Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Dulu Senang Orang Pamer Harta, Kini Marah Saat Anak Pegawai Pajak Pelakunya

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Kemenkeu RI.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggugat ICW soal data audit BPJS Kesehatan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan anak pegawai Ditjen Pajak (DJP) terhadap putra seorang petinggi GP Ansor menjadi perhatian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Penganiayaan itu dilakukan oleh Mario Dandy Satrio anak seorang pejabat Ditjen Pajak bernama Rafael Alun Trisambodo.

Sri Mulyani menyampaikan kecaman terhadap perbuatan tersebut melalui akun Instagram pribadinya, @smindrawati pada Rabu (22/2/2023).

"Kemenkeu mengecam segala tindak kekerasan yang dilakukan dan turut prihatin atas kondisi korban serta mendukung penanganan hukum secara konsisten oleh instansi yang berwenang atas kasus tersebut," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani kecam gaya hidup mewah anak pegawai pajak

Sri Mulyani juga mengecam gaya hidup mewah yang dilakukan oleh keluarga jajaran Kemenkeu yang menurutnya bisa menimbulkan erosi kepercayaan terhadap integritas Kemenkeu.

Pamer harta pegawai juga menciptakan reputasi negatif terhadap seluruh jajaran Kemenkeu yang menurutnya telah dan terus bekerja secara jujur, bersih, dan profesional.

Kecaman Kementerian Keuangan soal kekerasan dan gaya hidup mewah keluarga jajaran Kemenkeu selengkapnya bisa disimak di sini. 

Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan dan Gaji Pejabat Pajak yang Anaknya Aniaya Orang


Sri Mulyani senang ada yang pamer harta

Hal ini berbeda dengan ungkapan Sri Mulyani sebelumnya. Bendahara negara itu sebelumnya mengaku senang jika ada kalangan yang pamer harta di media sosial atau medsos.

Ia mengatakan, mereka yang pamer kekayaan di medsos akan langsung didatangi petugas DJP Kemenkeu.

"Kami senang kalau di medsos ada yang pamer mengenai account number, 'account saya yang paling gede'. Begitu ada yang pamer 'saya punya beberapa miliar', salah satu petugas pajak kami bilang 'ya nanti kita datangilah'," ujarnya, diberitakan Kompas.com, 11 Maret 2022.

Menurutnya, salah satu upaya menjaga kepercayaan masyarakat bahwa negara melakukan pemungutan pajak yang adil adalah dengan pemantauan Ditjen Pajak melalui medsos terhadap orang-orang yang pamer harta.

Nantinya, pajak yang akan dipungut digunakan untuk pembangunan nasional.

"Masyarakat kita akan percaya kepada pemerintah kalau dia tahu diperlakukan adil dan uang pajaknya kembali lagi, bukannya dikantongi atau ditaruh di belakang kantor saya, (tapi uang pajak) digunakan untuk bangun sekolah, bangun jalan raya, bangun irigasi," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Sri Mulyani: Kami Senang Ada yang Pamer Harta di Medsos, Langsung Petugas Pajak Datang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi