KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) tetap aman kendati Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara terbakar.
Kepastian tersebut disampaikan Nicke merespons insiden kebakaran di depo yang terletak di Plumpang, Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.
"Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak," kata Nixcke dikutip dari Antara.
Ia mengatakan, pasokan BBM dipastikan aman berkat back up supply dari terminal terdekat, yakni TBBM Cikampek, TBBM Ujung Berung, dan TBBM Tanjung Gerem.
Pertamina juga mengamankan ketersediaan BBM lewat dukungan Kilang Balongan dan Cilacap yang sisalurkan melalui TBBM Tanjung Priok.
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Pernah Terbakar pada 2009, Apa Penyebabnya?
Stok BBM untuk beberapa hari ke depan
Lebih lanjut, Nicke membeberkan bahwa TBBM Tanjung Gerem mempunyai stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter. Jumlah ini diperkirakan cukup untuk 15 hari.
Sementara itu, TBBM tersebut juga memiliki stok Pertalite sebanyak 17.189 liter untuk kebutuhan selama 9,6 hari.
Nicke menjelaskan, TBBM Cikampek yang dipersiapkan untuk mem-back up stok BBM turut menyediakan stok Pertamax sebanyak 6.137 hari untuk kebutuhan selama 11 hari dan Pertalite sebanyak 20.399 kiloliter untuk 10 hari.
Kemudian, TBBM Ujung Berung memiliki stok Pertamax sebanyak 22.004 kiloliter untuk kebutuhan 29.2 hari dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter untuk kebutuhan 52 hari.
Pertamina juga mempersiapkan Terminal Transit Utama Balongan dengan stok Pertamax sebanyak 50.626 kiloliter untuk 170 hdari dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter untuk 57 hari.
Nicke menerangkan, penambahan stok BBM dari Kilang Balongan dan Cilacap bisa dilakukan lewat laut menuju TBBM Tanjung Priok.
Baca juga: Upaya Padamkan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Mobil Tangki untuk Sedot Air Kali Turut Dikerahkan
Pertamina bentuk tim investigasi
Di sisi lain, Nicke juga menyampaikan komitmen pihaknya untuk memprioritaskan evakuasi warga di sekitar lokasi kebakaran sembari berusaha memadamkan kobaran api.
Pertamina, lanjut Nicke, turut membentuk tim gabungan untuk menginvestigasi penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Tim gabungan yang dibentuk terdiri dari PT Pertamina Patra Niaga dan fungsi terkait untuk mencegah insiden serupa tidak terjadi lagi.
Diketahui, Depo Pertamina Plumpang yang termasuk objek vital pernah terbakar pada Minggu, 18 Januari 2009 lalu karena human error.
"Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang," ungkap Nicke dikutip dari Tribun.
Lebih lanjut, Nicke juga meminta maaf dan mengungkapkan rasa prihatinnya atas kebakaran Depo Pertamina Plumpang.
Baca juga: Detik-detik Warga Berlari Sebelum Ledakan di Depo Pertamina, Mereka yang Tak Selamat Ada di Belakang
Erick Thohir minta Pertamina lakukan pengusutan
Sementara itu, kebakaran Depo Pertamina Plumpang juga disorot oleh
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Dalam keterangan resmi di akun Instagram resminya @erickthohir, ia memerintahkan Pertamina untuk mengusut insiden kebakaran depo tersebut.
Erick menyampaikan bahwa insiden ini harus diusut secara tuntas dan berharap supaya Pertamina sesegera mungkin menyelamatkan masyarakat.
"Saya memerintahkan Pertamina untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Kita fokus dan cepat selamatkan masyarakat," kata Erick.
Baca juga: Kesaksian Warga Saat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Lebih lanjut, Ketum PSSI tersebut meminta Pertamina untuk melakukan evaluasi operasional terkait kebakaran depo di Plumpang.
Erick turut menyatakan komitmennya untuk mengawal kasus tersebut sembari mengutarakan rasa duka kepada korban kebakaran.
"Innalillahiwainnailaihirojiun malam ini Jumat, 3 Maret 2023 telah terjadi insiden terbakarnya pipa Pertamina di Koja, Jakarta Utara," imbuh Erick.
"Saya mengucapkan duka cita dan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya untuk para korban dan tentu keluarga," tambahnya.
Baca juga: BERITA FOTO: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, 16 Orang Meninggal Dunia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.