KOMPAS.com - Unggahan foto terkait dengan memar di bagian tangan disebutkan akibat bekas suntikan jarum ramai di media sosial Twitter.
Unggahan itu berasal dari akun ini pada Rabu (1/3/2023).
Dalam unggahan itu tampak tangan dalam kondisi memar berwarna unggu kehitaman.
Dalam keterangan, pengunggah mengatakan bahwa hal tersebut terjadi akibat dari kegagalan infus yang terjadi belasan kali.
"Gagal infus belasan kali. sampe kayak ginii, mana bengkak trus nyeri gitu huhuuu bahaya ga sii? ngeri bgt liatnya kek dikecup setan," tulis pengunggah.
Hingga Kamis (2/3/2023) siang, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 1,2 juta dan mendapatkan lebih dari 1.500 komentar dari warganet.
Baca juga: Ramai soal PCOS yang Sebabkan Wanita Sulit Hamil, Apa Itu? Ini Penjelasan Dokter
Baca juga: Ramai soal Mandi Malam Hari Sebabkan Paru-paru Basah, Ini Kata Dokter
Respon warganet
Unggahan tersebut mengundang perhatian warganet. Beberapa komentar muncul terkait dengan kondisi serupa yang pernah mereka alami.
"Pernah pas mau op sc, di infus di tangan kiri gara2 pembuluh darah tipis jadinya pecah, ga berasa sakit tapi tau2 basah gatau nya darah udah ngocor banyak di lantai, 2hari bengkak disenggol rasanya sakit bangett," tulis akun ini.
"Aku tiap ngambil darah atau donor di tangan kanan pasti kaya giniiii, mau yg jago atau yg masi belajar pasti gini, pembuluh nya agak tipis jd bisa bengkak gitu," kata akun ini.
"Hematome namanya nder, gapapa paling rasa pegel doang itu soalnya pembuluh darahnya pecah didalam. Dikompres aja atau ga minta thrombopop sama perawatnya," ungkap akun ini.
Baca juga: Ramai soal Video Satpol PP Duel dengan Pedagang Kopi Keliling di Bundaran HI, Diawali Aksi Penusukan
Lantas, apa sebenarnya yang menyebabkan memar tersebut?
Penjelasan dokter
Dokter spesialis kulit dan kelamin di Vivaldy Skin Clinic Mataram, Dedianto Hidajat mengatakan, kondisi memar yang terjadi akibat dari bekas jarum suntik itu disebut dengan hematoma atau lebam.
"Hematoma sebenarnya bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. Namun tetap harus dicek sebelumnya untuk mengetahui apakah ada penyakit lain atau tidak," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (2/3/2023).
"Hematoma bisa terjadi akibat dari gagal jarum infus sehingga menyebabkan lebam seperti dalam foto itu," tambahnya.
Baca juga: 6 Cara Efektif Mencegah Darah Tinggi, Apa Saja?
Dedi menyampaikan, hal itu memang bisa terjadi ketika seseorang memiliki pembuluh darah yang tipis atau mudah pecah.
Hematoma sendiri biasanya akan hilang dalam beberapa waktu. Selain itu, bisa juga menggunakan obat oles anti lebam yang ada di apotek atau obat yang diresepkan oleh dokter.
"Hematoma biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun dibutuhkan waktu, bisa 1-2 minggu baru lebamnya hilang," jelas Dedi.
Hematoma dapat terjadi di semua pembuluh darah, termasuk vena, arteri, dan kapiler.
Ia mengatakan, saat seseorang mengalami hematoma, maka akan merasakan beberapa efek samping seperti rasa tidak nyaman, bengkak, nyeri dan perubahan warna di kulit.
Baca juga: Ramai soal Kulit Berubah Warna Menjadi Kuning, Benarkah Tanda Penyakit Hati?
Gejala hematoma
Dikutip dari Medical News Today, hematoma memiliki beberapa gejala, meliputi:
- Perubahan warna
- Peradangan dan pembengkakan
- Rasa lembut di area kulit tersebut
- Kemerahan
- Rasa hangat di sekitar kulit yang mengalami hematoma
- Nyeri
Bagaimana cara mengatasi hematoma?
Dalam beberapa kasus, hematoma tidak memerlukan pengobatan khusus. Tubuh biasanya akan menyerap kembali darah dari hematoma dari waktu ke waktu.
Untuk mengelola hematoma di bawah kulit, kuku, atau jaringan lunak lainnya, seseorang harus mengistirahatkan area yang mengalami lebam tersebut dan mengompres es yang dibungkus handuk untuk mengurangi rasa sakit atau bengkak.
Selain itu, untuk mengurangi nyerinya, Anda bisa menggunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas atau yang sudah diresepkan oleh dokter.
Namun, perlu diingat bahwa dokter tidak menyarankan seseorang untuk menggunakan aspirin karena dapat memperburuk hematoma.
Baca juga: Video Viral Infus Putih Menyebabkan Autoimun, Ini Kata Dokter
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.