KOMPAS.com - Termasuk rukun Islam keempat, puasa merupakan salah satu ibadah yang yang harus dilakukan oleh umat Islam.
Puasa adalah menahan lapar dan haus dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari dengan niat tertentu.
Kendati puasa bernilai pahala, ibadah ini tidak boleh dilakukan secara serampangan.
Pasalnya, ada beberapa waktu yang memang tidak boleh atau haram untuk berpuasa di dalamnya.
Syeikh Muhammad Qosim Al Ghazi dalam Fathul Qarib menuturkan ada lima hari dalam setahun yang diharamkan untuk berpuasa.
Baca juga: Apa Itu Puasa: Rukun, Syarat, dan Jenisnya
Waktu-waktu yang diharamkan untuk berpuasa
Berikut waktu-waktu yang diharamkan untuk berpuasa:
- Hari raya Idul Fitri
- Hari raya Idul Adha
- Hari Tasyriq
Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Hari Raya Idul Fitri
Hari raya Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal setiap tahunnya.
Pada saat itu, haram hukumnya bagi umat Islam untuk menjalani puasa apa pun.
Umat Islam baru diperkenankan untuk berpuasa di hari berikutnya atau 2 Syawal.
Baca juga: Pengertian Puasa dan Jenis-jenisnya
2. Hari Raya Idul Adha
Selain Idul Fitri, Idul Adha atau 10 Zulhijah juga menjadi waktu yang tidak diperbolehkan untuk berpuasa.
Apalagi, Idul Adha merupakan hari penyembelihan hewan kurban, sehingga memungkinkan bagi umat Islam untuk menikmatinya.
3. Hari Tasyriq
Terakhir, hari yang diharamkan untuk berpuasa adalah hari Tasyriq.
Hari Tasyriq menurut ulama fiqih merupakan tiga hari setelah Idul Adha atau jatuh pada 11, 12, dan 13 Zulhijah.
Banyak hadis yang menjelaskan mengenai alasan di balik larangan puasa di hari Tasyriq, salah satunya diriwayatkan oleh Aisyah RA.
"Diriwayatkan dari Aisyah dan dari Salim dari Ibn Umar, keduanya berkata: tidak diberi keringanan di hari tasyriq untuk berpuasa kecuali jika tidak didapati hewan sembelihan (hadyu)." (HR. Bukhari)
Baca juga: Pengertian Puasa dan Rukun-rukunnya
Hari-hari yang diperbolehkan untuk berpuasa
Selain Ramadhan, umat Islam memiliki banyak pilihan untuk menjalani ibadah puasa sunah.
Puasa sunah adalah puasa yang bernilai pahala bagi yang melakukannya, tetapi tidak berdosa bagi yang meninggalkannya.
Ada banyak jenis puasa sunah, di antaranya adalah:
- Puasa Senin-Kamis
- Puasa Tasu'a (9 Muharram)
- Puasa Asyura (10 Muharram)
- Puasa di bulan Syakban
- Puasa Syawal
- Puasa Ayyamul Bidh (puasa tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah)
- Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah)
- Puasa Arafah (9 Zulhijah)
Semua jenis puasa tersebut memiliki pahala dan keutamaan masing-masing, serta kerap dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Puasa di Negara Tanpa Matahari Terbenam, Bagaimana Caranya?