KOMPAS.com - Belum lama ini, media sosial diramaikan dengan unggahan foto anak dari Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono dengan outfit mahal.
Dalam berbagai foto yang beredar, ia tampak mengenakan jaket merek Balenciaga yang ditaksir memiliki harga puluhan juta rupiah.
Ia juga tampak mengenakan jepit rambut merek Versace yang disebut seharga Rp 2,5 juta.
Adalah akun ini yang mengulik gaya hidup Kepala Bea Cukai Makassar dan keluarganya.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com (11/3/2023), anak Andhi Pramono itu bernama AYF (21).
Ia merupakan mahasiswa kelas khusus internasional (KKI) di jurusuan Manajemen Universitas Indonesia (UI).
Untuk kuliah di KKI Manajemen UI, butuh biaya Rp 30 juta per semester dan uang pangkal sebesar Rp 38 juta.
Baca juga: Saat Warganet Berburu Pejabat yang Hobi Pamer Kekayaan...
Jika ditotal dari awal hingga delapan semester, maka biaya yang dibutuhkan AYF sekitar Rp 300 juta.
Hal ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Program KKI Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI Isfandiarni.
Di bidang akademik, Isfandiarni menyebut AYF termasuk mahasiswa yang menonjol.
"Kalau kami memang fokusnya di akademik, jadi memang AY (Atasya Yasmine) ini mahasiswi yang prestasi belajarnya baik, tidak pernah ada mata kuliah yang ngulang," kata Isfandiarni, Jumar (10/3/2023).
Hal ini terbukti bahwa AYF tidak pernah remidial atau mengulang mata kuliah.
Bahkan, AYF memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) yang memenuhi syarat untuk melanjutkan double degree di University of Melbourne.
"IPK-nya itu 3,36, jadi lebih tinggi daripada persyaratan diminta dari University of Melbourne, 3,2," jelas dia.
Baca juga: Petinggi Bea Cukai Disorot karena Gaya Hidup Anaknya, Berapa Gaji ASN Tersebut?
Diberitakan sebelumnya, Andhi Pramono sempat mendapat sorotan warganet karena memiliki kekayaan yang dianggap tidak sesuai profilnya.
Pasalnya, ia disebut memiliki harta kekayaan sebesar Rp 13,7 miliar di LHKPN.
Tak hanya itu, warganet juga menyoroti rumah mewah dan gaya hidup keluarganya yang kerap menggunakan pakaian serta asesoris mahal.
Kendati demikian, Andhi Pramono kini masih belum dicopot dari jabatannya karena sedang menjalani pemeriksaan internal di Kemenkeu.
Namun, PPATK telah mengendus adanya transaksi mencurigakan dari Andhi Pramono dalam jumlah besar.
Besaran nilai transaksi itu bahkan disebut salip-menyalip dengan jumlah transaksi Rafael.
Menurut PPATK, transaksi besar itu melibatkan berbagai aktivitas, mulai dari setoran tunai hingga pembelian barang mahal.
(Sumber: Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi | Editor: Nursitas Sari)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.