Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Matinya Si Tangguh, Kucing yang Turut Jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Baca di App
Lihat Foto
www.instagram.com/doniherdaru
Video menampilkan ucapan untuk Tangguh, kucing yang sempat beberapa hari bertahan hidup dari dampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang akhirnya meninggal pada Selasa (7/3/2023)
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Video menampilkan ucapan duka cita untuk Tangguh, kucing yang turut menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang viral di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun ini pada Selasa (7/3/2023).

Tangguh merupakan salah satu hewan turut terkena amukan si jago merah saat terjadi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) malam.

Sempat bertahan beberapa hari usai dievakuasi dari lokasi kebakaran, kucing tersebut akhirnya mati Selasa (7/3/2023).

Di awal video, tertera ucapan doa atas kepergian Tangguh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Rest In Peace, Tangguh. Run Free Without Pain, Son.

"Tangguh adalah sosok yang hadir dalam sesaat, namun menjadi pengingat seberapa berat kondisi kita, jangan pernah menyerah dan lawan terus, jangan tertekuk dan hancur,” tulis pengunggah dalam keterangan di video itu.

Pengunggah yang juga merupakan tim relawan penyelamat hewan Animal Defenders Indonesia, Doni Herdaru Tona mengatakan, Tangguh ditemukan oleh tim penyelamat hewan pada hari kedua setelah kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

“Ditemukan pada tanggal 5 Maret 2023, selanjutnya langsung kami evakuasi,” ucap Doni saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Setelah dievakuasi dari puing-puing kebakaran, Tangguh kemudian dibawa ke klinik Radhiyan Pet Care cabang Kelapa Gading.

Namun, nyawa Tangguh tak bisa diselamatkan karena luka bakar yang dideritanya cukup parah.

Baca juga: Dugaan Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Versi Kapolri

Tanggapan warganet

Hingga Rabu (8/3/2023), unggahan video itu sudah disukai 17 ribu warganet.

Berbagai tanggapan warganet juga muncul di kolom komentar.

Mereka mayoritas ikut bersedih dan mendoakan Tangguh.

“Selamat menjaga pintu surga bersama teman-temanmu ya Tangguh, tunggu mereka yang telah menyelamatkanmu,” tulis salah satu warganet.

“Tenang di Surga ya Tangguh, kamu disaat kritis saja tetap terlihat Tangguh, apalagi saat kamu masih sehat dulu pasti jagoan kampung, lari-lari disurga ya Tangguh,” tulis warganet lainnya.

“Run free Tangguh. Namamu membuat kami semua Tangguh,” tulis warganet berbeda.

Baca juga: Cacat Lokasi Depo Pertamina Plumpang, Kawasan Berbahaya Buah Koordinasi Tata Ruang Buruk

Luka bakar 50 persen

Doni mengungkapkan, Tangguh mati karena komplikasi luka yang diakibatkan oleh kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

“Kondisi luka bakarnya yang meluas, ada gangguan saluran pernapasan. Kami duga karena uap pertalite yang menyebar pra kebakaran sehingga nafas dia susah,” ungkapnya.

“Dan potensi keracunan via asap itu karena banyaknya liur (hipersalivasi) dan lendir dari hidung,” lanjutnya.

Tangguh juga diketahui menderita luka sariawan pada bagian dalam mulut.

Baca juga: Manakah yang Lebih Baik, Pindahkan Depo Pertamina Plumpang, atau Warga Direlokasi? Ini Kata Pengamat

Sementara itu, Dokter Hewan dari Radhiyan Pet and Care, Radhiyan Fadiar Sahistya mengungkapkan, Tangguh mengalami luka bakar sekitar 50 persen.

“Saat datang (ke klinik), posisinya luka bakar sekitar 50 persen,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Selain itu, Tangguh juga mengalami dehidrasi yang parah dan infeksi pernapasan.

“Sebelum bencana ini, kemungkinan besar Tangguh sebelumnya sudah sakit (pernapasan). Terus kedua, karena paparan gas Pertamina,” ujarnya.

Radhiyan mengungkapkan, Tangguh sempat akan dilakukan x-ray untuk dicek tingkat keparahan gangguan pernapasannya.

"Sebenarnya untuk kucing ini sudah akan dilakukan untuk tindakan x-ray untuk dilihat derajat gangguan pernapasannya. Namun, belum memungkinkan karena luka yang parah,” jelasnya.

Baca juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Telan Korban, Bagaimana Biaya Pengobatannya?

Perawatan yang dilakukan

Saat dirawat, Tangguh diberikan cairan infus yang disuntik langsung ke tubuhnya dan cairan elektrolit melalui oral dengan dibarengi makanannya.

Hal itu dilakukan untuk menurunkan tingkat dehidrasi yang dialami.

Selain itu, luka bakar yang diderita Tangguh juga dibersihkan dan diberikan antibiotik.

“Untuk luka bakar, area lukanya dibersihkan dulu, didisinfeksi, diberikan antibiotik, dan obat-obatan untuk luka, dan juga di-treatment untuk mencegah biar lukanya tidak makin parah dan melebar,” ucap Radhiyan.

Radhiyan juga memberikan painkiller untuk meredakan rasa sakit.

"Untuk masalah pernapasannya, kami memberian oksigen dan obat-obatan untuk melegakan pernapasan," ujarnya.

Baca juga: Depo Pertamina Plumpang yang Terbakar Pernah Raih Penghargaan Internasional, Apa Itu?

Puluhan hewan korban kebakaran Depo Plumpang dirawat

Radhiyan mengungkapkan, hewan yang turut menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang dan dirawat di kliniknya tidak hanya kucing, tetapi juga ada hewan lainnya.

“Didominasi kucing, tapi ada hewan lain, termasuk burung,” ungkapnya.

Hingga Selasa (7/3/2023), jumlah hewan yang dirawat inap sekitar 43 ekor. Rinciannya 35 kucing, 1 burung, 6 ikan, dan 1 ayam.

Baca juga: Kebakaran, Sistem Keamanan di Depo Pertamina Plumpang Dipertanyakan

Menurut Radhiyan, jumlah hewan yang dirawat di kliniknya masih mungkin bertambah.

Hal ini karena warga yang mengungsi karena kebakaran Depo Plumpang sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

Sehingga kemungkinan kucing yang terjebak di dalam rumah akan ditemukan.

“Sementara kemarin kan yang di-rescue baru kucing-kucing yang di area lingkungan, bukan kucing-kucing yang di dalam rumah,” tandasnya.

Radhiyan menambahkan, kliniknya memberikan pelayanan kesehatan gratis untuk hewan-hewan yang terdampak kebakaran Depo Plumpang.

"Kita belum memberikan waktu pasti sampai kapan, karena setiap hari ada laporan-laporan yang masuk,” ujarnya.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Bau BBM Menyengat Sebelum Ledakan Terjadi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi