Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Bikin Badan Kurus, Benarkah Konsumsi Produk Minuman Berserat Berbahaya?

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar twit soal bahaya fiber drink
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang mengungkapkan efek samping fiber drink atau minuman berserat, ramai di media sosial.

Dibuat oleh akun Twitter ini, Selasa (7/3/2023), unggahan disertai dengan tangkapan layar bernarasi:

"Kemakan branding, jadinya minum fiber drink setiap hari biar kurus, ternyata gak bisa nurunin body fat & lama-lama usus bisa lumpuh."

Pengunggah menyetujui, trik pemasaran produk minuman berserat memang terlihat meyakinkan namun mengerikan. Belum lagi, produk yang mengatakan bahwa minuman berserat bisa menggantikan fungsi buah dan sayur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngeri juga, apalagi ada yg kemakan marketing klo minuman fiber bisa gantiin fungsi sayur dan buah," tulis pengunggah.

Unggahan ini pun telah menuai lebih dari 394.000 tayangan dan lebih dari 2.800 suka dari warganet Twitter.

Lantas, benarkah konsumsi minuman berserat membawa dampak buruk bagi kesehatan?

Baca juga: Ramai soal Ibu Hamil dan Gadis Tak Boleh Makan Pisang Dempet karena Picu Kelahiran Kembar Siam, Ini Kata Dokter


Serat bisa menguruskan badan, tetapi...

Saat dikonfirmasi, dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan, Inge Permadhi menjelaskan terlebih dahulu apa fungsi fiber atau serat.

Menurut dia, konsumsi serat memiliki efek mengenyangkan serta membuat saluran pencernaan lebih sehat.

Dengan mengonsumsi serat sebelum makan, seseorang akan lebih bisa mengontrol makan, sehingga konsumsi makanan menjadi lebih sedikit.

"Seperti kita ketahui bahwa orang kegemukan itu salah satu penyebabnya adalah kelebihan makan. Kalau dia kenyang, tentu diharapkan asupan makannya lebih sedikit," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Oleh karena itu, kandungan serat sendiri bisa bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Namun demikian, produk minuman berserat tidak serta-merta mampu menggantikan sayur dan buah. Sebab, dua bahan pangan ini tidak hanya mengandung serat, tetapi juga nutrisi lain.

"Tapi buah dan sayur kan bukan hanya terdiri dari fiber kan? Ada zat gizi lain. Nah, itulah yang tidak semuanya bisa dipenuhi oleh minuman fiber ini," terang Inge.

Baca juga: Sayur yang Sebaiknya Jangan Dipanaskan Berulang, Bayam Salah Satunya

Inge berpendapat, konsumsi fiber drink sesekali boleh saja dengan tujuan memenuhi asupan harian.

Hal tersebut kemungkinan bisa saja terjadi pada orang yang kurang mengonsumsi buah maupun sayur, dan takut kebutuhan harian seratnya belum terpenuhi.

Pasalnya, menurut dia, orang dewasa perlu mengonsumsi 25-30 gram serat setiap harinya.

Kendati demikian, penting juga untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi produk minuman berserat lantaran dapat memicu ketidakseimbangan dalam tubuh.

"Dia (serat) bisa mengikat mineral di makanan. Ini dikhawatirkan kalau terlalu banyak makan fiber akibatnya ada mineral tertentu yang terikat dan menyebabkan kekurangan mineral tersebut," ungkap Inge.

Spesialis gizi klinik ini menambahkan, makanan yang baik bagi tubuh adalah makanan seimbang dengan jumlah kebutuhan serat terpenuhi.

Apabila berhasil menerapkan pola makan tersebut, maka seharusnya tubuh akan merasakan efek yang baik.

"Kita sebenarnya harus makan dengan seimbang, tapi fiber yang ini (produk minuman) bisa diberikan hanya untuk mencukupi kebutuhan saja," kata dia.

Baca juga: Berbahayakah Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat dalam Jumlah Berlebihan?

Overclaim produk

Terpisah, ahli gizi masyarakat dr Tan Shot Yen menegaskan, minuman berserat adalah produk ultraproses yang tidak bisa langsung menurunkan berat badan.

Bahkan, menurut dia, produk-produk tersebut terlalu jauh mengklaim,serta tidak mengandung kelengkapan vitamin, mineral, dan antioksidan seperti pada sayur dan buah.

"Menggeser kedudukan pangan utuh akibat overclaim! Sayur dan buah bukan cuma kontributor serat. Ciptaan Tuhan itu nggak boleh dikecilkan," kata dia kepada Kompas.com, Rabu.

Tan melanjutkan, produk minuman berserat juga tidak mengandung serat larut dan serat tidak larut yang seimbang seperti yang terkandung dalam buah dan maupun sayur.

Oleh sebab itu, apabila ingin mencapai berat badan ideal, tidak bisa hanya dengan mengonsumsi produk sejenis ini.

"Tapi dengan gizi seimbang, aktivitas fisik," ungkapnya.

Pakar nutrisi ini mengatakan, hingga kini belum ada studi yang mengatakan minuman berserat berdampak buruk bagi kesehatan.

Namun, dia kembali menegaskan, etika berdagang dan promosi dengan klaim menjanjikan seharusnya tidak dilanjutkan.

"Tidak usah bablaslah. Menyesatkan publik dan mestinya mendapat teguran," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi