Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Buka Taksi di Jepang Bayar Rp 1,4 Juta, Benarkah? Ini Penjelasan Tour Guide

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Ramai soal tarif buka taksi di Jepang bayar Rp 1,4 juta, benarkah?
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menyebut bahwa awal buka taksi di Jepang sudah langsung dikenai tarif Rp 1,4 juta, ramai di media sosial.

Video tersebut awalnya diunggah oleh akun TikTok Ibnuwardani dan diunggah ulang oleh sejumlah akun media sosial.

"Kita buka pintu taksi aja di Jepang itu harus sudah bayar Rp1,4 juta. Bayangin, baru buka pintu taksi doang," ujarnya dalam video tersebut.

Unggahan tersebut lalu viral di media sosial dan banyak mendapat komentar beragam warganet. Termasuk mempertanyakan kebenaran informasi tersebut. 

Baca juga: Misteri Owa di Kebun Binatang Jepang, Tinggal Sendiri Tiba-tiba Bunting dan Melahirkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah baru buka taksi di Jepang sudah dikenai tarif awal Rp 1,4 juta?

Penjelasan guide di Jepang

Menurut salah satu tour guide di Jepang, Yuki menyebutkan, tidak benar jika baru buka taksi di Jepang sudah dikenai tarif hingga Rp 1,4 juta.

Yuki mengatakan, tarif taksi di setiap provinsi bisa berbeda-beda. Namun sudah ada aturan tarif taksi yang bisa dilihat salah satunya di situs taxisite.com. 

Dia mengatakan, tarif taksi wilayah Tokyo untuk tarif awal saat buka taksi adalah 500 Yen atau sekitar Rp 56.000.

Tarif tersebut berlaku untuk jarak hingga 1.096 meter.

"Tarif tambahan 100 yen untuk setiap 255 meter sesudahnya. Tarif gabungan jarak waktu, dan tambahkan 100 Yen untuk setiap 1 menit 35 detik," kata Yuki kepada Kompas.com.

Menurutnya tidak benar jika tarif awal saat buka taksi sudah dikenai tarif Rp 1,4 juta.

Dia mengatakan, informasi yang tidak benar terkait tarif tersebut menurutnya bisa berdampak pada keinginan orang-orang untuk berkunjung ke Jepang.

"Iya, tidak benar. Saya kaget sekali ya kalau tarifnya Rp 1,4 juta. Karena berita tidak benar bisa bikin orang-orang jadi enggan ke Jepang," tuturnya.

Baca juga: Arkeolog Jepang Temukan Pedang di Makam Kuno Berusia 1.600 Tahun

 

Tarif dari bandara ke hotel

Terkait tarif taksi dari bandara ke hotel yang mencapai Rp 5 juta, Yuki menyebut, kemungkinan turis tersebut naik taksi dari Narita Airport ke kota yang kira-kira tarifnya 25.000-30.000 Yen (Rp 2,8 juta-Rp 3,3 juta). 

"Sebenarnya Narita Airport dibilangnya di Tokyo, tetapi sebenarnya ada di Provinsi Chiba yang kalau ke kota, misal Shinjuku 1,5-2 jam," kata dia. 

Yuki mengatakan, tarifnya bisa lebih murah jika wisatawan itu datang dari bandara yang lebih dekat dengan Tokyo. 

"Tapi kalau bandara yang lebih dekat Kota Tokyo lagi Haneda Airport, paling ke Shinjuku 45 menit. Harganya sekitar 8.000-12.000 Yen, itu sekitar satu jutaan," jelasnya. 

Apabila bepergian menggunakan kereta bisa melihat tarifnya di japanrailpass di sini.

Budget Rp 500 juta kategori mewah

Yuki mengatakan, budget liburan yang disebutkan mencapai Rp 500 juta menurutnya tergolong sangat mewah. Jumlah tersebut sama dengan 4,5 juta Yen di Jepang. 

Padahal menurutnya, pendapatan rata-rata bulanan warga Tokyo sekitar 250.000 Yen atau sektara Rp 28 juta. 

"Kalau Rp 500 juta sekitar 4,5 juta Yen untuk liburan tiga orang selama 10 hari itu kategori mewah. Karena gaji standar orang Tokyo 250.000-300.000 Yen per bulan. Itu yang sudah kerja satu tahunan," ungkapnya. 

Baca juga: Kenapa Orang Jepang Terkenal Disiplin?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi