KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat belakangan menjadi perhatian publik dengan kebijakannya yang cukup kontroversial.
Setelah mengeluarkan aturan siswa SMA di Kupang harus masuk pukul 05.00 Wita, Viktor diketahui juga mengeluarkan surat edaran (SE) yang mengimbau warganya agar jalan kaki.
Tujuan dicetuskannya SE jalan kaki tersebut salah satunya untuk menurunkan atau menekan angka inflasi.
Baca juga: Alasan Pemprov NTT Terapkan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi
Berikut ini selengkapnya kebijakan kontroversial dari Gubernur NTT:
1. Imbauan jalan kaki warga
Surat edaran (SE) mengenai warga agar beraktivitas sehari-hari dengan berjalan kaki tersebut sifatnya adalah berupa imbauan.
Adapun edaran itu diketahui sudah dikeluarkan sejak tahun lalu.
"Surat edaran bapak gubernur itu sudah dikeluarkan pada 7 November 2022 lalu," kata Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda NTT, Lery Rupidara, dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/3/2023).
Lery menjelaskan, tidak ada sanksi bila imbauan tersebut tak dijalankan.
Selain berjalan kaki, masyarakat juga diimbau agar mengendarai sepeda maupun kendaraan umum.
Tujuannya menurut Lery adalah untuk mengendalikan inflasi daerah.
Manfaat yang lain menurutnya adalah untuk menghemat bahan bakar minyak.
Selain itu agar ramah lingkungan dengan mencegah emisi gas buang dan juga untuk kesehatan tubuh.
Dikutip dari Tribun, Lery mengatakan, imbauan ini akan diberlakukan pada Selasa (7/3/2023). Menurutnya imbauan ini akan diberlakukan di seluruh NTT.
Baca juga: Alasan Pemprov NTT Terapkan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi
2. Sekolah masuk pukul 5 pagi
Sebelumnya, Gubernur NTT juga mewajibkan agar SMA dan SMK di wilayah Kota Kupang untuk memulai pelajaran pada pukul 05.00 Wita.
Kebijakan tersebut akhirnya viral di media sosial.
Dalam video yang viral itu, Viktor tampak didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi, meminta para siswa membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita.
"Ini khusus SMA kalau SMP tidak," kata Viktor di hadapan para Kepala Sekolah SMA dan SMK se Kota Kupang, dikutip dari Kompas.com (27/2/2023).
Baca juga: Hardiknas: Merdeka Belajar agar Siswa Tak Terkotak
Ia mengatakan, hal ini untuk membangun etos kerja dan agar tak ada tambahan rombongan belajar.
"Perubahan itu memang sakit. Tapi harus dimulai, sehingga tidak ada yg persoalkan rombongan belajar terbatas," kata Viktor.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi mengatakan, kebijakan ini sudah diterapkan di SMA Negeri 6 Kupang dan sudah berjalan baik tanpa hambatan.
Sementara untuk sekolah lain menurutnya saat ini masih dalam tahap sosialisasi.
"Ini untuk melatih kedisiplinan anak-anak NTT," katanya.
Baca juga: Ramai soal SMA di NTT Wajib Masuk Jam 5 Pagi, Kemendikbud: Sekolah Harus Menyenangkan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.