KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menetapkan kejadian luar biasa (KLB) flu burung sejak 24 Februari 2023 lalu.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor PV.03.01/C/824/2023 tentang Kewaspadaan Kejadian Luar Biasa Flu Burung (H5N1) Clade Baru 2.3.4.4b.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan bahwa perkembangan flu burung khususnya clade 2.3.44b telah menjadi perhatian pihak-pihak terkait.
Salah satunya adalah Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang menyebut virus ini telah mewabah di Amerika dan Eropa.
Tak hanya itu, dua negara di Asia, yakni China dan Jepang, juga dilaporkan dilanda wabah flu burung.
Baca juga: Waspada Flu Burung, Ini Sejarah dan Risiko Penularannya pada Manusia
Baca juga: China Kembali Laporkan Kasus Flu Burung yang Menular ke Manusia
Flu burung bisa menular dari hewan ke manusia
Maxi menyampaikan bahwa flu burung yang termasuk penyakit zoonotik dapat menular dari hewan ke manusia.
Ia juga mengatakan, virus ini dapat bermutasi secara cepat dan konsisten apabila menjangkiti manusia.
Kendati demikian, potensi manusia terjangkit flu burung dari hewan masih rendah meski ada kemungkinan terjadi.
Maxi menjelaskan bahwa risiko manusia terjangkit infeksi flu burung dari clade 2.3.4.4b juga masih rendah.
Baca juga: Muncul di Palembang, Berikut Awal Mula Kasus Flu Burung
Bahkan belum ada laporan penularan flu burung dari manusia ke manusia secara berkelajutan.
Hal tersebut didasarkan pada hasil risk assesment virus influenza A (H5N1) clade 2.3.44b yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Namun demikian terdapat peningkatan perpindahan (spill over) virus H5N1 clade 2.3.4.4b dari burung liar ke beberapa spesies mamalia di berbagai negara di Eropa dan Amerika Utara," kata Maxi dikutip Jumat (3/3/2023).
Baca juga: Dari Korsel hingga Jepang, Mengapa Flu Burung Kembali Mewabah?
Lantas, adakah potensi flu burung menyebar dari manusia ke manusia?
Flu burung tidak menular antarmanusia
Merebaknya flu burung clade baru ini memantik perhatian lantaran dikhawatirkan menjadi masalah kesehatan baru setelah Covid-19.
Meski begitu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Warsito menyampaikan bahwa kecil kemungkinan flu burung mewabah seperti Covid-19.
Pasalnya, virus tersebut tidak dapat ditularkan dari unggas ke manusia secara langsung.
Warsito juga menyampaikan, virus ini tidak dapat menular dari manusia ke manusia sehingga tingkat ancamannya belum terlalu serius.
"Avian Influenza (flu burung) tidak dapat ditularkan langsung dari unggas ke manusia. Harus ada hewan perantara, terutama babi," katanya dikutip dari laman resmi UGM.
Baca juga: Belum Selesai Virus Corona, Flu Burung Kembali Merebak di China...
Hal yang sama juga disampaikan Guru Besar Biologi Molekular Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Chairul Anwar.
Dikutip dari Antara, ia menjelaskan bahwa ada risiko flu burung menular ke manusia namun masih jarang terjadi.
Di sisi lain, penularan dari manusia ke manusia juga belum dilaporkan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.
"Yang ada adalah virusnya menular dari unggas ke orang tertentu di sekitarnya," ujar Chairul.
Baca juga: Waspada Flu Burung, Bandara Ngurah Rai Perketat Pengawasan Penumpang dari Luar Negeri
Potensi manusia terjangkit flu burung
Lebih lanjut, Chairul mengatakan manusia dapat tertular flu burung karena tempat penempelan atau reseptor virus berbeda dengan reseptor virus flu musiman.
Adapun, reseptor virus flu burung adalah asam sialat (SA) alpha 2-3 yang dapat ditemukan pada unggas maupun burung.
Reseptor tersebut berbeda dengan virus influenza musiman pada manusia, yaitu alpha-2,6 galaktosa.
Reseptor yang satu ini dapat ditemukan di permukaan sel organ saluran pernapasan.
Baca juga: Flu Burung Mewabah di Beberapa Negara, Bagaimana Pencegahannya?
Di sisi lain, potensi manusa terjangkit flu burung terjadi karena konsentrasi virus yang tinggi.
Ia mencontohkan, ketika kekebalan tubuh sedang menurun maka virus dapat masuk ke saluran pernapasan.
"Virus masuk, kemudian melakukan penyesuaian terhadap reseptor yang ada di dalam tubuh kita," jelas Chairul.
"Lalu, ia melakukan aktivitas replikasi dan sebagainya," pungkasnya.
Baca juga: 17 Cara Mencegah Flu Burung yang Perlu Diketahui