Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Kasus Aksi Balas Dendam yang Menghebohkan Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/rawpixel
Di dunia ini, ada beberapa kasus balas dendam yang menghebohkan.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Hidup beriringan dengan manusia lainnya tentu tak selamanya berjalan mulus. Akan ada konflik yang bisa meruntuhkan suatu hubungan hingga salah satu pihaknya menyimpan dendam.

Munculnya dendam juga disebabkan oleh banyak faktor, seperti dirisak, diusik hidupnya, hingga dilecehkan. Dendam ini pun bisa memunculkan aksi pertumpahan darah jika orang tersebut tak memiliki kontrol emosi dan pikiran yang baik.

Seperti dalam audio drama siniar Tinggal Nama episode “Nyonya Dokter Kesurupan [Pt.2]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E4, yang menemukan seorang wanita terkapar tak bernyawa di dalam apartemennya. Saat diusut, ia dibunuh oleh seseorang yang memiliki dendam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya itu, di dunia nyata pun aksi balas dendam hingga menghilangkan nyawa juga pernah terjadi. Berikut adalah lima kasus balas dendam yang sempat menghebohkan masyarakat dunia.

1. Akku Yadav

Mengutip Indian Express, Akku Yadav adalah seorang pemimpin geng terkenal di India yang dilaporkan telah melakukan 40 lebih serangan seksual. Selain itu, ia juga kerap menggunakan kekerasan seksual untuk meneror penduduk di lingkungan miskin.

Baca juga: 3 Psikopat Dunia yang Sejak Kecil Gemar Membunuh Hewan

Pada Agustus 2004, setelah tersiar kabar bahwa pengadilan akan membebaskannya, para perempuan setempat memutuskan untuk mengambil tindakan karena geram. Ratusan dari mereka pun berbondong-bondong pergi ke pengadilan dan duduk di ruang sidang.

Setelah terdakwa mengolok-olok seorang korbannya, perempuan lain langsung memukul kepalanya dengan sandal. Sementara itu, yang lainnya melemparkan bubuk cabai ke wajah Yadav dan melemparinya dengan batu. Begitu juga para penjaga kepolisian hingga tak mampu berkutik.

Lima belas menit kemudian Yadav tewas. Para wanita pun langsung membunuhnya sebagai pembalasan. Setelahnya, mereka mengadakan perayaan atas aksi tersebut.

2. Alan Ralsky

Kemunculan internet pada 2003 membuat banyak orang mulai mendapat kemudahan akses. Salah satu masalah yang muncul pada saat itu adalah spam e-mail hingga mendapat perhatian nasional. Ternyata, aksi ini dilakukan seorang pengusaha asal Michigan bernama Alan Ralsky.

Perbuatannya ini bahkan sampai membuatnya dikenal sebagai “raja spam” karena telah mengirimkan jutaan e-mail ke berbagai surel yang dimiliki penting. Identitas Ralsky diketahui oleh para kritikus setelah sebuah artikel di koran lokal menyoroti gaya hidup mewahnya.

Dalam upaya membalas dendam atas perbuatan Ralsky, orang-orang yang geram dengannya pun menyebarluaskan alamat rumahnya. Hal itu menyebabkan rumah Ralsky menerima ratusan pon surat sampah setiap hari.

3. Pembantaian St. Bartholomew

Ketika Reformasi Protestan menciptakan cabang Kekristenan baru pada pertengahan abad ke-16, para pengurus Gereja Katolik menjadi sakit hati. Selain kehilangan eksistensi yang telah berusia ribuan tahun, mereka berisiko kehilangan tanah, kekuasaan, dan pendanaan.

Baca juga: Menelisik Kehidupan Keluarga Chaebol di Korea

Mengutip World History, pada Agustus 1572, Paris pun dipenuhi oleh umat Katolik dan Protestan. Kedua kelompok yang bertikai ini berada di sana untuk menghadiri pernikahan seorang wanita bangsawan Katolik dengan Huguenot.

Setelah pernikahan berakhir, raja Prancis Katolik, Charles IX, memutuskan bahwa pemimpin militer Huguenot juga dapat ditangkap dan dibunuh karena pelanggarannya terhadap gereja. Begitu pula terhadap kaum Huguenot. Hanya dalam beberapa hari ada kurang lebih 4.000 orang Protestan Prancis dibunuh.

4. Dave Carroll

Ketika grup folk-pop Kanada, Sons of Maxwell, memulai tur di Nebraska pada tahun 2008, mereka kecewa karena kursi mereka berada di belakang. Selain itu, diketahui pula para penanggung jawab bagasi telah melemparkan gitar mereka dengan keras ke pesawat sehingga gitar Taylor seharga 3.500 dolar rusak.

Sang pemilik gitar, Dave Carroll, pun melakukan berbagai macam upaya, mulai dari menelepon layanan pelanggan dan mengikuti saran mereka dalam mengajukan klaim hingga menghabiskan 1.200 dolar untuk memperbaiki gitar.

Sayangnya, klaim Carroll ditolak oleh United Airlines karena ia tidak menunjukkan gitar tersebut.

Karena kesal, Carroll memutuskan ia akan membalas dendam dengan membuat serangkaian lagu, yang kemudian disebut trilogi “United Breaks Guitars”. Ia pun mengunggahnya ke YouTube dan viral hingga mengumpulkan lebih dari empat juta tayangan dalam waktu kurang dari sebulan.

Balas dendamnya itu pun sukses berdampak pada maskapai. Dalam empat hari setelah peluncurannya, nilai saham United turun sebesar 180 juta dolar atau 10 persen dari kapitalisasi pasarnya.

5. Lorena Bobbitt

Pada Juni 1993, Lorena Bobbitt menjadi berita utama setelah ia memotong alat vital sang suami saat ia tertidur. Ia melakukan aksi tersebut sebagai upaya balas dendam karena suaminya pernah melakukan kekerasan fisik hingga memerkosanya.

Namun, alat vital yang terputus pun itu berhasil disambung kembali dengan bantuan operasi. Keduanya akhirnya didakwa atas insiden tersebut. John Wayne Bobbitt didakwa karena melakukan penyerangan seksual dalam pernikahan.

Baca juga: Galih Satrio: Mengarang Gambar, Menggambar dengan Arang

Sementara itu, Lorena Bobbitt diadili atas tuduhan penyerangan. Namun, juri membelanya dan memutuskan dia tidak bersalah dengan alasan kegilaan sementara. Pasangan itu akhirnya bercerai pada 1995.

Lantas, bagaimana dengan kelanjutan kisah seorang wanita yang ditemukan terkapar di apartemennya?

Temukan jawabannya dengan mendengarkan episode siniar Tinggal Nama episode “Nyonya Dokter Kesurupan [Pt.2]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E4 di Spotify.

Dengarkan juga kisah-kisah mencekam lainnya melalui playlist YouTube Medio by KG Media. Akses sekarang juga episodenya melalui tautan dik.si/TNS5E4.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi