Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Penyakit Gagal Ginjal dan Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Handemandaci
Jenis-jenis penyakit gagal ginjal.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Ginjal adalah sepasang organ yang masing-masing berada di setiap sisi tulang belakang Anda.

Organ ini berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh bersama dengan urine saat Anda buang air kecil.

Dikutip dari laman National Kidney Foundation, ginjal yang sehat memiliki fungsi cukup penting dalam menjaga keseimbangan seluruh tubuh.

Ginjal berfungsi menghilangkan produk limbah dan air berlebih dari dalam tubuh, membantu produksi sel darah merah, hingga mengontrol tekanan darah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gagal Ginjal: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya


Ketika seseorang mengalami gagal ginjal, 85 hingga 90 persen fungsi ginjal akan hilang dan menyebabkan ia tidak bekerja dengan cukup baik.

Gagal ginjal terjadi ketika organ ini kehilangan kemampuan untuk menyaring limbah dari darah, akibatnya racun jadi menumpuk di dalam tubuh.

Ada banyak faktor yang dapat mengganggu fungsi ginjal, seperti penyakit kronis tertentu, paparan racun lingkungan, dehidrasi parah, hingga kurangnya aliran darah ke ginjal.

Penyakit gagal ginjal sendiri terdiri atas beberapa jenis, tergantung pada faktor penyebabnya.

Baca juga: 8 Gejala Gagal Ginjal, Kulit Kering, Mual, hingga Sulit Berkonsentrasi

Jenis-jenis gagal ginjal

Dilansir dari Healthline, ada lima jenis penyakit gagal ginjal, yakni sebagai berikut:

1. Gagal ginjal prerenal akut

Kondisi gagal ginjal prerenal akut dapat terjadi disebabkan kurangnya aliran darah yang masuk ke ginjal.

Tanpa aliran darah yang cukup, organ ginjal tidak dapat menyaring racun dari darah.

Jenis gagal ginjal prerenal akut biasanya dapat disembuhkan jika penyebab penurunan aliran darah diketahui dan diobati.

 

2. Gagal ginjal prerenal kronis

Gagal ginjal prerenal kronis terjadi ketika tidak ada cukup darah yang mengalir ke ginjal untuk waktu yang lama.

Kondisi tersebut mengakibatkan organ ginjal mulai menyusut dan kehilangan kemampuan untuk berfungsi dengan baik.

Baca juga: 6 Gejala Gagal Ginjal Akut yang Tak Bisa Disepelekan

3. Gagal ginjal intrinsik akut

Gagal ginjal intrinsik akut dapat terjadi akibat trauma langsung pada ginjal, seperti benturan fisik atau kecelakaan.

Penyebab lainnya juga termasuk kelebihan toksin dan iskemia, yaitu kondisi kekurangan oksigen pada ginjal.

Iskemia dapat disebabkan oleh perdarahan hebat, syok, penyumbatan pembuluh darah ginjal, dan glomerulonefritis (pembuluh darah kecil di ginjal mengalami peradangan).

Baca juga: Gagal Ginjal pada Anak, Cari Tahu Gejala, Penyebab, dan Langkah Pengobatannya

4. Gagal ginjal intrinsik kronis

Gagal ginjal intrinsik kronis terjadi ketika ada kerusakan jangka panjang pada ginjal yang disebabkan oleh penyakit ginjal intrinsik.

Penyakit ginjal intrinsik, sebagaimana dibahas sebelumnya, berkembang dari trauma langsung pada ginjal, seperti pendarahan hebat atau kekurangan oksigen.

5. Gagal ginjal postrenal kronis

Jenis gagal ginjal yang terakhir adalah gagal ginjal postrenal kronis, yakni penyumbatan jangka panjang pada saluran kemih yang mencegah penderitanya untuk buang air kecil.

Kondisi tersebut menyebabkan tekanan dan akhirnya mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal Anda.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi