Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Rokok bagi Kesehatan Reproduksi Wanita, Ini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Yuliya Alekseeva
Ilustrasi abu rokok atau tembakau, Ilustrasi rokok.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Media sosial Twitter ramai memperbincangkan mengenai bagaimana pandangan terkait dengan perempuan yang merokok.

Hal ini berawal dari unggahan yang dibuat oleh akun base @tanyakanrl pada Rabu (22/2/2023).

Akun tersebut menanyakan pandangan mengenai perempuan yang merokok?

Hingga Sabtu (25/2/2023) pagi, unggahan tersebut telah dijangkau lebih dari 830.000 dan mendapatkan lebih dari 2.500 komentar.

Baca juga: Warganet Sebut Nikotin Rokok yang Menempel di Piring Sulit Hilang meski Dicuci Berkali-kali, Benarkah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentar warganet

Beberapa warganet mengungkapkan pendapat terkait perempuan yang merokok. Termasuk membahas mengenai efek yang bisa ditimbulkan ketika perempuan merokok dari segi kesehatan.

"Kasihan, pernah ada yg nanya di kelas gua, klo cewek ngerokok gmn, dr obgyn nya bilang klo perempuan itu udh bawa sel telur dari lahir dan bkn kyk lk2 yg dia buat sperma, jd semakin tua umur pr, semakin tua juga usia sel telur tsb, sementara rokok kan dpt merusak sel telur," kata akun ini.

"Bukan paru parunya si kak yang beda, tapi karena perempuan itu dikasi keistimewaan lebih, yaitu rahim. Karena rokok bisa berpengaruh buruk ke rahim dan juga bisa beresiko mandul makanya perempuan "dipertanyakan" kalo ngerokok," tulis akun ini.

"Aku prihatin si kayak "kok mereka ga sayang sama diri mereka sendiri ya?" Rokok kan ngerusak tubuh banget, kalo ada yang bilang mereka frustasi ya kenapa harus ngerokok? Misal amit² ntar kena penyakit? Yg ada nambah masalah. Tapi balik lagi urusan masing² uang dia, tubuh dia ydah" ungkap akun ini.

Lantas, apa efek yang terjadi ketika perempuan merokok?

Baca juga: Ramai soal Bahaya Abu Rokok Saat Berkendara Mengenai Pengendara Lain, Dokter: Bisa Melukai Kornea

Penjelasan dokter

Menanggapi hal tersebut, dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn) Indra Adi Susianto menjelaskan, merokok banyak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, jantung, dan masalah kesehatan lainnya yang bisa dialami oleh perokok perempuan ataupun laki-laki.

"Rokok banyak mengandung zat berbahaya yang sifatnya karsinogenik yang dapat memicu kanker dan gangguan kesehatan lainnya," tuturnya kepada Kompas.com, Jumat (24/2/2023).

Hal ini disebabkan karena rokok memiliki berbagai senyawa berbahaya seperti karbon monoksida, benzen arsenik, hidrogen sianida, tar, kadmium, dan gas oksidan.

Bahaya rokok pada organ reproduksi

Rokok juga bisa berdampak pada kesehatan seluruh tubuh, termasuk pada sistem reproduksi, terutama sistem reproduksi perempuan.

Indra mengatakan, perempuan yang merokok cenderung dapat mengalami masalah kesuburan yang kurang baik jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak merokok.

"Perempuan yang sering merokok atau perkokok aktif dikaitkan dengan risiko keguguran, berat lahir rendah, dan kelahiran prematur. Terlebih jika ia masih merokok selama masa kehamilannya" ungkapnya.

"Hal ini dikarenakan proses gametogenesis itu rentan terhadap kerusakan akibat asap rokok," tambahnya.

Indra mengatakan, gametogenesis adalah proses terjadinya pembentukan gamet, terdiri dari spermatogenesis (pembentukan sperma) dan oogenesis (pembentukan ovum).

Gametogenesis sendiri merupakan proses menghasilkan sel sperma dan ovum.

Baca juga: Bayi Bisa Alami Pneumonia dari Asap Rokok yang Menempel di Baju

 

Studi tentang efek perempuan merokok bagi kesuburan 

Dikutip dari verywellfamily, menurut sebuah studi tahun 2017, enam batang rokok atau lebih per hari secara signifikan akan merusak kemampuan perempuan untuk hamil.

Ini tidak berarti merokok lebih sedikit per hari tidak akan menurunkan kesuburan. Tetapi jelas bahwa merokok enam atau lebih sehari meningkatkan risiko Infertilitas.

Penelitian lain menunjukkan bahwa untuk setiap batang rokok yang dihisap per hari, semakin lama waktu yang dibutuhkan pasangan untuk hamil.

Misalnya, wanita yang merokok empat batang per hari rata-rata akan membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil daripada perempuan yang tidak merokok.

Selain itu, sebuah meta-analisis dari sembilan penelitian menemukan OR sebesar 0,66 (95 persen CI 0,49-0,88) untuk kehamilan per jumlah siklus dengan bayi tabung pada perokok dibandingkan bukan perokok.

Sehingga penelirian menilai, perempuan yang merokok memiliki tingkat kegagalan bayi tabung yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok.

Selain itu, ada beberapa masalah kesuburan yang berpengaruh akibat dari kebiasaan merokok pada perempuan, seperti:

  1. Masalah dengan saluran tuba, termasuk penyumbatan (mencegah pertemuan sel telur dan sperma) dan peningkatan risiko kehamilan ektopik
  2. Kerusakan pada telur saat berkembang di ovarium
  3. Peningkatan risiko keguguran, mungkin karena sel telur yang rusak, kerusakan pada janin yang sedang berkembang, atau perubahan yang tidak menguntungkan pada lapisan rahim, yang dapat membuat implantasi embrio yang sehat menjadi lebih kecil kemungkinannya 
  4. Perubahan serviks, khususnya peningkatan risiko terkena kanker serviks.

Risiko kematian bayi

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Wawang Sukarya menyebutkan, wanita hamil perokok dapat meningkatkan anak lahir mati, dan kematian bayi di bawah 1 tahun meningkat sekitar 4 kali. 

"Beberapa efek merokok yang merugikan antara lain adalah adanya perubahan kuantitatif pada kehamilan dan timbulnya efek patologis," kata dia. 

Ibu hamil perokok akan menimbulkan hal–hal sebagai berikut :

  • Karbon monoksida (CO) menyebabkan inaktivasi hemoglobin ibu dan janin.
  • Efek vasokonstriksi (menyempitkan pembuluh darah) dari nikotin akan menurunkan perfusi plasenta.
  • Menurunkan nafsu makan sehingga pemasukan kalori ibu menjadi berkurang.
  • Menurunkan volume plasma darah ibu.

Beberapa akibat yang mungkin terjadi:

  • Pada wanita hamil perokok, kejadian abortus spontan lebih sering terjadi dibandingkan yang bukan perokok.
  • Pada wanita hamil perokok kematian perinatal meningkat dan sering lahir prematur
  • Pada wanita hamil perokok bisa terjadi perdarahan karena plasenta lepas sebelum waktunya.
  • Kemungkinan terjadi pertumbuhan janin terhambat (Intra Uterine Growth Restriction) meningkat
  • Risiko kemungkinan terkena kelainan traktus urinarius (saluran air kencing) meningkat
  • Wanita perokok, air susu ibu (ASI) akan berkurang sesuai dengan meningkatnya jumlah rokok yang dihisap, karena nikotin akan menghambat produksi ASI.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Harga Eceran Rokok per 1 Januari 2023

 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi