KOMPAS.com - Pengertian puasa secara bahasa adalah menahan.
Secara istilah, puasa dimaknai dengan menahan hal-hal yang membatalkan puasa dengan niat tertentu.
Waktunya adalah mulai dari terbitnya fajar atau waktu Subuh hingga terbenamnya matahari atau waktu Maghrib.
Baca juga: Pengertian Puasa dan Rukun-rukunnya
Niat dan menahan dari hal yang membatalkan puasa adalah dua hal yang tidak boleh ditinggalkan ketika menjalankan puasa.
Pasalnya, keduanya termasuk ke dalam rukun puasa.
Selain menjalani rukun puasa, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan sunah lainnya.
Baca juga: Apa Itu Puasa: Rukun, Syarat, dan Jenisnya
Berikut amalan yang disunahkan saat puasa:
Kesunahan puasa
Syeikh Muhammad Qosim Al Ghazi dalam Fathul Qarib menjelaskan, ada beberapa kesunahan dalam puasa.
Apabila dilakukan, kesunahan ini akan memberi pahala dan menambah kualaitas puasa umat Islam.
1. Menyegerakan berbukaJika umat Islam meyakini telah sudah masuk waktu Maghrib, maka disunahkan untuk segera berbuka puasa.
Di Indonesia, waktu buka puasa umumnya dalam rentang waktu sekitar 17.30 hingga 18.00 sesuai daerah masing-masing.
Kesunahan menyegerakan berbuka ini juga dijelaskan dalam sebuah hadis berikut:
"Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda: "Umatku akan selamanya dalam kebaikan, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa."
Baca juga: Pengertian Puasa dan Jenis-jenisnya
Saat berbuka, ummat Islam juga dianjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak memiliki kurma, maka disunahkan dengan air.
Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah berikut:
"Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan."
Baca juga: Pengertian Puasa dan Jenis-jenisnya
2. Mengakhirkan sahur
Selain itu, umat Islam juga disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur.
Dengan catatan, mengakhirkan sahur ini dilakukan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan.
Mengakhirkan sahur ini juga dimaksudkan untuk memperkuat diri, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa keesokan harinya.
3. Tidak berkata kotorSelama puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk tidak berkata kotor, agar kualitas puasanya tidak berkurang.
Termasuk dalam kategori kata kotor adalah menghina, berbohong, menggunjing, dan mengumpat.
Apabila ada seseorang yang menghinanya atau melontarkan perkataan kotor kepadanya, maka bisa menjawabnya dengan "saya sedang berpuasa".
Baca juga: Bolehkah Menggantikan Puasa untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia?