Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Ade Sara, Disiksa dan Dibunuh Mantan Pacar dan Pacar Barunya

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Robertus Belarminus
Ade Sara Angelina Suroto (19), mahasiswa yang dibunuh mantan kekasihnya Ahmad Imam Al Hafitd (19). Mayat Ade dibuang di tol JORR ruas Bekasi, kilometer 41, Jawa Barat. Ahmad dibantu Assyifa Ramadhani (19), kekasih barunya.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto menggemparkan publik Tanah Air pada Maret, sembilan tahun lalu. 

Mahasiswi Universitas Bunda Mulia (UBM) itu ditemukan tewas pada 5 Maret 2014 di Tol Jorr ruas Bintara, Bekasi Barat.

Pelaku pembunuhan Ade Sara ternyata adalah sepasang kekasih, yakni Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa Ramadhani.

Hafitd berstatus sebagai mantan kekasih Ade Sara yang kemudian menjalin hubungan asmara dengan Assyifa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut kronologi pembunuhan Ade Sara hingga pelaku dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Mahkamah Agung (MA).

Baca juga: Cara Orangtua Ade Sara Bertahan Setelah Kehilangan Anak Semata Wayang

Kronologi pembunuhan Ade Sara

Kasus pembunuhan Ade Sara terungkap ketika jasadnya ditemukan di tepi jalan tol setelah dua hari dilaporkan hilang.

Sebelum ditemukan tewas, awalnya ayah Ade Sara, Suroto, mengantarkan putrinya ke Stasiun Klender pada Senin (3/3/2014).

Ia berangkat dari rumahnya di Kelurahan Jati, Pulogadung, Jakarta Timur ke stasiun menuju kampus, tempat terakhir kali terlihat.

Rencananya, Ade Sara juga pergi ke Goethe Institute untuk les bahasa Jerman setelah dari kampus pada hari yang sama.

Sayangnya, keberadaan mahasiwi Universitas Bunda Mulia tersebut tidak diketahui hingga Senin malam.

Ibu Ade Sara, Elizabeth Diana, sempat menghubungi putrinya pukul 15.41 WIB. Suroto juga melakan hal yang sama pada Senin malam, namun ponsel Ade Sara tidak dapat dihubungi.

"Mungkin lagi buru-buru mau berangkat les. Tapi ini enggak (ada kabar). Dari situ, kami sangat khawatir," kata Elisabeth dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Cerita Ibu Ade Sara Temui Pembunuh Anaknya di Penjara, Awalnya Kami Selalu Gagal

 

Jasad Ade Sara ditemukan di tepi jalan tol

Orangtua Ade Sara lalu menaruh rasa curiga terhadap putrinya yang tidak diketahui keberadaannya sejak Senin malam.

Beberapa cara sudah dilakukan untuk mencari Ade Sara, salah satunya bertanya ke teman-teman korban.

Dua hari setelah menghilang, polisi memberi kabar kepada Elisabeth dan Suroto bahwa putrinya ditemukan tewas.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bekasi, Komisaris Nuredi Irwansyah, mengatakan jasad Ade Sara ditemukan oleh petugas derek Jasa Marga.

Lokasi penemuan jasad Ade Sara berada di kilometer 41 Tol Jorr Ruas Bintara, Bekasi Barat.

"Kondisi sudah dalam keadaan meninggal. Kita duga mungkin korban pembunuhan," ujar Nuredi pada saat itu.

Baca juga: Temui Pembunuh Anaknya di Penjara, Ibu Ade Sara: Saya Nasihati Dia

Pelaku pembunuhan Ade Sara ditangkap

Elisabeth dan Suroto yang terpukul dengan kematian Ade Sara mulai menemukan titik terang usai polisi meringkus pelaku pembunuhan putrinya.

Mereka terkejut dengan penangkapan yang dilakukan polisi lantaran Hafitd yang pernah memadu kasih dengan Ade Sara adalah pelakunya.

Ia membunuh mantan kekasihnya tersebut dengan dibantu Assyifa yang berstatus sebagai pacar barunya.

Detik-detik penangkapan Hafitd juga diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Rikwanto.

Dilansir dari Kompas.com, Hafitd melakukan hal tak terduga yang membuat polisi begitu mudah mengendus aksi kejinya.

Hafitd yang pada saat itu berusia 19 tahun ternyata sempat melayat jenazah Ade Sara yang disemayamkan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusomo (RSCM).

Polisi yang berada di lokasi awalnya menanyai teman-teman Ade Sara, termasuk Hafitd.

Dari situlah, polisi mendapati kejanggalan lantaran Hafitd memiliki bekas luka di tangan.

Remaja tersebut lantas diperiksa polisi dan beberapa saat setelahnya mengakui bahwa ia membunuh Ade Sara bersama Assyifa.

Rikwanto membeberkan bahwa luka pada tangan Hafitd adalah bekas gigitan Ade Sara.

Baca juga: Kisah Cinta Segitiga Tragis 8 Tahun Lalu, Ade Sara Disiksa dan Dibunuh Hafitd-Assyifa

Ade Sara dibunuh di mobil

Diberitakan oleh Kompas.com sebelumnya, Ade Sara dibunuh di dalam mobil KIA Visto milik Hafitd.

Assyifa awalnya mengajak korban masuk ke dalam mobil untuk membantu permasalahannya dengan Hafitd.

Terjadi perbincangan di antara ketiganya dan setelah itu Hafitd bersama pacar barunya melakukan penganiayaan kepada Ade Sara.

"Di dalam mobil, berbicara sebentar dan (korban) tidak suka. Sara mau melarikan diri ditarik dan mendapat penganiayaan," kata Kapolres Bekasi Kota Kombes Priyo Widiyanto.

Ade Sara yang berusaha melarikan diri dianiaya oleh kedua pelaku dari pukul 19.00 WIB hingga Selasa (4/3/2023) pukul 23.00 WIB.

Nyawanya melayang setelah disetrum, dipukul, dicekik, dan mulut korban disumpal kertas koran dan tisu.

Baca juga: Isi Pleidoi Pembunuh Ade Sara, Assyifa: Mohon Putusan Ringan agar Saya Bisa Melanjutkan Pendidikan...

 

Motif pembunuhan Ade Sara

Fakta persidangan menunjukkan bahwa Hafitd membunuh Ade Sara karena faktor sakit hati.

Pelaku merasa tidak terima kisah asmaranya dengan korban yang berakhir karena perbedaan agama.

Sementara itu, Assyifa mengaku dirinya membunuh Ade Sara karena pacar barunya masih menghubungi korban.

PN Jakarta Pusat yang mengadili Hafitd dan Assyifa menjatuhkan pidana penjara selama 20 tahun.

Kedua terpidana tidak mengajukan banding, namun jaksa penuntut umum (JPU) melayangkan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Hasil banding tetap menjatuhkan pidana penjara selama 20 tahun, tetapi JPU melanjutkan upaya hukum lanjutan nberupa kasasi ke MA.

MA lantas memperberat hukuman Hafitd dan Assyifa dengan pidana penjara seumur hidup.

Baca juga: Sempat Bertemu Pembunuh Anaknya, Ibu Ade Sara: Assyifa, kalau Memang Kamu Pelakunya, Tante Maafkan Kamu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi