KOMPAS.com - Sebuah unggahan soal menulis surah Shad ayat 54 sebagai ibadah yang dianjurkan untuk umat Islam saat malam Nisfu Syakban, viral di media sosial Twitter.
Pada unggahan yang dibagikan Senin (6/3/2023), pengunggah membagikan foto tulisan yang berisi dua ibadah untuk dilakukan pada malam Nisfu Syakban.
Ibadah pertama berupa doa yang akan Allah SWT kabulkan kalau dipanjatkan di waktu tersebut.
Sementara ibadah kedua berupa menulis surah Shad ayat 54 di selembar kertas.
"Menulis surah Shad ayat 54 di kertas kemudian disimpan di tempat menyimpan uang pada malam nisfu Syakban. Insyaallah rezekinya akan mengalir deras sepanjang tahun," tulis foto dalam unggahan tersebut.
Warganet yang membagikan foto tersebut pun menanyakan kebenaran ibadah tersebut. Ia ragu karena menurutnya terdengar menyekutukan Tuhan.
Lalu, benarkah menulis surah Shad ayat 54 di malam Nisfu Syakban termasuk ibadah?
Baca juga: Apa Itu Nisfu Syakban, Keutamaan, dan Amalan yang Dianjurkan
Tidak ada dalil pasti
Guru besar sekaligus Wakil Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta Prof Syamsul Bakri menegaskan, tidak ada hadis yang pasti mengenai keutamaan menulis surah Shad ayat 54 di malam Nisfu Syakban.
Ia menjelaskan, kepercayaan itu hanya berasal dari perintah ulama.
"Kreativitas dari pikiran ulama mengatakan amalan-amalan untuk murid-muridnya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Menurut Syamsul, suatu ibadah dalam Islam muncul dari dua sumber, yaitu berasal dari Allah SWT sesuai yang tertuang dalam Al Quran dan hadis, serta ijtihad ulama.
Ijtihad merupakan proses yang dilakukan para ulama untuk memperluas hukum Islam melalui pemikiran yang sungguh-sungguh.
Terkait menulis surah Shad ayat 54 di malam Nisfu Syakban, ia menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengeluarkan hadis seperti itu.
Namun, ia menyerahkan kembali pada umat Islam apabila ingin melakukannya.
Baca juga: Kapan Puasa Nisfu Syaban 2023? Ini Jadwal dan Keutamaannya
"Kalau bukan dari Al Quran, bukan dari hadis, tapi mau mengamalkan ya silakan, tidak silakan" lanjutnya.
Meski begitu, perintah untuk menulis ayat tersebut memang belum ada di zaman Nabi Muhammad SAW. Bahkan, menurut Syamsul, ayat-ayat Al Quran saja belum terkumpul lengkap seperti saat ini.
Daripada memusingkan ibadah yang tidak ada dalil pastinya, ia mengajak umat Islam untuk lebih fokus pada keutamaan Nisfu Syakban yang pasti-pasti saja.
"Tapi yang jelas tidak ada itu hadisnya," tegasnya.
Sementara itu, saat dihubungi terpisah, Pengajar Pondok Pesantren Ibnu Masud Ustazah Khafidoh Kurniasih mengatakan hal yang serupa dengan Syamsul bahwa tidak ada anjuran menulis surah Shad ayat 54 saat malam Nisfu Syakban.
"Hanya ada anjuran memperbanyak puasa di bulan Syakban," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Bolehkah Menggabungkan Puasa Nisfu Syakban dengan Utang Puasa Ramadhan?
Ibadah di Nisfu Syakban
Dikutip dari Kompas.com (7/3/2023), Nisfu Syakban merupakan peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Syakban) pada kalender Islam.
Nisfu Syakban juga dikenal sebagai "malam pengampunan dosa", "malam berdoa", dan "malam pembebasan".
Peringatan ini dirayakan dengan anjuran agar beribadah sepanjang malam.
Beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan saat memasuki Nisfu Syakban, antara lain:
- Memperbanyak doa sejak terbenam matahari.
- Memperbanyak baca istighfar.
- Memperbanyak baca syahadat.
- Setelah shalat Maghrib, dianjurkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat meminta keberkahan umur, harta, kesehatan, dan ketetapan iman.
- Melakukan shalat sunah malam, seperti shalat tahajud, hajat, dan witir.
- Berpuasa pada hari Nisfu Syakban.