Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengah Merebak di Pacitan, Apa Penyebab dan Gejala Leptospirosis?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Jarun Ontakrai
Ilustrasi penyakit kencing tikus, Leptospirosis yang berpotensi menyerang di musim hujan.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Kasus leptospirosis tengah merebak di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Dikutip dari KompasTV  Rabu (1/3/2023), selama tiga pekan terakhir, ratusan warga terdeteksi suspect leptospirosis dan 24 orang dinyatakan positif.

Kasus tersebut merebak di wilayah Kecamatan Nawangan, Pacitan.

Selain puluhan orang dipastikan positif, ada tiga orang yang meninggal akibat penyakit ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, sebenarnya apa itu leptospirosis, apa saja penyebab dan gejalanya?

 

Baca juga: Waspada Leptospirosis Saat Banjir, Apakah Bisa Menular Antar Manusia?

Penyebab leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans.

Bakteri ini biasanya disebarkan lewat urine atau darah hewan yang terinfeksi, seperti tikus, anjing dan babi.

Meski demikian, tak hanya terbatas pada hewan-hewan tersebut, dikutip dari CDC, pada dasarnya semua hewan berpotensi terinfeksi leptospirosis.

Bakteri penyebab leptospirosis biasanya akan berkembang biak di lingkungan yang kotor.

Ketika hewan terinfeksi leptospirosis, mereka mungkin tak akan menunjukkan gejala penyakit.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Leptospirosis, dari Gejala hingga Pencegahannya

Namun, hewan yang terinfeksi bisa terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus menerus atau sesekali selama beberapa bulan hingga tahun.

Pada manusia, leptospirosis yang tidak diobati bisa menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis, gagal hati, gangguan pernapasan hingga kematian.

Gejala leptospirosis

Leptospirosis bisa memunculkan sejumlah gejala pada manusia, di antaranya yakni:

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Panas dingin.
  • Nyeri otot.
  • Muntah.
  • Kulit dan mata kuning.
  • Mata merah.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Ruam.

Gejala-gejala tersebut mirip dengan gejala berbagai penyakit lain, sehingga ada kemungkinan gejala leptospirosis disalahartikan sebagai penyakit lain.

Pada beberapa orang, leptospirosis bisa tak menunjukkan gejala sama sekali.

Pada mereka yang mengalami gejala, penyakit biasanya akan dimulai secara tiba-tiba dengan dua fase yang umum terjadi yakni:

  • Fase pertama yakni muncul gejala demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah atau diare. Pada fase ini pasien akan sembuh untuk sementara waktu, kemudian bisa kambuh sakit lagi.
  • Fase kedua yakni penyakit muncul lebih parah bahkan bisa mengalami gagal ginjal atau hati, atau meningitis.

Penyakit leptospirosis biasanya akan menyebabkan seseorang mengalami sakit selama 3 minggu atau lebih.

Jika tak segera dilakukan perawatan pemulihan, bisa mencapai berbulan-bulan.

Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Gejala Leptospirosis hingga Penyebabnya

Cara mencegah leptospirosis

Agar terhindar dari leptospirosis, sebaiknya hindari berenang atau berendam di air yang mungkin terkontaminasi urine hewan.

Selain itu, hindari berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.

Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan agar tak tertular leptospirosis sebagaimana dikutip dari NHS:

  • Cuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang hewan atau produk hewan.
  • Bersihkan semua luka sesegera mungkin.
  • Tutupi setiap luka dan goresan dengan plester tahan air.
  • Kenakan pakaian pelindung jika Anda berisiko melalui pekerjaan Anda.
  • Mandi sesegera mungkin jika Anda pernah berada di air yang berpotensi terinfeksi.
  • Periksa apakah anjing Anda divaksinasi leptospirosis (tidak ada vaksin untuk manusia).

Baca juga: INFOGRAFIK: Waspada Leptospirosis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi