Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Negara Produsen Motor, Kenapa Orang Jepang Jarang Punya Motor?

Baca di App
Lihat Foto
Abby Chung/pexels
Di Jepang jarang ada warga yang memiliki sepeda motor karena sejumlah alasan.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Negara Jepang diketahui sebagai negara asal pabrikan sepeda motor terkenal di dunia seperti Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki. 

Produk sepeda motor asal Jepang tersebut banyak beredar di Indonesia dan negara-negara lainnya. 

Namun ternyata meskipun jadi negara asal pabrikan sepeda motor, di Jepang jarang ada warganya yang memiliki sepeda motor. Kenapa bisa demikian? 

Jumlah kepemilikan sepeda motor

Data yang dilaporkan Statista menunjukkan bahwa jumlah sepeda motor di Jepang yang beredar sebanyak 10,29 juta unit per Maret 2021. Sementara jumlah penduduk Jepang 125,7 juta menurut Bank Dunia tahun 2021. 

Artinya jumlah kepemilikan sepeda motor hanya sekitar 8 persen dari jumlah penduduk Jepang. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandingkan dengan jumlah sepeda motor di Indonesia yang mencapai 128.410.564 unit menurut laporan Kakorlantas Polri per 8 Maret 2023.

Dengan jumlah penduduk sebanyak 273,8 juta, hampir 50 persen penduduk Indonesia memiliki sepeda motor. 

Alasan tidak banyak sepeda motor di Jepang

Dosen Prodi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya Malang, Ni Made Savitri, menyebutkan sejumlah alasan kenapa jarang warga Jepang yang memiliki sepeda motor. 

1. Berbahaya dikendarai saat musim dingin

Salah satu alasan tak banyak sepeda motor di Jepang karena motor berbahaya dikendarai saat musim salju atau musim dingin. 

Made mengatakan, sepeda motor di Jepang dinilai bukan kendaraan yang aman saat musim dingin.

Sebab jalan yang sudah membeku akan terasa licin ketika dilintasi roda motor dan menyebabkan penggunanya jatuh atau tergelincir.

"Jalanan di Jepang membeku dan banyak black ice, di mana ini kondisi jalanan yang membeku. Tapi (black ice) tidak terlihat ada lapisan esnya dan ini sangat membahayakan orang yang melewatinya," kata Made kepada Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Made yang pernah tinggal di Jepang juga menyampaikan, motor biasanya hanya digunakan untuk pengiriman paket, surat, atau ekspedisi.

Selain itu, orang Jepang mengendarai sepeda motor hanya untuk hobi, dan bukan untuk aktivitas sehari-hari. 

Baca juga: Ramai Twit soal Kecelakaan Kereta Api Vs Sepeda Motor di Yogyakarta, KAI: Menerobos Palang yang Telah Tertutup

2. Identik dengan aksi kriminal

Alasan tidak banyak sepeda motor di Jepang selanjutnya adalah karena sepeda motor dinilai identik dengan aksi kriminalitas. 

Made mengatakan, pandangan masyarakat jepang terhadap sepeda motor tidak begitu positif.

Negara Jepang pernah menggelar kampanye yang membatasi pelajar SMA memiliki dan mengendarai sepeda motor pada tahun 1970 sampai 1980-an.

Pada tahun tersebut marak geng motor muncul di Jepang dan mereka kerap menimbulkan kekacauan, seperti tawuran dengan geng motor lain.

Hal itulah yang kemudian diasosiasikan oleh masyarakat setempat sebagai tindakan kriminal bahkan dikaitkan dengan Yakuza, sindikat mafia asal Jepang.

"Nampaknya aturan tadi digalakkan untuk mencegah dan menekan geng motor di Jepang. Yang mana kalau dilihat saat ini sepertinya sudah tidak ada geng semacam itu," ujar Made.

Baca juga: Tabrak Truk di Danau Sunter, Pengendara Sepeda Motor Tewas di Tempat

 

3. Transportasi umum lebih nyaman

Made juga mengutarakan, alasan lain mengapa orang Jepang enggan mengendarai motor adalah karena transportasi umum di Jepang lebih nyaman dan sudah tertata.

Hal itu membuat warga Jepang merasa tidak perlu memiliki kendaraan pribadi baik mobil maupun sepeda motor. 

"Faktor ini juga yang menyebabkan sedikitnya orang Jepang yang menggunakan sepeda motor, sekalipun perusahaan otomotif dari Jepang bisa dibilang sebagai produsen motor terbesar di dunia," jelasnya.

Dibandingkan sepeda motor, menurut Made, masyarakat Jepang lebih memilih menggunakan mobil atau sepeda kayuh untuk menjadi kendaraan yang digunakan sehari-hari. 

Bahkan Made mengaku tidak pernah melihat tempat parkir untuk motor selama berada di Jepang.

"Untuk sepeda motor sangat jarang dan di berbagai tempat umum sangat jarang sekali," ungkapnya.

Orang Jepang heran dengan Indonesia

Lebih lanjut, Made mengutarakan bahwa orang Jepang merasa heran ketika mereka berkunjung ke Indonesia karena jumlah motor di sini sangat banyak.

Tak hanya itu, orang Jepang merasa ngeri ketika melihat cara masyarakat Indonesia mengendarai sepeda motor.

Made mengatakan, orang Jepang yang berkunjung ke Indonesia menilai hal tersebut tidak aman.

"Terutama saat melihat banyak sepeda motor yang bersliweran. Namun biasa kondisi ini akan berubah saat mereka sudah tinggal di Indonesia selama beberapa bulan," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi