Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Viktor Laiskodat, Gubernur NTT yang Instruksikan Siswa SMA Masuk Jam 5 Pagi

Baca di App
Lihat Foto
Dokumen Humas Pemprov NTT
Foto: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat memberikan sambutan saat rapat kerja (Raker) Pemprov NTT dengan pemerintah daerah serta para kepala desa dan camat seluruh wilayah Kabupaten Ende di Lapangan Welamosa, Kecamatan Wewaria, Senin (12/9/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Nama Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat banyak diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu setelah Viktor mengeluarkan kebijakan yang kontroversial, yaitu menginstruksikan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) masuk jam 05.00 pagi.

Kebijakan ini pun menuai banyak kritikan dan sorotan, karena dianggap tak wajar. Sebab umumnya anak sekolah berangkat pukul 07.00 pagi. 

Namun Viktor tetap dengan gagasannya itu. Dia beralasan, kebijakan masuk sekolah pukul 05.00 pagi ini agar siswa bisa bangun lebih awal, sehingga dapat membentuk etos kerja.

Berikut ini profil Viktor Laiskodat. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gubernur NTT Ngotot Wajibkan Siswa SMA Masuk Jam 5 Pagi, Kenapa?

Profil Viktor Laiskodat

Dikutip dari Kompas.com, Viktor merupakan putra daerah yang lahir pada 1965 di Kupang, NTT.

Ia menghabiskan pendidikan dasar hingga SMA di Kupang, sebelum akhirnya melanjutkan studi di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia (STHI) Jakarta.

Selanjutnya, Viktor meneruskan studi jenjang magister dan doktoral di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Karier politiknya dimulai pada 2003 kala ia mencalonkan diri sebagai gubernur NTT untuk periode 2003-2008.

Saat itu, ia berstatus sebagai pengusaha sukses di Jakarta dengan usia tergolong muda, yakni 38 tahun.

Berpasangan dengan mantan Bupati Flores Timur, Simon Hayon, mereka harus mengakui kekalahan dari pasangan Piet Alexander Tallo-Frans Lebu Raya.

Saat itu pemilihan kepala daerah saat itu masih dilakukan secara tertutup oleh anggota DPRD NTT. Pasangan Viktor-Simon kalah satu suara 27:28 dari pasangan Alexander-Frans Lebu.

Baca juga: Gubernur NTT: Datang ke Sekolah Pukul 05.30 Itu Bukan Langsung Masuk Kelas, Enjoy Dulu...

Bergabung dengan Partai Golkar

Viktor pun kemudian kembali ke Jakarta untuk meneruskan usahanya. Setahun kemudian, ia bergabung dengan Partai Golkar pada 2004.

Pada Pemilu 2004, Viktor terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan NTT 2 yang meliputi Timor, Sumba, Rote, dan Sabu.

Sempat berhenti dari dunia politik selama lima tahun, ia kembali terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Nasdem pada periode 2014-2019.

Setahun sebelum masa jabatannya habis, ia mencalonkan diri sebagai gubernur NTT berpasangan dengan Josef Nae Soi untuk periode 2018-2023.

Keduanya pun sukses memenangi pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT.

Viktor-Josef yang diusung oleh Partai Nasdem, Golkar, Hanura, dan PPP mengalahkan tiga pasangan lainnya.

Ketiganya adalah pasangan Marianus Sae-Emelia Nomleni, Esthon L Foenay-Christian Rotok, dan Benny Harman-Benny Litelnoni.

 

Kontroversi Viktor Laiskodat

Dalam perjalanannya menjabat sebagai gubernur, Viktor tercatat menuai kontroversi, baik karena pernyataan maupun kebijakannya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

1. Syukuran di Pulau Semau

Usai dilantik sebagai Gubernur NTT, Viktor langsung menggelar syukuran pelantikan di Pulau Semau, Kabupaten Kupang, NTT.

2. Menghukum squat jump pejabat karena mikrofon

Ia juga tercatat pernah menghukum Kepala Biro Pemerintahan NTT Doris Rihi dengan menyuruhnya squat jump 15 kali di hadapan ribuan undangan.

Hal ini terjadi setelah Viktor merasa geram karena mikrofon yang digunakannya bermasalah ketika rapat kerja bersama para wali kota, bupati, camat, lurah, dan kepala desa se-NTT.

3. Klaim penjahat bergelar profesor

Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengklaim sebagai "ahlinya" atau "profesor" kejahatan.

"Ini pencuri ternak di Sumba ini merajalela. Saya bilang di Sumba bahwa selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat. Dengar baik baik, selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat," ujarnya.

Kendati demikian, ia kini telah berubah dan menjadi orang yang baik.

4. Duel dengan Chris John

Pada Juli 2019, Viktor juga pernah berduel dengan mantan juara tinju dunia Chirs John di Kota Kupang. Ini dilakukan sebagai pembuka dari pertandingan tinju antara petinju Indonesia melawan petinju dari Australia dan Filipina.

5. Jokowi tidak punya salah

Usai senam bersama ratusan ASN di NTT, viktor sempat menyampaikan peringatannya untuk tidak mengganggu Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, Jokowi tidak memiliki kesalahan dan telah bekerja keras.

"Apabila ada niat dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin menghancurkan dan menurunkan Presiden Jokowi sebagai pemimpin yang sah, maka dari NTT kami memberikan pesan, bahwa Presiden yang tidak mempunyai kesalahan apapun, bekerja secara luar biasa, jangan pernah ada yang coba-coba turunkan," kata Viktor.

6. Legalkan miras

Viktor juga telah mencabut larangan produk minuman keras lokal di wilayah NTT karena termasuk bagian dari kreatifitas warga.

7. Ingin bikin Facebook tandingan

Tak hanya itu, ia juga pernah meminta Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate untuk menutup Facebook dan membangun media sosial produk lokal.

"Karena kita punya mimpi besar, ke depan kita harus punya media sosial seperti Facebook. Dan saya yakin beliau mampu melakukan itu ke depannya," jelas dia.

8. NTT lebih keren dari Norwegia

Saat menghadiri acara Festival Indonesia di Kedutaan Besar RI di Oslo, Norwegia, ia menklaim bahwa NTT berpotensi lebih baik dari Norwegia.

Namun, wilayahnya terkendala infrastruktur yang belum jadi.

"Kalau infrastruktur di NTT sudah jadi, kayaknya orang tidak bakal tertarik ke Norwegia," kata Viktor yang disambut tawa para undangan yang hadir.

9. Minta pengelolaan TN Komodo

Viktor juga pernah mendesak pemerintah pusat agar memberikan kewenangan terhadapnya untuk mengelola Taman Nasional Komodo.

Desakannya itu menanggapi maraknya pencuruian satwa komodo di kawasan TN Komodo, karena minimnya pengawasan.

10. Semua hal buruk ada di NTT

Ia juga menyebut NTT sebagai tempat hal buruk yang ada di Indonesia.

Hal ini merujuk pada status wilayahnya yang menjadi provinsi termiskin ketiga di Indonesiaa dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) saat itu.

(Sumber: Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus, Rachmawati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi