Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Manfaat Minyak Tawon, Ternyata Tidak Dibuat dari Tawon

Baca di App
Lihat Foto
DOK.Tribunnews
Ilustrasi Minyak Tawon khas Makassar yang ternyata bukan terbuat dari lebah.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Minyak tawon adalah salah satu jenis minyak tradisional yang diandalkan masyarakat Indonesia untuk mengatasi beberapa penyakit.

Minyak ini sering kali dijual dalam botol berukuran 20-330 ml layaknya obat tradisional China dalama bentuk cair.

Masyarakat dapat membeli minyak tawon di beberapa tempat, mulai dari apotek, supermarket, hingga toko kelontong.

Tidak sedikit orang yang suka memakai minyak tawon saat merasa tak enak badan karena minyak ini punya efek menghangatkan dan menenangkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di balik keberadaannya yang sudah populer sejak dulu, ternyata minyak tawon tidaklah dibuat dari tawon seperti perkiraan sebagian orang.

Lantas, bagaimana awal mula minyak tawon diciptakan dan mengapa minyak ini disebut sebagai minyak tawon?

Baca juga: Melihat Proses Pembasmian Sarang Tawon Pembunuh Pertama di AS

Sejarah minyak tawon

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (2/3/2023), minyak tawon dulunya memiliki nama To Boo Loeng.

PT Tawon Jaya Makassar, Sulawesi Selatan adalah perusahaan pertama yang memproduksi minyak tersebut sejak 1912 di Makassar.

Dulunya Makassar adalah tempat persinggahan banyak orang dari berbagai negara, seperti India, Belanda, Jepang, dan Tiongkok.

Pendatang dari luar Makassar kemudian menetap di kota ini dan mencari rezeki dengan cara berdagang.

Mereka tidak ragu menetap di Makassar karena warga setempat dinilai ramah dan terbuka.

Dari situlah, seorang keturunan Tionghoa bernama Lia A Liat membuat minyak tawon yang dulunya diberi nama To Boo Loeng.

Lia A Liat yang mempunyai kemampuan meramu minyak gosok menciptakan minyak tawon pada 6 Desember 1912.

Baca juga: Tempat Wisata di Makassar yang Cocok Dikunjungi Saat Liburan

Minyak tawon mulai populer

Lia A Liat pertama kali mengedarkan minyak tawon buatannya di Makassar sebelum meluas ke pedalaman Sulawesi.

Setelah itu, peredaran minyak tawon diperluas ke Batavia (sekarang bernama Jakarta) sampai ke Surabaya.

Lia A Liat menjadikan Batavia dan Surabaya sebagai pasar baru bagi minyak tawon karena kedua kota ini berstatus sebagai bandar strategis semasa pemerintahan Hindia Belanda pada 1906-1942.

Diberitakan oleh Kompas.com (18/12/2012), penjualan minyak tawon bahkan semakin meluas hingga ke Puerto Riko.

Sampainya minyak tawon ke negara persemakmuran Amerika Serikat itu dibawa oleh ahli waris minyak tawon, Eddy Mattualy.

Eddy mulai menjalankan bisnis keluarganya itu sejak 1977.

Baca juga: 7 Cara Kurangi Minyak Berlebih di Wajah

Minyak tawon tidak dibuat dari tawon

Setelah Lie A Liat meninggal, pembuatan minyak tawon dilanjutkan oleh putranya yang bernama Frans Bani Mattualy.

Minyak tawon yang awalnya diberi nama To Boo Loeng mengalami perubahan nama pada 1984.

Nama baru untuk minyak tersebut adalah minyak tawon sesuai nama perusahaan, yaitu PT Tawon Jaya Makassar.

Eddy lantas mewarisi usaha pembuatan mimyak tawon setelah Frans yang merupakan ayahnya tutup usia pada 1977.

Eddy adalah sosok di balik langgengnya usaha minyak tawon meski usaha tersebut sudah digeluti oleh tiga generasi.

Baca juga: Sering Dikira Sama, Kenali Perbedaan Lebah dan Tawon Berikut Ini

Kendati umur minyak tawon sudah mencapai 111 tahun, ternyata belum banyak orang yang mengetahui bahwa minyak ini tidak dibuat dari tawon.

Dilansir dari laman Universitas Binus, minyak tersebut dibuat dari beberapa bahan, yakni minyak kelapa, cengkih, bawang, minyak kayu putih, daun lada, dan jahe.

Manfaat minyak tawon

Masih dari sumber yang sama, minyak tawon diandalkan sebagian orang untuk mengatasi berbagai penyakit karena manfaatnya.

Minyak tawon bermanfaat untuk:

  • Mengobati sakit tulang dan urat, pegal-pegal, pusing, kurap, muntah-muntah, diare, bisul, masuk angin, rematik, sakit ulu hati, sakit perut, ambeien, dan sesak napas.
  • Mengobati leher kaku, pinggang dan punggung yang terasa sakit, badan pegal-pegal dan keseleo.
  • Meredakan batuk-batuk, sakit gigi, nyeri, sakit kepala, sariawan, dan gatal karena gigitan serangga.
  • Mempercepat penyembuhan lebam atau bengkak karena benturan maupun pukulan.
  • Mengobati luka sunat. luka bakar, kulit luka karena goresan pisau.
  • Pemakaian sehari-hari untuk urut atau pijat.

Baca juga: 9 Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi