Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pejabat Bea Cukai Disebutkan Pamer Harta, Ini Kata Staf Menkeu

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@paijodirajo
Tangkapan layar twit soal pegawai Bea Cukai yang memamerkan harta kekayaan di akun Instagram pribadi
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Twit yang menyoroti unggahan foto pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Ditjen Bea Cukai) pamer kemewahan, viral di media sosial.

Twit tersebut dibuat oleh akun Twitter ini, Senin (27/3/2023).

Tampak dalam cuitan, sebuah tangkapan layar berisi akun Instagram pegawai bea cukai yang memamerkan mobil, motor gede (moge), hingga pesawat pribadi.

"Pasca viral kasus RAT, banyak pegawai Kemenkeu yg suka gaya2an mulai bersih2 status sosmednya. Dari seragamnya, sepetinya itu pegawai bea cukai nih," tulis pengunggah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sri Mulyani Minta Masyarakat Adukan Pegawai Kemenkeu yang Pamer Kemewahan, Ini Cara Melaporkannya

Unggahan ini pun menarik perhatian warganet, terlebih sejak munculnya kasus penganiayaan oleh tersangka Mario Dandy Satrio (20) pada 20 Februari 2023.

Mario Dandy sendiri merupakan anak dari Rafael Alun Trisambodo (RAT) yang kala itu masih menjabat sebagai Kabag Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II dengan total harta Rp 56,1 miliar.

"Tutup mata sj. Pegawai pajak dan bea cukai gak ada yg miskin. Kaya raya semua. Itu bukan rahasia umum, tp pengetahuan umum," tulis salah satu warganet.

"Kalo bukan pajak gak bakalan ramai. Hahahaha. Kalo bece boleh lah bangga, duitnya banyak. Dikit2 duit. Pegawainya dikit. Ngga nerima dari lulusan luar. Darah murni," twit pengguna lain.

"Pegawai bea dan cukai dari dulu sdh terkenal Hedon cuma ga ada yang ngulitin aja," timpal warganet lain.

Baca juga: Kasus Mario Dandy dan Bentuk dari Simbolik Eksternalitas Power...

Lantas, bagaimana tanggapan Kemenkeu?


Tanggapan Kemenkeu

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Yustinus Prastowo menjelaskan, informasi pegawai bea cukai yang memamerkan harta kekayaan sudah disampaikan kepada Inspektorat Jenderal (Itjen ) Kemenkeu.

Hal tersebut dia sampaikan melalui akun Twitter pribadi, @prastow, pada Senin (27/2/2023).

"Siap Bang, terima kasih, maaf baru kembali dari tugas lapangan. Informasi ini sudah saya teruskan ke Itjen Kemenkeu. Menjadi perhatian pimpinan," tulisnya.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari Yustinus untuk mengutip twit tersebut.

Baca juga: Disorot, Pegawai Bea Cukai Pamer Harta di Tengah Agenda Bersih-bersih Kemenkeu

Saat dikonfirmasi, Yustinus mengatakan bahwa tindak lanjut terhadap Eko Darmanto akan disampaikan dalam konferensi pers (konpers) hari ini, Rabu (1/3/2023).

"Nanti kita sampaikan di konpers pukul 15.30 WIB ya," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Berlangsung di Aula Negara Dana Rakca, Gedung Radius Prawiro, Jakarta Pusat, Kemenkeu juga akan menyampaikan perkembangan pemeriksaan terhadap Rafael Alun Trisambodo.

Di sisi lain, Yustinus membenarkan bahwa sosok Eko Darmanto yang ramai menjadi sorotan adalah Kepala Bea Cukai Yogyakarta.

"Ini (Eko Darmanto adalah Kepala Bea Cukai Yogyakarta) benar," katanya.

Baca juga: Warganet Protes Mengapa Wajib Pajak Harus Lapor Setiap Tahun, Ini Kata Kemenkeu

Harta kekayaan Eko Darmanto

Merujuk LHKPN KPK, Eko Darmanto melaporkan harta kekayaan sebesar Rp 6,7 miliar pada 15 Februari 2022.

Laporan untuk periode 2021 ini menunjukkan, Eko memiliki sembilan mobil dengan total Rp 2,9 miliar.

Kepala Bea Cukai Yogyakarta ini juga memiliki tanah dan bangunan di Malang, Jawa Timur yang berasal dari hibah tanpa akta senilai Rp 2,5 miliar.

Baca juga: Kasus Harley di Garuda, Mengapa Banyak Orang Suka Barang Mewah?

Bukan hanya itu, dia juga memiliki tanah dan bangunan lain di Jakarta Utara yang merupakan hasil sendiri, senilai Rp 10 miliar.

Eko Darmanto melaporkan harta bergerak lain dengan total Rp 100.700.000. Dia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 238.904.391.

Dengan demikian, harta kekayaan Eko Darmanto mencapai Rp 15.739.604.391.

Namun, utang sebesar Rp 9 miliar, tepatnya Rp 9.018.740.000, mengurangi hartanya hingga menjadi Rp 6.720.864.391.

Baca juga: Soal Penyelundupan Harley dan Brompton di Garuda, Mengapa Orang Malas Bayar Pajak?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi