KOMPAS.com - Sebagian orang menganggap bahwa begadang bisa menurunkan berat badan.
Entah atas dasar apa, anggapan begadang bisa menurunkan berat badan itu diyakini oleh sebagian orang.
Hal ini tentu saja membuat mereka yang ingin menurunkan berat badan akan melakukannya.
Lantas, apakah begadang bisa menurunkan berat badan?
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Berat Badan 60 Kg Menjadi 45 Kg
Fakta soal begadang bisa menurunkan berat badan
Faktanya, penurunan berat badan memang berhubungan dengan pola tidur.
Namun, penelitian menyingkap bahwa begadang tidak berkaitan dengan penurunan berat badan.
Dilansir dari Medical News Today, begadang justru bisa meningkatkan lonjakan hormon kortisol.
Hormon ini merupakan salah satu penyebab kenaikan berat badan.
Seseorang yang begadang akan merasa lebih lapar dan kurang merasa puas saat makan.
Selain itu, begadang juga membuat energi dalam tubuh menjadi terkuras.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan 5 Kg dalam 1 Minggu
Begadang bisa menaikan berat badan
Masih dari sumber yang sama, studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa begadang membuat seseorang memilih mengonsumsi makanan ringan berkarbohidrat tinggi.
Studi lain di Universitas of Chicagi menyatakan bahwa seseorang yang begadang bisa mengonsumsi makanan ringan dua kali lebih banyak dari mereka yang tidur pukul 20.00.
Dikutip dari Sleep Foundation, kurang tidur bisa memengaruhi nafsu makan seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa pria yang tidur hanya 4 jam dalam sehari mengalami peningkatan nafsu makan dan pengurangan rasa kenyang.
Beberapa penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa kurang tidur berpengaruh kepada preferensi pemilihan makanan.
Orang yang begadang cenderung memilih makanan tinggi kalori dan karbohidrat.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan secara Sehat dan Alami
Tidur dan penurunan berat badan
Di sisi lain, tidur bisa membantu menurunkan berat badan. Dengan catatan, tidur tersebut cukup dari segi waktu dan berkualitas.
Dilansir dari Healthline, American Academy of Pediatrics dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan PEnyakit (CDC) merilis pedoman waktu tidur yang ideal berdasarkan usia, yakni:
- Usia 0 - 3 bulan, lamanya waktu tidur: 14 sampai 17 jam.
- Usia 4 - 11 bulan, lamanya waktu tidur: 12 sampai 16 jam.
- Usia 1 - 2 tahun, lamanya waktu tidur: 11 sampai 14 jam.
- Usia 3 - 5 tahun, lamanya waktu tidur: 10 sampai 13 jam.
- Usia 6 - 12 tahun, lamanya waktu tidur: 9 sampai 12 jam.
- Usia 13 - 18 tahun, lamanya waktu tidur: 8 sampai 10 jam.
- Usia 18 - 64 tahun, lamanya waktu tidur: 7 sampai 9 jam.
- Usia lebih dari 65 tahun, lamanya waktu tidur: 7 sampai 8 jam.
Baca juga: 5 Kebiasaan di Malam Hari yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Apa Saja?
Cara meningkatkan kualitas tidur
Menurut Wirecutter, ada beberapa cara untuk meningkatkan kualitas tidur seseorang, di antaranya:
1. Atur suhu kamar 18,3 derajat celsiusSuhu kamar tersebut dapat membuat ruangan tetap sejuk dan tidak terlalu dingin.
Dengan begitu, tubuh mudah untuk menyesuaikan diri dan tidur menjadi lebih nyenyak.
Adapun suhu paling ideal untuk tidur adalah 18,3 derajat celsius.
2. Matikan lampu kamarSaat lampu dimatikan, otak dan mata akan mulai mengirimkan sinyal ke kelenjar pineal untuk memproduksi hormon melatonin.
Hormon melatonin adalah hormon yang diproduksi otak untuk membantu tidur.
Baca juga: 5 Makanan untuk Menurunkan Berat Badan di Usia 40 tahun ke Atas
3. Jangan minum kafein menjelang tidurKafein di dalam kopi dapat meningkatkan produksi hormon adrenalin sehingga mata tetap terjaga.
Efek kafein di dalam tubuh ini bisa bertahan selama beberapa jam.
4. Mandi air hangatPenelitian menemukan, seseorang yang mandi air hangat 2 jam menjelang tidur akan mendapatkan tidur yang berkualitas.
Para ilmuwan menyebutnya sebagai “efek mandi.”
Panas yang keluar dari dalam tubuh tersebut membantu penurunan suhu tubuh sehingga tubuh semakin merasa mengantuk.
Baca juga: Bisa Turunkan Berat Badan, Ini Kebiasaan Mudah yang Sering Diabaikan
5. Mengenakan kaus kakiSaat mengenakan kaus kaki, maka kulit akan merasa lebih hangat dan membantu panas alami dari tubuh keluar.
Akibatnya, suhu tubuh menurun sehingga otak memberikan sinyal untuk segera tidur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.