Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi Tak Baik untuk Kesehatan, Begini Penjelasan Dokter

Baca di App
Lihat Foto
MChe Lee/Unsplash.com
Ilustrasi sekolah
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mewajibkan siswa SMA dan SMK di Kota Kupang untuk masuk sekolah pukul 05.00 pagi.

Tujuan kebijakan ini menurut Viktor adalah untuk membangun etos kerja, dan agar tak ada tambahan rombongan belajar.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT Linus Lusi mengatakan, kebijakan tersebut diberlakukan untuk melatih kedisiplinan siswa.

"Ini untuk melatih kedisiplinan anak-anak NTT," kata Linur Lusi dikutip dari Kompas.com Senin (27/2/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 pagi tersebut menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan.

Salah satunya menilai kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 pagi tidak baik untuk kesehatan siswa.

Lantas, apa saja dampak kesehatan yang bisa dialami siswa?

Baca juga: Alasan Pemprov NTT Terapkan Masuk Sekolah Pukul 5 Pagi

Pendapat dokter

Ahli penyakit dalam dan Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, masuk sekolah pukul 05.00 pagi bisa mengganggu kesehatan karena terkait dengan irama sikardian.

"Pak Gub Laiskodat, sekolah sepagi itu -imo- tidak baik untuk kesehatan. Jika sekolahnya jam 5, maka Murid & Guru bangun & bersiap jam berapa? Jam 4? Jam 3? Sebagian masih ibadah subuh & doa pagi. Ayah & Ibu Murid perlu siap2 juga kan? Mohon jangan rusak irama sirkadian anak," kata Andi dalam unggahan di akun Twitternya, @dr_koko28.

Kompas.com sudah mendapat izin Andi untuk mengutip pernyataannya di Twitter tersebut.

Untuk diketahui, irama sirkadian merupakan jam internal yang mengatur proses penting dan fungsi tubuh. Termasuk, kapan waktunya tidur dan bangun.

Baca juga: Aturan Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi di NTT, Psikolog: Bisa Berdampak pada Fisik dan Mental

Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja menilai masuk sekolah pukul 05.00 pagi dapat mengurangi jam tidur para siswa.

Padahal, kurangnya jam tidur akan berisiko menurunkan daya tahan tubuh dan memicu banyak penyakit muncul.

"Mengurangi tidur, sebenarnya mengurangi kualitas manusia. Daya tahannya jadi buruk, risiko berbagai penyakit jantung, pembuluh darah, risiko kanker akan meningkat drastis," kata Andreas melalui video yang diunggah di akun pribadinya di Tiktok, Rabu (1/3/2023).

Andreas sudah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip pernyataannya di video tersebut.

Ia mengatakan, kecukupan tidur akan menjamin kualitas manusia tak hanya dari sisi kesehatan, tapi juga kecerdasan, daya ingat, dan kreativitas.

"Kualitas otak manusia, kualitas manusia, dibangun saat tidur," katanya.

Baca juga: Ramai soal SMA di NTT Wajib Masuk Jam 5 Pagi, Kemendikbud: Sekolah Harus Menyenangkan

Menurutnya, kebutuhan tidur usia remaja dan dewasa, yakni 8 hingga 9 jam.

Secara biologis, waktu tidur remaja dan dewasa muda, yakni pada pukul 23.00 ke atas dengan waktu bangun seharusnya siang.

Sehingga, seharusnya otak baru aktif sekitar pukul 09.30 hingga pukul 10.00.

"Jam masuk sekolah di Indonesia sekarang yang jam 7 (pagi) saja sudah salah," ujarnya.

Menurutnya, di beberapa negara maju, rata-rata jam masuk sekolah justru dimundurkan pada pukul 08.30 hingga 09.00 dengan alasan untuk meningkatkan kualitas kesehatan para remaja.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, penelitian yang ada menunjukkan bahwa sekolah yang memundurkan jam masuk sekolah menjadi pukul 08.30-09.00 memperoleh sejumlah manfaat yang baik.

Di antaranya prestasi akademik meningkat, angka terlambat menurun, dan angka absen karena sakit menurun. Selain itu, angka kenakalan remaja juga menurun hampir 0.

Andreas menambahkan, jika ingin meningkatkan produktivitas dan kesehatan siswa maka yang harus diperhatikan adalah kebutuhan jam tidurnya.

Baca juga: Negara dengan Durasi Jam Sekolah Terlama di Dunia, Indonesia Termasuk?

Tidak ramah anak

Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti mengingatkan, kebijakan sekolah terlalu pagi tidak baik untuk tumbuh kembang anak.

Menurutnya, tidur sangatlah penting bagi tubuh. Pada saat tidur, tubuh akan memperbaiki diri, baik secara fisik maupun mental, sehingga kita merasa segar dan berenergi saat bangun serta siap menjalani aktivitas.

"Ini penting dan perlu bagi anak-anak yang sedang tumbuh kembang sampai usianya 18 tahun,” kata Retno dikutip dari Kompas.id (28/2/2023).

Ia mengatakan, banyak penelitian menunjukkan kebutuhan tidur yang tidak tercukupi dapat menyebabkan anak terlihat lelah.

Selain itu, kurangnya waktu tidur juga menyebabkan tubuh terlalu lemas, menguap sepanjang hari, sulit konsentrasi, dan kejang saat tidur.

Baca juga: Siswa SMA di NTT Masuk Sekolah Pukul 05.00 Pagi, KPAI: Bakal Dievaluasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi