KOMPAS.com - Unggahan video yang menunjukkan seorang wanita mengalami masalah haid yang ternyata adalah kista ovarium, ramai di media sosial Tiktok.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun ini pada Senin (27/2/2023). Dalam video itu, pengunggah mengatakan, mulanya ia mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan mengalami rasa sakit saat menstruasi.
Setelah diperiksa ke dokter, ternyata ia memiliki kista ovarium sebesar 8 cm.
"Yg suka sakit pas haid jgn takut dicek yaa & jgn lupa jaga pola hidup sehat???? #fyp #kistaovarium #kistaendometriosis," tulis pengunggah.
Hingga Jumat (3/3/2023) siang, unggahan itu telah disukai lebih dari 229.400 dan mendapatkan lebih dari 3.600 komentar dari warganet.
Baca juga: Gejala Kista Ovarium dan Cara Mendeteksinya
Respon warganet
"Kalo haid sakit nya hari pertama aja gimana tuhh, ikutan panik ya Allah mana sakit nya Masya Allah luar biasa," tulis akun @5meii1
"Mens nya ngga teratur gimana kak? Ngga setiap bulan mens atau tgl nya yg berubah?," tanya akun @unicorn_01.0
"Aku haid awal pasti sakit bgt disertai muntah, lemes, trs rasanya bingung gitu duh ak jadi takut," ungkap akun @risnwtev.
Lantas, bagaimana nyeri dan rasa sakit menstruasi yang normal dengan gejala kista ovarium?
Penjelasan dokter
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi kebidanan dan kandungan RS Advent Bandung Wawang Setiawan Sukarya menjelaskan, kista adalah kantung atau kapsul yang berisi cairan atau material semi solid.
"Kista ovarium dapat berkembang setiap saat, tapi umumnya antara masa pubertas sampai menopause," ujar Wawang kepada Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
Ia menyampaikan, bahwa beberapa kasus kista tampak kecil, dan tidak mempunyai arti klinis apa-apa.
"Kista ovarium (kista indung telur) termasuk kategori tumor jinak. Meskipun begitu, bisa saja suatu saat berkembang jadi tumor ganas," ungkapnya.
Ukuran kista
Wawang juga menjelaskan yang disebut kista fungsional. Kista ini memiliki ukuran antara 2-3 cm yang merupakan hasil dari inklusi mesotelium waktu terjadinya ovulasi (ovulasi adalah sel telur yang keluar dari indung telur).
Selain itu, kista ini juga bisa disebabkan karena folikel di ovarium yang tidak pecah (tidak ruptur) atau dari korpus luteum.
Ukuran jarang lebih dari 10 cm dan pada pemeriksaan ultrasonografi masih tampak jaringan varium normal sepanjang dinding kista.
"Kalau ukuran lebih besar dari 5 cm biasanya perlu dioperasi," kata Wawang.
Wawang mengatakan, jika kista hanya terjadi pada satu ovarium, namun ovarium satunya normal, maka menurutnya siklus haid tidak akan terganggu.
Tetapi apabila kista terdapat pada kedua ovarium, maka kemungkinan terjadi gangguan pada hormon estrogen-progesteron yang dapat mengganggu siklus haid.
Baca juga: Ramai soal Penyakit Kista Disebut Muncul Tanpa Disadari, Ini Penjelasan Dokter
Jenis-jenis kista
Sementara, menurut dr Boy Abidin, spesialis kebidanan dan penyakit kandungan dari RS Mitra Keluarga Kelapa Gading menyampaikan, kista adalah tumor jinak bisa tumbuh di mana saja, salah satunya di ovarium.
"Kista ovarium sangat umum terjadi pada wanita selama masa menstruasi. Kista ini biasanya terbentuk sebagai kantung cairan yang terkumpul yang disebabkan oleh ovulasi selama menstruasi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/3/2023).
Kista ovarium sendiri biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak menimbulkan gejala.
"Namun, jika seseorang mengalami nyeri atau gangguan pada siklus menstruasi, itu bisa disebabkan oleh jenis kista endometriosis atau kista polikistik," jelasnya.
Boy menyampaikan bahwa kista ovarium memiliki banyak jenis, ia menyebutkan beberapa kista yang memiliki hubungan dengan siklus menstruasi, di antaranya:
- Kista fungsional: Ini adalah jenis kista yang paling umum dialami oleh wanita yang sedang menstruasi, seperti kista yang tumbuh pada folikel atau pada korpus luteum. Jenis kista ini akan berkembang selama siklus menstruasi normal, tidak berbahaya dan tidak memengaruhi kesuburan. Biasanya, kista ini akan hilang dengan sendirinya dan tidak memiliki gejala.
- Kistadenoma: Ini adalah jenis kista berkembang dari sel-sel di permukaan ovarium. Biasanya kista ini akan memiliki bentuk seperti lendir dan bisa tumbuh membesar.
- Kista dermoid: Kista ini adalah tumor jinak yang berisi jaringan kulit, rambut, dan bisa ditemukan di bagian tubuh lainnya.
- Kista endometriosis: Kondisi ketika jaringan yang melapisi rahim (endometrium) tumbuh di luar rahim. Kista ovarium jenis ini mungkin dapat memengaruhi kesuburan. Selain itu, kista ini juga memiliki gejala nyeri ataupun sakit saat menstruasi.
- Kista polikistik: Kondisi yang ditandai dengan banyaknya kista kecil yang timbul pada ovarium. Kista ini bisa menyebabkan siklus menstruasi yang tidak teratur dan meningkatkan kadar hormon tertentu. Selain itu, kista ini juga dapat menyebabkan masalah kesuburan pada wanita, sehingga bisa menyebabkan sulit hamil.
Baca juga: Ramai soal PCOS yang Sebabkan Wanita Sulit Hamil, Apa Itu? Ini Penjelasan Dokter
Penyebab dan gejala kista ovarium
Dilansir dari Kompas.com,(23/1/23), penyebab kista ovarium yang paling umum terjadi adalah karena faktor alami seperti perubahan hormon pada masa ovulasi. Namun, ada beberapa kondisi lain yang menjadi penyebab kista ovarium, seperti:
- Mengalami reproduksi sel yang tidak normal sehingga memicu timbulnya beberapa jenis kista ovarium, seperti kista dermoid dan kistadenoma.
- Mengalami tahap akhir penyakit endometriosis, atau penyakit yang membuat sel-sel endometrium tumbuh di luar rahim, sehingga kista ovarium muncul.
- Mengalami penyakit peradangan panggul yang parah sehingga menyebar ke rahim dan memicu timbulnya kista.
Kebanyakan penyebab kista ovarium karena respons alami tubuh terhadap siklus menstruasi. Kondisi ini biasanya bukan merupakan gejala penyakit tertentu. Tapi, Anda bisa merasakan gejala kista ovarium apabila ukuran kista kian membesar. Berikut beberapa gejala kista ovarium yang sering dikeluhkan wanita, antara lain:
- Perut menjadi kembung atau membengkak
- Sakit perut ketika buang air besar
- Panggul terasa nyeri sebelum atau selama masa menstruasi
- Muncul rasa sakit ketika melakukan hubungan seksual
- Sakit punggung bagian bawah atau sampai ke paha
- Payudara menjadi sensitif dan mudah sakit
- Merasa mual dan ingin muntah
Gejala kista ovarium juga bisa bertambah parah ketika kista pecah, seperti muncul rasa nyeri panggul yang tajam dan parah, demam, tubuh rasanya seperti ingin pingsan, sakit kepala hebat, dan napas lebih cepat dari biasanya.
Ketika penderita mengalami gejala kista ovarium yang parah atau kista pecah, bagian ligamen di sekitar rahim terpelintir sehingga penderita memerlukan bantuan medis dengan segera.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.