KOMPAS.com - Pria wajib mewaspadai potensi stroke pada diri mereka, selain kanker paru-paru dan prostat.
Pasalnya, stroke yang tidak dideteksi secara dini dan tidak mendapat perawatan yang tepat berisiko menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan, stroke adalah gejala berkurangnya fungsi saraf karena penyakit pembuluh darah di otak.
Baca juga: Gejala Stroke pada Wanita dan Cara Mencegahnya
Gangguan fungsi saraf ketika orang mengalami stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah non-traumatik.
Di sisi lain, penyakit tersebut juga menjadi penyebab disabilitas nomor satu dan faktor kematian kedua di dunia di samping penyakit jantung iskemik.
Pria yang ingin terhindar dari stroke ketika usia muda maupun tua dapat mendeteksi gejala dari penyakit ini dengan metode "FAST".
Baca juga: 13 Tanda Gejala Stroke yang Sering Diabaikan, Apa Saja?
Tapi, bagaimana caranya?
Metode FAST untuk deteksi gejala stroke
Dilansir dari Medical News Today, FAST adalah akronim dari Face drooping, Arm weakness, Speech difficulty, dan Time.
Akronim tersebut sengaja diciptakan untuk membantu pria mengingat gejala umum dari stroke.
Berikut cara mendeteksi gejala stroke menggunakan metode FAST:
- Face drooping: salah satu sisi wajah menjadi lemah atau mati rasa ketika pria mengalami stroke. Jika tersenyum, hanya salah satu sisi bibir yang bergerak, sementara sisi lainnya tidak.
- Arm weakness: pria dapat mengalami Transient Ischemic Attack (TIA). Kondisi ini membuat mereka tidak dapat mengangkat salah satu tangan di atas kepala.
- Speech difficulty: stroke berpotensi menyebabkan pria kesulitan berbicara dan kata-kata yang diucapkan tidak masuk akal
- Time: pria yang terkena serangan stroke perlu dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin. Tujuannya untuk mencegah kerusakan otak menjadi lebih parah.
Selain metode FAST, pria dapat mendeteksi gejala stroke dari beberapa tanda seperti yang berikut ini:
- Tubuh merasa lemah
- Merasakan sakit kepala
- Merasakan nyeri
- Pusing.
Baca juga: 7 Ciri-ciri Stroke Saat Tidur, Pantang Disepelekan
Penyebab stroke pada pria
Ada beberapa faktor yang menjadi pemicu serangan stroke pada pria. Berikut daftarnya:
- Gaya hidup: ada beberapa gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan stroke pada pria, seperti makan makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, dan minum alkohol.
- Umur: risiko pria terkena stroke semakin tinggi ketika usia mereka bertambah. Pasalnya, arteri mengalami penyempitan dan pengerasan seiring bertambahnya usia.
- Keturunan: pria masuk kelompok risiko apabila orangtua atau saudara memiliki riwayat terkena stroke.
- Kondisi medis: risiko stroke dapat meninhgkat karena kondisi medis tertentu seperti kolesterol tinggi, hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Baca juga: Gejala Stroke pada Wanita dan Cara Mencegahnya
Cara mencegah stroke pada pria
Pria mana pun tentunya tidak berharap dirinya terkena stroke karena penyakit ini berisiko menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
Dilansir dari Very Well Health, berikut beberapa cara untuk mencegah stroke pada pria:
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Berolahraga secara teratur. Pria berusia 18 tahun ke atas disarankan melakukan aktivitas fisik selama 2 jam 30 menit setiap minggu. Mereka juga dianjurkan menjalani latihan otot dua kali setiap minggu.
- Mengelola kadar kolesterol
- Risiko stroke dapat dicegah ketika pria mengontrol tekanan darah dengan cara berolahraga atau meminum obat.
- Pria dianjurkan mengonsumsi makanan tinggi serat dan biji-bijian. Mereka juga direkomendasikan mengurangi kadar garam pada makanan
- Minum aspirin sesuai anjuran dokter
- Berkonsultasi dengan dokter soal risiko penyakit jantung, hipertensi, dan diabetes
- Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: 5 Buah Penurun Kolesterol, Bisa Cegah Penyakit Jantung hingga Stroke