Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disorot, Pegawai Bea Cukai Pamer Harta di Tengah Agenda "Bersih-bersih" Kemenkeu

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@paijodirajo
Tangkapan layar twit soal pegawai Bea Cukai yang memamerkan harta kekayaan di akun Instagram pribadi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menuai sorotan berkat harta kekayaannya yang melimpah.

Fenomena sorotan harta ini ramai setelah mencuatnya kasus penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio, anak Rafael Alun Trisambodo yang kala itu menjadi pejabat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak.

Kali ini, gaya hidup pegawai Ditjen Bea Cukai Kemenkeu menarik perhatian usai akun Twitter ini mengunggah tangkapan layar akun Instagram bermuatan berbagai harta kekayaan.

"Pasca viral kasus RAT, banyak pegawai Kemenkeu yg suka gaya2an mulai bersih2 status sosmednya. Dari seragamnya, sepetinya itu pegawai bea cukai nih," twit pengunggah, Senin (27/2/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampak dalam tangkapan layar, berbagai foto seorang pria dengan sejumlah barang mewah seperti mobil, moge, hingga pesawat terbang.

Foto tersebut diunggah melalui akun Instagram @eko_darmanto_bc. Namun, saat twit pamer harta kekayaan ini viral, akun tersebut tak lagi dapat ditemukan.

Baca juga: Kasus Mario Dandy dan Bentuk dari Simbolik Eksternalitas Power...


Baca juga: Soal Selundupan Harley Davidson, Kerugian hingga Pencopotan Dirut Garuda...

Kemenkeu buka suara

Menanggapi ramainya cuitan soal pegawai Ditjen Bea Cukai yang dinilai memiliki gaya hidup hedonisme, Kemenkeu pun buka suara.

Melalui akun Twitter pribadi, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menjelaskan bahwa informasi ini menjadi perhatian pimpinan.

"Siap Bang, terima kasih, maaf baru kembali dari tugas lapangan. Informasi ini sudah saya teruskan ke Itjen (Inspektorat Jenderal) Kemenkeu. Menjadi perhatian pimpinan," tulisnya dalam akun @prastow, Senin.

Baca juga: Kasus Harley di Garuda, Mengapa Banyak Orang Suka Barang Mewah?

Saat dikonfirmasi, Yustinus mengatakan bahwa tindak lanjut terhadap Eko Darmanto akan disampaikan dalam konferensi pers (konpers) di Aula Negara Dana Rakca, Gedung Radius Prawiro, Jakarta Pusat.

"Nanti kita sampaikan di konpers pukul 15.30 WIB ya," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Dia pun membenarkan, sosok Eko Darmanto yang ramai menjadi sorotan adalah Kepala Bea Cukai Yogyakarta.

Baca juga: Deretan Pegawai Pajak yang Terseret Kasus, dari Penganiayaan hingga Korupsi

Harta kekayaan Eko Darmanto

Merujuk LHKPN KPK, Eko Darmanto melaporkan harta kekayaan sebesar Rp 6,7 miliar pada 15 Februari 2022.

Laporan untuk periode 2021 ini menunjukkan, Eko memiliki sembilan mobil dengan total Rp 2,9 miliar serta dua tanah dan bangunan senilai Rp 12 miliar.

Dia juga melaporkan harta bergerak lain serta kas dan setara kas, masing-masing senilai Rp 100.700.000 dan Rp 238.904.391.

Memiliki utang sebesar Rp 9.018.740.000, total harta kekayaan yang dilaporkan pun menjadi Rp 6.720.864.391.

Baca juga: Rafael Alun Trisambodo Mundur dari Ditjen Pajak, Bagaimana Alur PNS Mengundurkan Diri?

Komitmen Kemenkeu menjaga kepercayaan

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat mencap pegawai yang kerap memamerkan kemewahan apalagi korupsi, sebagai pengkhianat.

Menurut dia, sebagai bendahara negara, kepercayaan masyarakat tidak boleh dikhianati maupun dikompromikan.

"Pengkhianatan yang dilakukan siapapun di dalam Kementerian Keuangan adalah pengkhianatan kepada seluruh jajaran di Kementerian Keuangan yang sudah bekerja baik, bekerja jujur dan bekerja profesional," ujarnya diberitakan Kompas.com (24/2/2023).

"Untuk itu, mereka adalah musuh kita bersama," lanjut dia.

Ia sekaligus menekankan, pucuk-pucuk pimpinan di Kemenkeu tetap memiliki komitmen dan kesetiaan yang kuat dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

"Kami akan bekerja keras untuk mengelola dan menjaga keuangan negara dengan baik, dengan jujur, dan dengan amanah," tegasnya.

Baca juga: Perbandingan Harta Kekayaan dan Gaji Pejabat Pajak yang Anaknya Aniaya Orang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi