Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trending di Twitter, Berikut Update Kondisi Gunung Merapi

Baca di App
Lihat Foto
Twitter
Tangkapan layar trending topik erupgi Gunung Merapi hari ini, Sabtu (11/3/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menjadi trending topic di media sosial, Twitter, Sabtu (11/3/2023) siang.

Warganet ramai membagikan unggahan perihal erupsi dan adanya hujan abu di sekitar Gunung Merapi.

Hingga Sabtu (11/3/2023) pukul 15.00 WIB, topik perihal Merapi sudah dibicarakan lebih dari 15.600 kali.

Baca juga: Potensi Bahaya Erupsi Merapi Siang Ini, BPPTKG: Guguran Lava dan Awan Panas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, Gunung Merapi mengalami erupsi dengan memuntahkan awan panas guguran (APG) pada hari ini Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Dari informasi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Daerah Istimewa Yogyakarta, erupsi masih berlangsung hingga pukul 12.31 WIB.

"Jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak. Saat ini erupsi masih berlangsung," sebut BPPTKG, dikutip dari rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sabtu (11/3/2023).

 

Baca juga: LINK Live Streaming Erupsi Gunung Merapi Hari Ini

Update kondisi Gunung Merapi 

Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, dari pengamatan BPPTKG, teramati satu kali guguran lava dengan jarak luncur 1.500 meter ke barat daya.

"Suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang dari Pos Babadan," ujarnya, seperti rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/3/2023).

Potensi bahaya saat ini yakni guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya mepiputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

"Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km," katanya lagi.

Pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu mengantisipasi gangguan akibat debu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya layar terutama saat terjadi hujan di sepputar Gunung Merapi.

"Saat ini status Gunung Merapi masih dalam level III atau siaga sejak November 2020," tandasnya.

Baca juga: Potensi Bahaya Erupsi Merapi Siang Ini, BPPTKG: Guguran Lava dan Awan Panas


Abu vulkanik mengarah ke Barat

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, awan panas guguran memicu abu vulkanik yang mengarah ke barat laut-utara.

"Karena faktor angin, abu vulkanik ke arah barat laut-utara. Kalau Pos Babadan saat ini sudah pasti terdampak awan panas guguran. Ini cukup tebal," ucap Yulianto, Petugas Pos Babadan, Sabtu (11/3/2023).

Lebih lanjut, pihaknya juga telah menerima laporan beberapa lokasi yang juga terdampak abu vulkanik.

Perinciannya yakni Desa Mangunsuko, Desa Dukun, Desa Paten dan Desa Sengi di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Berikutnya Desa Wonolelo dan Desa Krogowanan di Kabupaten Magelang.

"Dan juga Desa Klakah dan Desa Tlogolele di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali," pungkasnya.

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi Siang Ini, Abu Vulkanik Mengarah ke Barat

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi