Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Mitos tentang Minum Kopi, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
shixugang
Kebiasaan minum di pagi hari yang bisa membantu menyehatkan usus.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kopi menjadi salah satu minuman berkafein yang populer di dunia.

Diketahui, kopi memiliki berbagai manfaat yang dapat dikaitkan dengan kesehatan seperti mencegah diabetes tipe 2, meningkatkan kewaspadaan, dan beberapa masalah kesehatan lainnya.

Di sisi lain, kopi juga dikaitkan dengan beberapa mitos, seperti jantung, kanker, hingga berbahaya untuk kehamilan.

Lantas, apa saja mitos salam mengonsumsi kopi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 12 Efek Samping Terlalu Banyak Minum Kopi, Berapa Jumlah Asupan Hariannya?


Baca juga: Mengenal Kopi: Sejarah, Jenis, dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Mitos-mitos tentang kopi

Lihat Foto
amenic181
Apa itu kafein?
1. Kopi membuat dehidrasi

Dilansir dari Web MD, kandungan kafein dalam kopi bisa menimbulkan rasa ingin buang air kecil. Namun, cairan yang dikonsumsi dalam minuman berkafein cenderung dapat mengimbangi efek kehilangan cairan saat buang air kecil.

Meskipun kafein bertindak sebagai diuretik ringan, penelitian menunjukkan bahwa minum minuman berkafein dalam jumlah sedang tidak benar-benar menyebabkan dehidrasi pada tubuh.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Kopi yang Populer di Dunia dan Manfaatnya bagi Kesehatan

2. Kopi membahayakan anak-anak

Kopi menjadi salah satu minuman populer yang banyak dikonsumsi dari beragam usia. Hal ini terlihat dari banyaknya kedai kopi dan kafe yang berada di berbagai daerah di dunia.

Pada 2004, anak-anak berusia 6 hingga 9 tahun mengonsumsi sekitar 22 miligram kopi berkafein per hari. Jumlah tersebut masih dalam batas yang disarankan untuk dikonsumsi.

Namun, beberapa anak yang sensitif terhadap kafein dapat mengembangkan kecemasan atau sifat mudah marah sementara dan menyebabkan "kecelakaan" setelahnya.

Selain kopi, sebagian besar kafein yang diminum anak-anak ada dalam soda, minuman berenergi, atau teh manis, yang semuanya memiliki kandungan gula yang tinggi. Kalori kosong ini menempatkan anak-anak pada risiko obesitas yang lebih tinggi.

Meskipun kopi dalam jumlah sedang tidak berbahaya, namun minuman berkafein umumnya tidak baik untuk anak-anak.

Baca juga: 10 Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan hingga Risiko Diabetes

3. Kopi tidak memiliki manfaat kesehatan

Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan yang sudah terbukti, seperti meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, energi, pikiran jernih, dan perasaan bersosialisasi.

Salah satu penelitian di Perancis menunjukkan penurunan kemampuan kognitif yang lebih lambat di antara wanita yang mengonsumsi kafein.

Selain itu, ada manfaat lain yang bisa dikaitkan dengan jenis sakit kepala tertentu. Beberapa penderita asma juga tampaknya mendapat manfaat dari kafein yang terkandung dalam secangkir kopi.

Bukti terbatas menunjukkan kafein juga dapat mengurangi risiko berikut:

  • Penyakit parkinson
  • Penyakit hati
  • Kanker kolorektal
  • Diabetes tipe 2
  • Demensia
4. Kafein menyebabkan insomnia

Saat mengonsumsi kopi, tubuh akan dengan cepat menyerap kafein dan juga menghilangkannya dengan cepat.

Kopi yang diserap tubuh akan diproses melalui hati dan beberapa kafein akan tetap bertahan di dalam tubuh selama beberapa jam.

Namun bagi kebanyakan orang, secangkir atau dua cangkir kopi di pagi hari tidak akan mengganggu tidur di malam hari.

Kopi tidak akan menyebabkan insominia, jika dikonsumsi setidaknya enam jam sebelum tidur. Beberapa orang memiliki tingkat sensitivitas yang mungkin berbeda, tergantung pada metabolisme dan jumlah kopi yang sering dikonsumsi secara teratur.

Orang yang lebih sensitif mungkin tidak hanya mengalami insomnia tetapi juga memiliki efek samping kafein berupa kegugupan dan gangguan pencernaan.

5. Kopi meningkatkan risiko osteoporosis, penyakit jantung, dan kanker

Jumlah konsumsi kopi harian dalam jumlah sedang, sekitar 300 miligram atau setara dengan tiga cangkir kopi, tampaknya tidak membahayakan sebagian besar orang sehat.

Namun, ada beberapa orang yang berisiko lebih rentan terhadap efeknya. Itu termasuk orang-orang yang memiliki tekanan darah tinggi atau orang tua. Ini beberapa faktanya:

  • Osteoporosis: Kadar kafein dalam kopi yang tinggi (lebih dari 744 miligram/hari), dapat meningkatkan kehilangan kalsium dan magnesium dalam urine. Namun, dalam penelitian terbaru menunjukkan bahwa itu tidak meningkatkan risiko keropos tulang, terutama jika seseorang memiliki cukup kalsium. Di sisi lain, penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kafein dan risiko patah tulang pinggul pada orang tua. Hal ini mungkin dikarenakan orang tua yang lebih sensitif terhadap efek kafein pada metabolisme kalsium. 
  • Penyakit kardiovaskular: Kopi dapat menyebabkan sedikit peningkatan pada denyut jantung dan tekanan darah sementara pada mereka yang sensitif terhadap kafein. Tetapi beberapa penelitian besar tidak menghubungkan kafein dengan kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur, atau peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
  • Kanker: Ulasan dari 13 studi yang melibatkan 20.000 orang mengungkapkan tidak ada hubungan antara kanker dan kafein. Namun, studi lain menemukan minum kopi saat panas dapat meningkatkan risiko kanker esofagus.

Baca juga: Minum Kopi Saat Perut Kosong, Apakah Berbahaya?

6. Kopi untuk diet

Dikutip dari Healthline, meskipun kopi dapat menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme tubuh. Namun, kopi tidak bisa dijadikan faktor utama diet untuk menurunkan berat badan.

Untuk itu, Anda bisa mengimbangi diet kopi dengan olahraga yang teratur dan menjaga asupan makanan.

7. Kopi berbahaya untuk kehamilan

Banyak penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara jumlah kafein yang rendah (secangkir kopi per hari) dengan hal-hal berikut ini:

  • Kesulitan hamil
  • Keguguran
  • Cacat lahir
  • Lahir prematur
  • Tingkat kelahiran yang rendah

Pada saat yang sama, untuk wanita hamil atau mereka yang mencoba hamil disarankan untuk mengurai jumlah konsumsi kopi, kurang dari 200 miligram kafein per hari.

Rekomendasi ini muncul karena dalam penelitian terbatas, wanita yang mengonsumsi kafein dalam jumlah yang lebih tinggi memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Minum Kopi dalam Keadaan Perut Kosong?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi