluran kemih.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video yang mengatakan jika setelah berhubungan intim langsung tidur dan tidak bersih-bersih bisa menyebabkan anyang-anyangan ramai di media sosial TikTok.

Video tersebut diunggah oleh akun ini pada Jumat (17/2/2023).

"Anyang-anyangan bisa karena kita gak bersiin setelah berhubunhan jg loh bund!," tulis pengunggah. 

Anyang-anyangan merupakan gangguan saat buang air kecil, seperti buang air kecil hanya sedikit-sedikit dan tidak sampai tuntas, serta nyeri atau rasa panas saat buang air kecil.

Diketahui salah satu gejala dari infeksi saluran kemih (ISK) adalah anyang-anyangan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Rabu (22/2/2023) siang, unggahan itu telah disukai lebih dari 170.000 dan mendapatkan lebih dari 2.300 komentar dari warganet.

Baca juga: Viral, Foto Hasil Test Pack Urine Pria Positif, Mengapa Bisa Demikian?

Baca juga: Berbagai Warna Urine yang Bisa Ungkap Kondisi Tubuh

Respon warganet

Dari apa yang disampaikan dalam unggahan video tersebut, banyak warganet yang berkomentar. Beberapa di antaranya setuju dan bahkan pernah mengalami kejadian serupa.

"Pantes aq sering ayang-ayang dan terakhir paling lama mpe 3 minggu lebih ga sembuh-sembuh pdhl udah sering minum air putih," tulis warganet.

"Sama bun saya sering begitu," tulis warganet lainnya.

"Tim yg selalu bersih-bersih biar gimanapun ngantuk, capek, risih aja gitu kalo ga dibawa bersih-bersih," ungkap warganet.

Baca juga: Mengenal Kanker Kandung Kemih, Penyebab, Gejala hingga Pencegahannya

Meskipun banyak warganet yang berkomentar jika mengalami hal serupa, namun beberapa warganet juga mengatakan jika anyang-anyangan berkaitan dengan infeksi saluran kencing.

Lantas, benarkah hal tersebut?

Penjelasan dokter

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekologi Wawang Sukarya menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar, anyang-anyangan tidak selalu disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK).

"Infeksi itu karena penularan, misalnya jika suami ada infeksi genital atau sistemik yang berpengaruh ke sistem genital," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

"Jadi, tidak ada hubungannya dengan langsung tidur setelah berhubungan intim," tambahnya.

Wawang menyampaikan jika sering mengalami anyang-anyangan, sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala infeksi. Pemeriksaannya bisa melalui laboratorium untuk urine, pemeriksaan mikrobiologi swab vagina, atau pap smear.

"Seseorang yang mengalami anyang-anyangan bisa saja itu disebabkan karena ISK dan bisa juga tidak, maka untuk memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan seperti yang saya sebutkan di atas," jelasnya.

Baca juga: 7 Tanda Hati Tak Sehat, Salah Satunya dari Warna Urine dan Feses!

Anyang-anyangan dan infeksi saluran kemih 

Sementara itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Indra Adi Susianto mengatakan, istilah medis untuk nyeri pada saat buang air kecil itu disebut disuria.

Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, panas, dan perih saat buang air kecil.

"Itu disuria yang biasa masyarakat kenal dengan istilah anyang-anyangan," ujarnya terpisah, Rabu (22/2/2023).

Indra menyampaikan bahwa disuria bisa terjadi kepada siapa saja mulai dari anak-anak hingga orang tua.

"Disuria itu bukan penyakit, namun itu adalah gejala dari penyakit lain, seperti infeksi saluran kencing/kemih karena adanya peradangan (inflamasi) dan juga iritasi," jelasnya.

Peradangan ini dapat terjadi pada sistem kemih maupun daerah genitalia yang bisa dialami oleh laki-laki ataupun perempuan.

Baca juga: 7 Manfaat Konsumsi Jahe, Ampuh Cegah Kanker hingga Kurangi Peradangan

Penyebab infeksi saluran kemih

Indra menyebutkan, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan.

Pertama, bisa karena akivitas seksual yang menyebabkan iritasi pada uretra seperti berkuda dan bersepeda.

Selain itu, vagina juga merupakan daerah sensitif terhadap bahan-bahan tertentu seperti sabun, alat kontrasepsi, dan lainnya.

Kedua, bisa juga disebabkan karena trauma yang terjadi pada sistem kemih.

Biasanya trauma terjadi akibat dari benturan maupun iritasi dari pemasangan selang kateter yang terlalu lama dan bisa juga terjadi karena hubungan seksual.

"Hubungan seksual bisa juga menyebabkan disuria, namun pada intinya harus selalu menjaga kebersihan diri dan pasangan saat dan setelah melakukan hubungan seksual," jelas Indra.

Ketiga, adanya sumbatan atau obstruksi saluran kemih yang disebabkan oleh pembesaran kelenjar prostat dan striktur uretra.

Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada saluran uretra dan membuat batu pada saluran kemih yang juga disebut sebagai tumor pada sistem kemih.

Baca juga: Urine Beraroma Kopi, Berbahayakah?

Selain itu, peradangan bisa juga disebabkan karena perubahan hormonal. Terlebih pada perempuan menopause (sudah tidak mengalami menstruasi lagi).

Perempuan menopause memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami disuria.

"Perempuan menopause memiliki kemungkinan juga karena memiliki daerah kewanitaannya yang cenderung lebih kering karena sudah tidak menstruasi," tambahnya.

Indra mengingatkan, jika mengalami i, maka harus mencukupi kebutuhan air dengan minum air putih yang cukup, buang air kecil setelah berhubungan seksual, jangan terlalu sering menahan kencing, dan selalu menjaga kebersihan daerah intim.

Baca juga: Ketahui 7 Warna Urine Ini untuk Ungkap Kondisi Tubuh dan Penyakit

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Warna Urine dan Artinya dalam Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi