KOMPAS.com - Granat adalah senjata peledak yang dilemparkan dan berukuran sebesar kepalan tangan.
Pengertian granat itu sesuai yang dituliskan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada laman kbbi.kemdikbud.go.id.
Dilansir dari laman Yonkav 4/KC, senjata granat dalam sejarahnya sudah digunakan sejak zaman Bizantium pada abad ke-8.
Granat tangan terdiri dari beberapa jenis. Disebutkan, TNI pun menggunakan beberapa jenis granat tangan.
Baca juga: Spesifikasi Pelontar Granat Garapan Pindad, Berdaya Jangkau hingga 350 Meter
Lantas, apa saja granat tangan yang digunakan?
1. Granat nanas
Jenis granat yang pertama adalah granat fragmentasi.
Cara kerja granat ini adalah melontarkan pecahan logam dengan kecepatan yang tinggi.
Cangkang granat tersebut umumnya terbuat dari baja dan bentuknya beralur.
Selain itu, granat fragmentasi juga sering disebut sebagai granat nanas lantaran bentuknya yang beralur.
Baca juga: Viral, Video Anggota TNI Gadungan Ditangkap usai Tipu Warga, Ini Kronologi dan Identitasnya
2. Granat manggis
Ada juga granat yang di dalamnya terdapat lilitan kawat.
Jika lilitan kawat itu terputus, maka granat akan meledak. Kawat menjadi bagian kecil-kecil saat meledak.
Adapun contoh granat ini adalah M 26 buatan Amerika Serikat (AS).
Secara tampilan, granat ini berbentuk cangkang yang halus, di mana juga sering disebut sebagai geranat manggis.
Baca juga: Melihat Kecanggihan Rudal Hipersonik Kinzhal, Senjata Terbaru Rusia
Cara kerja granat tangan
Secara umum, granat tangan menggunakan sumbu time delay. Granat akan meledak begitu dilemparkan.
Bagian granat tangan umumnya terdiri dari sumbu, detonator, hingga bahan peledak.
Pada granat terdapat bagian pemukul yang digerakkan pegas dan ditahan tuas, di mana masih tertahan oleh pin.
Saat digunakan, pin akan ditarik oleh tangan yang menggenggam granat.
Begitu dilemparkan, tuas akan lepas dan granat meledak.
Baca juga: Spesifikasi Senjata SS2 V4 Buatan Pindad yang Diamankan TNI dari KKB
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.