Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seseorang Tiba-tiba Terjatuh setelah Tertawa? Kenali Apa Itu Penyakit Langka Cataplexy

Baca di App
Lihat Foto
sleepreviewmag.com
Ilustrasi cataplexy
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com – Seseorang yang mengidap cataplexy bisa tiba-tiba terjatuh setiap kali usai tertawa. 

Cataplexy adalah gangguan otak yang menyebabkan hilangnya kontrol atau melemahnya otot secara tiba-tiba dan bersifat sementara.

Hal itu terjadi ketika seseorang mengalami kondisi emosional yang kuat seperti tertawa, takut, sedih, marah, terkejut, atau stres berat.

Cataplexy yang merupakan penyakit langka akan menyebabkan kelumpuhan sementara, sehingga badan tidak dapat digerakkan atau mematung.

Baca juga: Kisah Pamelia Idap Penyakit Langka Gigantomastia, Payudara Tak Berhenti Tumbuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab cataplexy

Dilansir dari sleepfoundation, terdapat beberapa penyebab terjadinya cataplexy pada seseorang, meliputi:

1. Gangguan autoimun

Imun dapat secara tidak sengajak menyerang jaringan di dalam tubuh.

Autoimun tersebut menyerang orexin yang merupakan hormon untuk mengatur tidur dan bangun manusia.

Baca juga: Mengenal Gejala Autoimun dan Cara Mendeteksinya...

2. Riwayat keluarga

Faktor riwayat keluarga berupa genetik dapat menyebabkan keturunannya sama mengalami cataplexy.

3. Cedera otak

Beberapa kasus pada individu yang mengalami cedera otak, itu akan kehilangan sel otak yang mengandung orexin.

Cedera otak seperti tumor atau benturan benda asing ke kepala.

4. Sindrom

Beberapa sindrom dapat mengakibatkan seseorang mengalami cataplexy.

Hal ini terjadi lantaran beberapa sindrom memengaruhi sistem saraf dan metabolisme tubuh lainnya tidak optimal dalam bekerja.

Sindrom tersebut, seperti Niemann-Pick tipe C (NPC), Sindrom Prader-Willi, dan Sindrom Angelman.

Baca juga: Mengenal Sindrom Putri Tidur atau Sleeping Beauty Syndrome

Gejala Cataplexy

Gejala cataplexy biasanya terjadi sejak usia 7 hingga 25 tahun.

Dikutip dari MedicalNewsToday, cataplexy mempunyai gejala berikut:

Baca juga: Waspada Gejala Baru Virus Corona, dari Sulit Berbicara hingga Halusinasi

Pencegahan

Masih dari sumber yang sama, diketahui tidak ada obat untuk menyembuhkan cataplexy.

Tetapi, dapat dilakukan pencegahan untuk mengurangi risiko cataplexy kambuh dengan pola tidur yang baik, meliputi:

  • Menjaga jadwal tidur yang konsisten, termasuk dengan bagun dan tidur pada waktu yang sama setiap hari, bahkan saat akhir pekan atau liburan.
  • Usahakan tidur setidaknya 7 hingga 8 jam.
  • Membuat kamar tidur yang tenang dan santai, serta suhu yang nyaman dan sejuk.
  • Membatasi paparan cahaya di malam hari.
  • Menjadwalkan satu atau lebih tidur siang yang singkat di siang hari.

Baca juga: Kebiasaan Makan yang Bisa Meningkatkan Kualitas Tidur

Selain itu, beberapa pola hidup yang sehat dapat membantu menurunkan risiko terkena cataplexy, seperti:

  • Berolahraga secara teratur.
  • Menjaga pola makan yang sehat.
  • Menghindari makan besar sebelum tidur.
  • Menghindari kafein di sore atau malam hari.
  • Menghindari alkohol.
  • Kurangi stres.

Sodium oxybate diketahui secara efektif dapat mengurangi frekuensi dan intensitas terjadinya cataplexy.

Sodium oxybate dengan dosis antara 6 hingga 9 gram dapat diminum setiap malam sebelum tidur.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi