Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Ketika Anda Menggoreng Es Batu?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/HANS
Ilustrasi es batu.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Ayam goreng, tempe goreng, atau makanan apa pun yang digoreng biasanya dapat menggugah selera.

Namun, pernahkah Anda berpikir untuk menggoreng es batu dalam wajan berisi minyak mendidih? Jika iya, jangan pernah mencobanya.

Hal ini akan berakibat pada munculnya asap yang berlebihan dan semua minyak di dalamnya tumpah ke lantai.

Semua reaksi ini bahkan berlangsung dalam hitungan detik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video mengenai eksperimen menggoreng es batu pernah dilakukan dalam unggahan akun ini.

Dalam video itu, tampak seseorang memasukkan satu wadah es batu ke dalam minyak yang sudah mendidih dan membiarkannya.

Tak butuh waktu lama, minyak itu pun langsung bereaksi dengan mengeluarkan asap tebal dan seluruh isinya tumpah ke lantai.

Hingga Rabu (22/2/2023), video itu telah ditonton sebanyak 912.508 kali dan disukai oleh 27.294 warganet.

Baca juga: Mengenal Minyak Makan Merah, Alternatif Minyak Goreng dari Pemerintah

Bagaimana reaksi itu bisa terjadi?

Dikutip dari ABC, sebuah es memiliki suhu 0 derajat celsius, sementara minyak untuk menggoreng berada pada suhu antara 150-200 derajat celsius.

Ketika zat apa pun berubah dari satu keadaan ke keadaan lain, partikel di dalamnya akan bergetar.

Getaran ini dapat meningkat atau menurun, tergantung pada keadaan material yang diubah.

Baca juga: Sekotak Es Batu Tiap Pagi untuk Kulit yang Lebih Kenyal dan Sehat

Suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan partikel bergetar lebih cepat.

Anda dapat membayangkan bahwa minyak mendidih akan membuat partikel bergetar dengan kecepatan yang sangat cepat.

Saat mengenai minyak, perbedaan suhu sebesar 150 derajat celsius dengan cepat dipindahkan ke es, kemudian menjadikannya meleleh dan mencair.

Karena suhunya masih tinggi, air juga dengan cepat akan berubah menjadi uap.

Baca juga: Benarkah Es Batu Bisa Mengecilkan Pori-pori Wajah? Ini Kata Dokter

Hal ini sejalan dengan teori bahwa suatu zat yang berubah menjadi gas, maka volumenya akan meningkat.

Volume uap yang besar kemudian naik, membawa sebagian minyak bersamanya sebagai tetesan yang lebih kecil, dan menyembur ke udara.

Kemudian gelembung minyak yang tersisa akan tumpah.

Lebih buruk lagi, beberapa partikel uap dan minyak ini akan terbakar di udara, sehingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

Baca juga: 5 Manfaat Es Batu untuk Wajah, Redakan Jerawat dan Kulit Kusam

Bagaimana bisa terbakar?

Minyak memiliki suhu berbeda yang harus dicapai sebelum dapat terbakar.

Ketika minyak apa pun mencapai titik nyalanya, uap yang dikeluarkannya mudah terbakar.

Saat minyak dan uap keluar dari bawah, partikel uap di udara dapat terbakar, sehingga menciptakan ledakan.

Namun, biasanya suhu yang dibutuhkan untuk mencapai itu cukup tinggi,

Sehingga, jarang terjadi kebakaran setelah es batu dimasukkan ke dalam penggorengan.

Dalam kasus es dan minyak panas, jumlah es yang jatuh itu menentukan.

Satu atau dua balok es akan menyebabkan gelembung, mungkin sebagian tumpah, tetapi bukan ledakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi