Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Pemuda yang Jadi Dokter Sekaligus Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Bagaimana Ceritanya?

Baca di App
Lihat Foto
Instagram @inggarbw
Inggar Bagus Wibisana pemuda yang berprofesi sebagai dokter serta mengabdi sebagai abdi dalem keraton Yogyakarta
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Berkarier di dunia medis, rupanya bukan alasan untuk bisa tetap aktif mencintai budaya. Itulah kiranya yang dilakukan oleh Inggar Bagus Wibisana.

Pemuda berusia 27 tahun itu, tetap menjalani profesinya sebagai dokter, sekaligus juga menjadi seorang abdi dalem di Keraton Yogyakarta.

Aktivitasnya sebagai dokter dan abdi dalem ini terkadang ia bagikan di akun pribadi TikTok-nya, dengan beberapa video yang kemudian menjadi viral salah satunya video berikut.

Baca juga: Mengenal Apa Itu BCB dan Polemik Penjebolan Tembok Benteng Keraton Kartasura

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana ceritanya seorang dokter bisa menjadi abdi dalem?

Dokter sekaligus abdi dalem

Inggar menceritakan, sebagai abdi dalem dirinya memiliki tugas sebagai penari.

"Kalau saya tugas utamanya menari karena saya di bagian abdi dalem penari/mataya," ujarnya kepada Kompas.com, baru-baru ini.

Selain sebagai penari, Inggar juga sering ditugaskan sebagai pembawa acara (MC) dan juga tim kesehatan (timkes).

Perkenalan Inggar dengan dunia tari sendiri terjadi secara kebetulan.

Baca juga: Sunda Empire, Keraton Agung Sejagat, Dongeng Lama Harta Bank Swiss yang Terus Terulang


Ia menjelaskan, dirinya mulai tertarik untuk menari saat tengah berwisata ke Keraton Yogyakarta pada 2015 silam.

"Awalnya saya berwisata ke keraton kemudian tertarik dengan tari dan bertanya tentang proses yang harus dijalani untuk bisa ikut menari di keraton," kata dia.

Dari situlah Inggar kemudian mulai masuk sanggar tari Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM) selama satu semester.

Namun, karena saat itu waktunya bertabrakan dengan jadwal kuliah kedokteran, akhirnya Inggar pindah ke sanggar Yayasan Siswa Among Beksa (YSAB) dan mulai mengikuti kegiatan Gladhen Minggon yang ada di Keraton Yogyakarta.

Baca juga: Ramai soal Keraton Agung Sejagat, Mengapa Deklarasi Kerajaan Itu Muncul?

Dirinya berlatih tari di sanggar sampai lulus, meskipun ketika itu dirinya tengah menjalani kuliah kedokteran.  

Ketika itu dirinya mengaku menjadi wisudawan terbaik di sanggar dan diberi kepercayaan untuk mengajar.

Pada 2017, Inggar mendapatkan kesempatan untuk menari dan menyanyi keroncong dalam rangka promosi budaya di Chile, Amerika Selatan.

"Ini membuat saya semakin semangat untuk melestarikan budaya," tuturnya.

Baca juga: Mengapa Keraton Agung Sejagat Muncul di Purworejo?

Pentas menari di Keraton Yogyakarta

Kemudian pada 2019, dirinya mulai mendapatkan tugas untuk ikut menari di pentas keraton Yogyakarta.

Ia lalu mulai mendaftar sebagai abdi dalem dan menjadi abdi dalem penari/mataya pada 18 Juni 2019.

"Mulai menari saat pendidikan dokter (sarjana) dan wisuda abdi dalem saat menjalani pendidikan profesi dokter (koas). Saat sumpah dokter sudah menjadi abdi dalem," ceritanya lebih lanjut.

Inggar kemudian sempat mengenyam pendidikan diploma 1 seni tari di ISI Yogyakarta di mana ketika itu ia juga berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

Baca juga: Viral Flashmob Tari Beksan Wanara Akademi Angkatan Udara, Ini Penjelasannya

Pada 2022, Inggar menjalani wisuda kenaikan pangkat abdi dalem serta diberi kesempatan untuk magang sebagai guru tari di Keraton.

Ia mengatakan kunci dari keberhasilannya dalam menjalani segala aktivitas tersebut adalah manajemen waktu yang benar-benar diatur dan dijalani dengan disiplin.

"Manajemen waktu yang benar-benar diatur dan dijalani dengan disiplin," tuturnya.

Kini, meskipun Inggar sudah lulus dari kuliah kedokteran dan menjadi dokter di fasilitas kesehatan di Kulon Progo, dirinya tetap aktif sebagai abdi dalem dan sebagai seorang guru tari.

Bahkan saat ini dirinya sedang menjalani pendidikan S2 di salah satu universitas serta aktif di paguyuban jathilan kudho praneso (seni kerakyatan).

"Saya sadar bahwa saat ini minat anak muda terhadap budaya sudah sangat menurun. Saya ingin mengenalkan budaya saya terutama untuk generasi milenial," katanya lagi.

Baca juga: Hari Tari Internasional 29 April, Bagaimana Sejarahnya?

Syarat jadi abdi dalem

Saat ditanya apa syarat untuk bisa menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta, Inggar menjelaskan hal tersebut tergantung bagiannya.

"Abdi dalem itu ada punokawan dan keprajan. Kalau saya abdi dalem punokawan, biasanya syaratnya sesuai dengan bidangnya juga," ujarnya.

Kalau di bagian tari maka menurutnya seseorang yang ingin menjadi abdi dalem harus bisa menari.

Begitu pun jika di bidang dalang, karawitan, sungging, dan sebagainya.

"Yang pasti harus ikhlas mengabdi. Kalau syarat khusus yang lain setau saya tidak ada," pungkasnya.

Baca juga: Sejarah dan Makna Lambang Keraton Yogyakarta yang Dibuat Tahun 1921

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi