Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Baca di App
Lihat Foto
M RISYAL HIDAYAT
Sejumlah petugas berusaha memadamkan api yang membakar rumah warga imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang,kawasan Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.10 WIB.

Kebakaran tersebut diawali dengan suara ledakan yang terdengar oleh warga sekitar yang diduga ledakan itu berasal dari pipa BBM di kawasan depo. Selain itu juga tercium bau bensin yang cukup menyengat dari depo tersebut.

Selengkapnya, berikut ini fakta terkait kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara. 

1. Lokasi kebakaran dekat permukiman penduduk

Dikutip dari Kompas.com, kebakaran itu hanya berjarak 1,5 km dari permukiman warga yang padat penduduk.

Lokasi rumah warga yang terbakar berada di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 12/09, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangunan di permukiman itu didominasi oleh rumah semi permanen, sehingga api dapat merembet dengan cepat.

Baca juga: Selain Depo Plumpang, Ini Daftar Kebakaran di Kilang Pertamina

2. Damkar sempat mengalami kendala saat pemadaman api

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) mengakui sempat mengalami kendala dalam proses pemadaman api.

Kendala tersebut dialami oleh damkar karena sumber air untuk memadamkan api dinilai cukup jauh.

“Untuk kesulitan ternyata sumber air, karena untuk yang di Plumpang pun sumber air relatif jauh,” ucap Kasudin Gulkarmat Jakarta Utara Rahmat T dilansir dari Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

“Jadi kita harus menangkai unit ke unit, itu bersambung secara relay, itu salah satu kendala awal kenapa kami agak lambat,” lanjutnya.

Akses menuju titik kebakaran yang begitu sempit sehingga juga menjadi kendala damkar.

“Termasuk yang di permukiman, akses jalannya sempit. Jadi kami membuat manuver untuk mengatur rangkaian sumber air agak kesulitan,” tutur Rahmat.

Diketahui bahwa kebakaran berhasil dipadamkan oleh damkar dan warga yang ikut membantu setelah enam jam sejak awal kebakaran.

Baca juga: Detik-detik Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Warga Sempat Cium Bau Bensin


3. Sebanyak 17 orang meninggal dunia

Akibat kebakaran itu, sedikitnya 17 orang meninggal dunia dan 50 lainnya mengalami luka-luka. Dua di antara korban tewas adalah anak-anak dan tiga korban luka-luka adalah balita dengan kondisi yang mengkhawatirkan.

Dikutip dari Kompas.com, para korban tewas tercatat dibawa ke RS Tugu, RSCM, dan RS Polri Kramat Jati.

Sedangkan 50 korban luka kini mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit, yakni RS UD Koja, RSUD Tugu Koja, RS Pelabuhan, dan RS Mulyasari.

Korban dengan luka bakar serius telah dirujuk ke RSCM, RSPP, dan RS Polri Kramat Jati.

Sementara itu, korban terdampak dari kebakaran itu mencapai 578 orang yang telah diungsikan ke enam titik posko pengungsian.

Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan akan menanggung biaya perawatan korban kebakaran Depo Pertamina.

“Tentunya kalau semua biaya (pengobatan dan perawatan) kami tanggung, pemerintah tanggung,” ujar Heru dilansir dari Kompas.com, Jumat (3/3/2023).

Baca juga: Kronologi, Penyebab, dan Jumlah Korban Tewas Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

4. Pertamina meminta maaf

PT Pertamina (Persero) menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa terbakarnya Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Permohonan maaf itu disampaikan pada siaran pers di Jakarta.

“Pertamina akan memberikan penanganan yang terbaik bagi masyarakat terdampak,” ujar Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/3/2023) pagi.

Pertamina mengungkapkan membentuk tim gabungan dengan PT Pertamina Patra Niaga, lembaga terkait dan apparat penegak hukum, untuk menginvestigasi penyabab terjadinya kebakaran tersebut.

“Kami akan melakukan evaluasi dan merefleksi menyeluruh di internal demi menghindari kejadian serupa terulang,” tutur Nicke.

Sementara itu, meskipun terjadi insiden kebakaran di Depo Plumpang, Pertamina menjamin pasokan BBM akan tetap aman.

“Pertamina memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tetap aman dengan back up supply dari terminal terdekat yaitu TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung,” ucap Nicke.

“Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke TBBM Tanjung Priuk,” sambungnya.

Baca juga: Dirut Pertamina Pastikan Stok BBM Aman Imbas Depo Plumpang Terbakar

5. Depo Pertamina Plumpang pernah terbakar pada 2009

Insiden kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pernah terjadi pada 2009. Dikutip dari Kompas.com, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang pertama terjadi pada Minggu (18/1/2009).

Menurut keterangan polisi, kebakaran itu disebabkan oleh faktor manusia atau human error.

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang saat itu menjabat, Susno Duaji mengatakan bahwa penyebab kebakaran itu berasal dari gesekan antara slot ukur dan alat pengambil sampel BBM.

Percikan api dari gesekan itu kemudian menyambar BBM dan terjadi kebakaran yang besar.

Terdapat kemungkinan bahwa alat pengambil sampel BBM terjatuh ke dalam tangka ketika dipakai atau lupa dibawa oleh petugas.

Sementara itu, alat pengambil sampel itu hanya dipegang oleh petugas khusus.

Petugas khusus melakukan pengambilan sampel BBM wajib membawa kembali perangkat setelah pekerjaan selesai.

Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Pernah Terbakar pada 2009, Apa Penyebabnya?

(Sumber: Kompas.com/Erwina Rachmi Puspapertiwi, M Chaerul Halim, DIva Lufiana Putri, Tria Sutrisna, Yefta Christopherus Asia Sanjaya I Editor: Inten Esti Pratiwi, Irfan Maullana, Rizal Setyo Nugroho, Yoga Sukmana, Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi