Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Perang Rusia-Ukraina Dimulai

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/LIBKOS
Tentara Ukraina menembakkan howitzer self-propelled CAESAR buatan Perancis ke arah posisi Rusia di dekat Avdiivka, wilayah Donetsk, Ukraina, Senin (26/1/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Satu tahun lalu, tepatnya pada 24 Februari 2022, Rusia melancarkan invasi besar-besaran kepada Ukraina yang menandakan perang antara dua negara tersebut yang masih berlangsung hingga saat ini.

Invasi itu ditandai dengan pidato Putin yang mendeklarasikan operasi militer di Ukraina melalui televisi pemerintah Rusia.

Beberapa saat setelah pidato itu tayang, terjadi ledakan di berbagai wilayah Ukraina.

Baca juga: 5 Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Indonesia, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuan Rusia menginvasi Ukraina

Dikutip dari BBC, tujuan Putin menyerang Ukraina adalah untuk "demiliterisasi dan denazifikasi” Ukraina.

Putin bersumpah untuk melindungi orang-orang dari intimidasi dan genosida Ukraina.

Selain itu, ia mengatakan tujuan invasi itu untuk mencegah North Atlantic Treaty Organization (NATO) gunamendapatkan tempat di Ukraina sehingga memastikan Ukraina menjadi negara netral.

Baca juga: Mengapa Perang Rusia-Ukraina Bisa Memicu Kenaikan Harga Mi Instan?


Timeline perang Rusia-Ukraina

Dilansir dari EuroNews, berikut timeline perjalanan perang Rusia-Ukraina:

1. Februari 2022

Pada 24 Februari 2022, Rusia memulai invasi kepada Ukraina.

Ledakan besar terjadi di beberapa wilayah di Ukraina seperti Odessa, Kharkiv, Kramatorsk, dan Mariupol.

Sehari setelah Rusia menginvasi Ukraina, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan akan bertahan di negaranya dan tidak melarikan diri.

“Saya di sini. Kami tidak akan meletakkan senjata apa pun,” ucap Zelensky yang direkam saat ia berjalan di jalan-jalan kota Kiev.

Sementara itu, Uni Eropa membuka perbatasan untuk para warga Ukraina yang mengungsi ke negara-negara Uni Eropa yang berbatasan langsung dengan Ukraina.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Kenaikan Harga Pangan Global, dan Ancaman Kelaparan Dunia

2. Maret 2022

Pasukan Rusia mencapai Kiev dan mendapatkan perlawanan yang keras dari pasukan Ukraina.

Rusia mulai menutup media independen yang menentang perang dan membatasi akses ke media asing.

Ratusan mayat warga sipil ditemukan di kuburan massal di Bucha, Ukraina pada 19 dan 21 Maret.

Baca juga: Mengapa Perang Rusia-Ukraina Bisa Memicu Kenaikan Harga Mi Instan?

3. April 2022

Serangan rudal Rusia menghantam stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina pada 8 April yang menewaskan sekitar 50 warga sipil dan melukai lebih dari 100 orang.

Selain itu, Rusia mendapat serangan dari Ukraina dengan rudal Ukraina yang menenggelamkan kapal Armada Laut Hitam Rusia yang Bernama Moskva pada 14 April.

PBB memperkirakan dua per tiga anak Ukraina terlantar akibat perang.

4. Mei 2022

Rusia mengadakan Parade Hari Kemenangan tahunan untuk menandakan kekalahan Nazi dalam Perang Dunia Kedua yang berlangsung pada 9 Mei.

Swedia dan Finlandia mendaftarkan diri untuk bergabung NATO pada 15 Mei, namun Turki menolaknya.

Diketahui untuk bergabung NATO, dibutuhkan persetujuan dari semua anggota NATO yang berjumlah 30 negara.

Kedua negara itu ingin bergabung dengan NATO lantaran adanya ketakutan apbila Rusia juga menyerang ke negara itu.

Rusia menyatakan pada 17 Mei, sebanyak sekitar 316 pejuang Ukraina di pabrik baja Azovstal menyerahkan diri kepada Rusia.

Baca juga: Kapitalisme Fosil dan Perang Rusia Vs Ukraina

5. Juni 2022

Merek sepatu ternama, Nike, menyatakan untuk meninggalkan Rusia pada 24 Juni yang diikuti oleh merek terkenal lainnya.

Selain itu, Rusia juga mendapatkan sanksi internasional oleh beberapa negara yang memihak Ukraina.

6. Juli 2022

Kota terakhir di wilayah Luhansk berhasil direbut oleh Rusia pada 4 Juli.

Selain itu, terjadi pertempuran besar-besaran di wilayah Donbass.

Rusia mulai menutup secara berkala pipa gas Nord Stream yang menuju ke Eropa untuk memberi peringatan kepada negara-negara di Eropa.

Nord Stream menjadi sumber energi di beberapa negara Eropa.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Kenaikan Harga Pangan Global, dan Ancaman Kelaparan Dunia

7. Agustus 2022

Pada 6 Agustus, Amnesty International menerbitkan laporan yang menuduh Ukraina mengontrol kehidupan sipil secara kasar dengan menempatkan militernya di daerah pemukiman.

Ukraina bereaksi cepat atas tuduhan tersebut dengan membantahnya.

Ledakan dahsyat mengguncang pangkalan udara di Krimea yang diduduki Rusia pada 10 Agustus.

Rusia menutup semua ekspor gas untuk Eropa pada 31 Agustus melalui perusahaan energi raksasa miliknya, Gazprom.

8. September 2022

Ukraina memberi serangan balasan cepat di wilayah timur laut Kharkiv yang mengakibatkan Rusia mundur dari wilayah itu pada 6 September.

Pada 10 September, Zelensky mengibarkan bendera Ukraina di kota Izium yang sebelumnya diduduki Rusia selama enam bulan.

Namun, pada 30 September, Rusia secara resmi menganeksasi Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhia.

Baca juga: Sederet Dampak Perang Rusia Ukraina bagi Ekonomi Indonesia

9. Oktober 2022

Ledakan besar memutuskan jembatan yang menghubungkan Krimea dan dataran utama Rusia pada 8 Oktober.

Jembatan itu merupakan jalur utama pasokan bagi pasukan Rusia yang berperang.

Rusia menuduh Ukraina melakukan itu, namun Ukraina membantahnya.

Rusia mulai membom infrastruktur energi Ukraina yang menyebabkan listrik dan pemanas mati, padahal saat itu menjelang musim dingin.

10. November 2022

Pada 11 November, pasukan Ukraina dapat masuk ke Kherson yang sebelumnya dianeksasi Rusia.

Polandia dalam keadaan siaga tinggi setelah ledakan di dekat perbatasan Ukraina yang menewaskan dua orang pada 15 November.

Ternyata ledakan tersebut disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina.

11. Desember 2022

Zelensky melakukan kunjungan pertamanya sejak dimulai perang ke Amerika Serikat (AS) pada 21 Desember.

Saat Natal, Putin mengeklaim Rusia siap untuk bernegosiasi dengan Ukraina.

13. Januari 2023

Pada 25 Januari, Jerman akhirnya setuju untuk mengirim tank tempur Leopard 2 miliknya ke Ukraina yang memungkinkan bagi NATO dan AS untuk mengikutinya.

Namun, pengiriman itu dikecam oleh Rusia sebagai provokasi terang-terangan.

Baca juga: Apa Alasan Jokowi Berkunjung ke Rusia dan Ukraina Temui Putin dan Zelensky?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Dampak setelah 6 Bulan Perang Rusia-Ukraina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi