KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah jenis vaksin booster kedua Covid-19 berupa vaksin Indovac.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksin Indovac diberikan bagi mereka yang mendapatkan vaksin primer AstraZeneca.
"Vaksin ini telah mendapat Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan vaksin yang ada," tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2023).
Adapun pemberian vaksin Indovac untuk vaksinasi booster kedua Covid-19 ditujukan bagi semua masyarakat umum usia 18 tahun ke atas.
Sebelumnya vaksin Indovac hanya diberikan kepada lansia di atas 60 tahun.
Update jenis vaksin booster kedua Covid-19
Pemberian vaksin Indovac menambah jenis vaksin Covid-19 booster kedua.
Berikut daftar jenis vaksin Covid-19 untuk booster kedua:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Baca juga: Vaksin Booster Kedua Gratis, Berikut Ketentuan Dosisnya
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml.
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Vaksin Booster Kedua bagi Masyarakat Umum Masih Gratis
Aturan pemberian vaksin Booster kedua
Pemberian vaksin Covid-19 booster kedua diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor HK.02/02/C/380/2023 tentang Vaksinasi Covid-19 Dosis Booster kedua bagi kelompok masyarakat umum.
SE itu ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 20 Januari 2023.
Disebutkan bahwa vaksinasi Covid-19 booster kedua diberikan dengan interval 6 bulan sejak vaksinasi booster pertama.
Masyarakat umum bisa mendapatkan vaksinasi booster kedua Covid-19 dengan mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan.
Nadia mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 booster kedua diharapkan dapat mengaja imunitas tubuh dan memutus penularan Covid-19.
Sebab, selama ini pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit didominasi oleh masyarakat yang belum mendapatkan booster.
"Begitu juga untuk kasus yang meninggal, sebagian besar belum di-booster," ujarnya.
Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin di Aplikasi SatuSehat Mobile
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.