Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Peziarah Diserbu Pembersih Makam Ortu: "Boro-boro Sedih, yang Ada Kesel"

Baca di App
Lihat Foto
INSTAGRAM.com/@roycph_cerita.airi
Tangkapan layar unggahan video bernarasi sekelompok orang menyerbu untuk membersihkan makam milik salah satu keluarga.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Unggahan video bernarasi sekelompok orang "menyerbu" untuk membersihkan makam milik salah satu keluarga saat akan ziarah, viral di media sosial.

Video itu diunggah akun Instagram @roycph_cerita.airi pada 29 Januari 2023.

Pengunggah video menuliskan, dia awalnya hendak berziarah ke makam orangtuanya.

Namun saat sampai ke lokasi, ia mendapati sekitar 10 orang berebut membersihkan makam orangtuanya untuk tujuan mendapat imbalan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tau sih semua orang butuh uang..tp jgn begini juga, yg bw uang pas2an gmn cb...total ada 10orang lebih tiba2 nyerbu, udh ditolak malah makin bnyk yg dtg..semoga gak kejadian lg," tulisnya.

Respons warganet

Sejumlah warganet ikut mengomentari unggahan tersebut dengan mengungkapkan kejadian yang mirip dialami pengunggah. 

"Mereka "memeras" dengan sopan :) didaerahku pun juga begitu. Sangat² tidak meng enakan. Kalau tidak dikasih akan ngejar. . Bukan masalah tidak bersedekah. Ini lain hal," ujar salah satu komentar. 

"Kejadian ini pasti berulang tiap tahunnya/tiap kita dtg ziarah..jd udah paham aja,kalo mau ziarah siapin duit recehan 2ribuan kasih /orang..kalo mereka dtgnya banyak kasih aja 20ribu/30ribu ke 1 orang,trs blg yg kenceng "ini bagi2 yaa"..gak usah di ambil pusing,santai aja:)," tambah lainnya. 

"Lah kupikir aku aja yg begitu. ternyata disini juga keadaan sedih, ziarah ke makam anak, gabawa duit cuma bawa aqua 1 botol. pemakaman deket RS Dirg** Samarinda. Dibilang gausah, bisa sendiri. Tp ngotot, matok 50rb. Heran orang bersedih kok nyari kesempatan," balas akun lainnya. 

"Kl d Surabaya ada d makam Ngagel.... Kl d kasi semua pada minta kl gak ngasi ada yg sampe nyumpahin ngomong nya gak enak...," ujar salah seorang warganet. 

Baca juga: Mengapa Arkeolog Takut Bongkar Makam Kaisar China? Ini Alasannya

Baca juga: Arkeolog Jepang Temukan Pedang di Makam Kuno Berusia 1.600 Tahun

Lantas, bagaimana cerita dari kejadian tersebut?

 

Kronologi "serbuan" pembersih makam

Pemilik akun Instagram @roycph_cerita.airi mengatakan, kejadian itu terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu Bandung, Jawa Barat pada Januari 2023.

Saat itu, cerita pemilik akun, ia sedang berziarah ke makam orangtuanya. Namun, tiba-tiba muncul sekelompok orang tak dikenal yang datang untuk membersihkan makam.

"Saya gak suka aja tiba-tiba banyak orang nyerbu bersihin makam," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Kendati telah ditolak secara halus, sekelompok orang itu justru memanggil lebih banyak temannya untuk membersihkan makam.

Ia kemudian merekam kejadian tersebut dan mengunggahnya di akun Instagram pribadinya.

"Sudah saya tolak karena cuma bawa duit pas-pasan. Itu yang direkam gak semua karena sebagian milih kabur pas tau saya rekam," tuturnya.

Baca juga: Penjelasan soal 25 Makam di TPU Sirnaraga Bandung yang Longsor dan Beberapa Kain Kafan Terlihat

Mengaku risih

Dirinya mengaku risih terhadap adanya serbuan orang tak dikenal yang berniat membersihkan makam orangtuanya tersebut, meski mereka tidak mematok tarif

"Terlepas dari 'kasih aja seadanya', saya tetap risih karena mereka nungguin di sekelling makam, boro-boro sedih jenguk makam ortu, yang ada kesel," jelasnya.

Meski demikian, ia tak memperpanjang masalah tersebut.

Menurutnya, sekelompok orang yang berniat membersihkan makam itu tentu sedang menjalani pekerjaanya dan mungkin sedang membutuhkan uang.

"Walau caranya salah menurut saya. Saya gak mau diperpanjang, biarin ajalah, sudah dimaafkan," tandasnya.

Baca juga: Viral, Unggahan 25 Makam di TPU Sirnaraga Bandung Terdampak Longsor

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi