Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pria Dewasa Menyukai Anak SMP, Benarkah Pedofilia? Ini Penjelasan Psikolog

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Ramai soal seseorang dianggap pedofilia.
|
Editor: Farid Firdaus

 KOMPAS.com - Sebuah unggahan berisi curhatan pria dewasa yang berpacaran dengan anak kelas 3 Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan dianggap sebagai pedofil, ramai di media sosial.

Unggahan dibuat oleh akun base ini di Twitter pada Sabtu (25/2/2023).

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa laki-laki tersebut masih kuliah dan berusia 22 tahun, namun ia berpacaran dengan anak perempuan kelas 3 SMP.

"SERIUS NANYA. GUA COWO USIA 22 MASIH KULIAH, PACARAN SM CEWE KLS 3 SMP. PAS TEMEN TEMEN GUA TAU, MEREKA NGETAWAIN DAN NGATAIN GUE PEDOFIL. EMG HINA BGT YA GUE JALIN HUB SM ANAK REMAJA? KOMEN AJA GPP, PENGEN TAU PANDANGAN KALIAN JG, SOALNYA GUA RASA GA ADA YG SALAH SELAMA GUE DAN DIA SALING SAYANG," 

"Tanyarl ?????? Mungkin bagi beberapa orang ini hal sensitif, makanya gue kasih warning. Tapi serius gue pengen tau pandangan kalian juga," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Minggu (26/2/2023), unggahan itu telah dijangkau sebanyak 1,1 juta kali dan mendapatkan lebih dari 5.000 komentar dari warganet.

Baca juga: Ramai soal Remaja Dirundung tetapi Memilih Diam, Begini Kata Psikolog

Respons warganet

Banyak warganet memberikan komentar beragam terkait unggahan tersebut. Berikut beberapa di antarannya:

"Iya pedo nder, soalnya u16.. Cek aja age of consent di Indonesia," kata akun ini.

"Emang pedofil, gws orang yang mikir age gap gak penting walau masih minor," tulis akun ini.

"Ya emang pedofil, gausah denial deh lo. Ngapain coba pacaran sama anak-anak? biar gampang dimanipulasi? gak laku ya lo kalo pacaran sama yang seumuran? iyalah soalnya yang seumuran udh tau mana baik buruk dan pasti lu banyak buruknya lol," ungkap akun ini.

Lantas, benarkah laki-laki dalam uanggahan tersebut bisa disebut pedofil?

Baca juga: Kebiri Kimia, Antara Ancaman Pedofilia dan Problem Etik Medis

Penjelasan psikolog

Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, kasus yang dialami laki-laki dalam unggahan tersebut menurutnya bukan termasuk kategori pedofilia.

Ratna menjelaskan, pedofilia adalah gangguan psikologi yang ditandai dengan ketertarikan seksual, di mana orang dewasa menyukai anak-anak di bawah umur.

Ratna menyampaikan, jika dalam undang-undang, anak di bawah umur adalah anak yang masih berusia di bawah 18 tahun, namun berbeda halnya dalam psikologi.

"Jika dalam psikologi, yang dimaksud anak adalah mereka yang berada di bawah 13 tahun," ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (26/2/2023).

Dalam unggahan itu, kata Ratna, laki-lakinya masih berusia 22 tahun dan itu merupakan tahap awal dewasa.

Sedangkan untuk perempuannya yang disebut masih SMP kelas 3, sehingga diperkirakan usianya sekitar 15 tahun.

Baca juga: Viral, Konten Video Guru Pegang Tangan Murid Perempuan, Psikolog: Perlu Diberi Psikoedukasi

Dinilai kurang pantas

Meskipun tidak menyebut bahwa unggahan itu sebagai kasus pedofilia, namun Ratna menilai hubungan keduanya kurang pantas. 

"Mungkin lebih ke kurang pantas saja, karena anak SMP itu kan seharusnya masih di tahap awal untuk mengenali jati diri dan cenderung masih polos. Kecuali jika laki-lakinya sudah bapak-bapak atau kakek maka itu bisa disebut pedofil," ungkapnya.

"Saat ini banyak orang yang sering menggunakan kata-kata psikologi untuk beberapa kondisi tertentu tanpa mengetahui apa arti dari istilah yang digunakan secara mendalam, seperti istilah pedofilia itu," tambahnya.

Menurut Ratna, pedofilia terjadi saat seseorang memiliki ketertarikan seksual dengan anak di bawah usia yang cenderung masih anak-anak di bawah usia 13 tahun.

Biasanya mereka tertarik bukan karena perasaan suka, melainkan karena seksualitasnya.

Ratna menyampaikan, dalam sebuah buku psikologi disebutkan bahwa pelaku pedofilia kebanyakan adalah laki-laki dewasa. Meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa wanita juga bisa menjadi pelaku pedofilia.

"Pelaku pedofilia ini lebih banyak dari pria dewasa dibandingkan dengan wanita, namun wanita juga memiliki kemungkinan yang sama" tuturnya.

Baca juga: Viral, Foto Surat Pernyataan Tak Akan Balas Chat Pacar secara Singkat, Psikolog: Itu Perilaku Preoccupied

Penyebab pedofilia

Ratna juga menjelaskan penyebab mengapa seseorang bisa memiliki gangguan psikologi tersebut, di antaranya:

  • Memiliki trauma karena pernah mengalami pelecehan seksual ketika usia anak-anak.
  • Mengalami gangguan pada perkembangan saraf, otak, atau kelainan hormon.
  • Pernah mengalami cedera di kepala di usia kurang dari 6 tahun.
  • Memiliki orangtua, terutama ibu yang mengalami gangguan psikiatri.
  • Memiliki kebiasaan menngakses video porno.

Gejala pedofilia

Adapun gejalanya, antara lain:

  • Menunjukkan perilaku dekat dan akrab dengan anak, namun terkesan aneh.
  • Menyukai tontonan video pornografi dengan objek anak-anak.
  • Kerap melakukan perilaku seksual kepada anak, misalnya membuka pakaian.
  • Suka memperhatikan anak-anak yang menjadi target.
  • Gemar melakukan kontak fisik dengan anak, misalnya menyentuh tangan, wajah, rambut, hingga akhirnya organ kelamin.
  • Lebih suka menyendiri atau menjadi antisosial.
  • Beberapa ditemukan mengalami penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi