Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Penganiayaan Mario Dandy Satrio Lepas Ventilator, Alat Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
Yaqut Cholil Qoumas
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas menjenguk anak dari pengurus GP Ansor yang menjadi korban penganiayaan oleh anak pegawai Ditjen Pajak. (Dok Pribadi)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kondisi Cristalino David Ozora (17) menunjukkan perkembangan positif. 

Korban penganiayaan Mario Dandy Satrio itu sebelumnya mengalami koma dan dinyatakan diffuse axonal injury setelah menerima tendangan dan pukulan pada tubuh dan kepala dari pelaku. 

Dikutip dari Tribunnews, juru bicara keluarga David Rustam Hatala menyampaikan bahwa korban sudah tidak menggunakan ventilator.

"Untuk kondisi kemarin (26 Februari 2023) dan hari ini (27 Februari 2023) sebenarnya tidak terlalu berbeda. Sebelumnya masih sempat memakai ventilator kemudian ventilator sudah dicopot," ujar Rustam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia mengatakan, tim dokter hanya memasangkan alat untuk mempercepat aliran oksigen ke otak setelah David tidak menggunakan ventilator.

David saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Mayapada dan kondisinya belum sepenuhnya sadar.

"Terus, menunjukkan kondisi yang positif, terus membaik," tambah Rustam.

Lantas, apa itu ventilator dan fungsinya bagi pasien?

Baca juga: Peran Mario, AG, dan Shane dalam Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor

Fungsi ventilator

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Syahrial Syam menjelaskan apa itu ventilator dan fungsinya seperti digunakan David ketika awal menjalani perawatan di RS.

Ari menyampaikan bahwa ventilator adalah alat bantu napas yang dipasangkan pada pasien ketika mengalami masalah pada paru-paru.

Masalah paru-paru ini dapat disebabkan oleh infeksi yang meluas atau pasien mengalami patah tulang.

Ventilator juga bisa digunakan ketika kemampuan paru-paru semakin menurun sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan oksigen pada tubuh.

"Maka pada kondisi tersebut paru-paru membutuhkan alat bantu yang dinamakan ventilator," kata Ari kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

 

Kapan ventilator dilepas?

Ari menerangkan bahwa dokter dan tim medis akan melepas ventilator ketika kondisi pasien sudah menunjukkan kemajuan.

Pasien tidak menggunakan ventilator ketika kondisi paru-paru yang sebelumnya bermasalah sudah membaik.

Di sisi lain, dokter dan tim medis bakal menilai kemampuan paru-paru untuk mencukupi kebutuhan oksigen pada tubuh.

Ketika tubuh tidak kekurangan oksigen dari paru-paru maka ventilator yang sebelumnya digunakan pasien akan dilepas.

"Setelah perjalanannya (pasien) kondisi bahwa ia sudah bisa lepas ventilator, artinya kondisi paru-parunya sudah semakin baik," tutur Ari.

Baca juga: Pacar Mario Dandy Satrio Kembali Diperiksa Polisi Terkait Penganiyaan Anak Pengurus GP Ansor

David tak lagi menggunakan sedasi

Selain melepas ventilator, dokter dan tim medis juga tak lagi memakai sedasi kendati kondisi David belum sadarkan diri.

Dikutip dari Kompas.com, anggota bidang siber dan media Pengurus Pusat GP Ansor Ahmad Taufig bilang bahwa kondisi korban tidak lagi gelisah walau tidak diberikan obaat penenang.

"Semoga cepat menaikkan tingkat kesadarannya," kata Taufiq.

"Sudah mulai merespons suara, ada respons gerak, dan tidak kejang-kejang tambahnya.

Adapun, sedasi seperti digunakan David adalah penggunaan obat anestasi supaya menghasilkan penurunan tingkat kesadaran.

Sedasi diberikan supaya pasien tidak merasakan cemas dan merasa mengantuk tanpa komunikasi secarea lisan.

Di sisi lain, sedasi juga diberikan pada pasien dengan cedera ortak atau cedera kepala dengan tingkat sedang sampai berat.

Pasien yang mengalami diffuse axonal injury seperti dialami David akan diberikan obat tersebut.

"Pada kasus tertentu digunakan untuk membuat kondisi pasien lebih tenang, tidak gelisah, serta mengurangi rasa nyeri pasien," ujar dokter spesialis bedah saraf RS St. Elisabeth Semarang, Christian Beta Kurniawan.

Baca juga: Update Kondisi Anak Pengurus GP Ansor yang Dianiaya Mario: Sudah Mulai Merespons Suara

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi