Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes dan FK UI Buka Suara soal Jerome Polin Joget di TikTok dengan Kalimat "Mohon Maaf Kami Sudah Berusaha Semaksimal Mungkin"

Baca di App
Lihat Foto
Repro bidik layar via Twitter
Konten Jerome Polin, Ugidiam Farhan Firmansyah dan Ekida Rehan Firmansyah yang dianggap minim empati
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) buka suara terkait video Youtuber Jerome Polin berjoget di TikTok yang dinilai tidak pantas.

Jerome bersama mahasiswa FK UI Ugiadam Farhan Firmansyah dan Ekida Firmansyah sebelumnya mengunggah video berjoget menggunakan lagu "OMG" dari NewJeans.

Video yang mereka unggah sebenarnya tidak menyinggung pihak mana pun, namun warganet menyoroti kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" pada unggahan yang dinilai tidak sesuai konteks.

Baca juga: Jerome Polin Minta Maaf Setelah Konten Joget Pakai Atribut Dokter Viral dan Tuai Kontroversi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons warganet

Kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" yang disertakan Jerome pada video dinilai oleh warganet tidak pantas disematkan dengan video berjoget apalagi disajikan dengan cara bercanda.

Sebab kalimat tersebut umumnya diucapkan dokter ketika kondisi pasien sedang gawat dan nyawanya tidak tertolong.

Beberapa warganet juga keberatan dengan video berjoget Jerome karena mereka memahami perjuangan dokter dan tenaga kesehatan (nakes) ketika berjuang menyelamatkan nyawa pasien.

"Ngeliatin nakes kelabakan berusaha nolongin mamaku pas di ICU bulan lalu sampai akhirnya dokter bilang kalimat di video ini. Rasanya pengen ng******* yg joget2 pakai atribut nakes dan menyertakan kalimat itu," tulis akun ini.

"Ngeliat kemaren pasien meninggal di dpn mataku, dan bilang ke keluarganya kalo harus dilepas monitor & O2 mask nya and my supervisor literally said those words… and seeing this insensitive influencer making fun of it. Wow, no wonder everyone hates you," cuit akun ini.

Lantas, bagaimana tanggpan Kemenkes dan FK UI soal video Jerome Polin berjoget dengan kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin"?

Baca juga: Jerome Polin Bertemu Nono, Siswa SD NTT yang Juara 1 Kompetisi Sempoa Dunia

 

Jerome Polin dinilai tidak bijak bermedia sosial

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memberikan respos soal video berjoget Jerome, Ekida, dan Farhan.

Ia mengatakan bahwa ketiganya harus menjaga etika berkomunikasi ketika menggunakan media sosial supaya tidak menyinggung pasien atau korban yang berduka. 

Siti juga berharap, ada panduan etik yang mengatur publikasi konten soal kedokteran supaya tidak digunakan untuk bercanda.

"Kami berharap institusi pendidikannya yang akan melakukan pembinaan," kata Siti ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Senada dengan Siti, Dekan FK UI Ari Fahrial Syam juga mengajak warganet, termasuk Jerome, Ekida, dan Farhan, untuk berhati-hati menggunakan medsos.

Sebab segala informasi atau konten yang diunggah ke media sosial dapat diketahui banyak orang dalam watku yang cepat.

"Apalagi kalau kita memakai simbol-simbol yang berhubungan dengan profesi tertentu. Misalnya, baju putih, ada stetoskop, ini jelas adalah sebuah pernyataan dengan background medis atau dokter dalam hal ini," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Cerita Jerome Polin Diracuni Nonton Drama Korea oleh Ibunya

Kalimat tidak diucapkan sembarangan

Lebih lanjut, Ari menyampaikan bahwa kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" yang disematkan Jerome pada video joget di TikTok sebenarnya diucapkan pada saat-saat tertentu.

Kalimat tersebut baru diucapkan oleh dokter ketika berkomunikasi dengan keluarga pasien apabila pasien tidak kunjung membaik.

"(Ini disampaikan) ketika kondisi dan situasi pasien yang telah diupayakan dalam mengatasi permasalahan, tapi kondisinya belum membaik atau malah memburuk," tandas Ari.

"Harus hati-hati, salah satunya adalah ketika kita menyampaikan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa kami sudah memberikan upaya yang maksimal," lanjutnya.

Ari menyampaikan, kalimat yang disematkan Jerome, Ekida, dan Farhan mungkin tidak berhubungan dengan suatu kasus di rumah sakit (RS).

Tetapi, kalimat "Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin" yang disematkan pada video TikTok dan disajikan dengan berjoget menyebabkan multipersepsi.

"Karena alasan itulah kita harus berhati-hati. Saya selalu mengingatkan temen-temen mahasiswa dan temen-temen dosen bahwa kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial," jelasnya.

Baca juga: Jerome Polin Hadiahkan Baju Batik kepada NCT 127

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi