Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Kelahiran Albert Einstein, Sang Jenius Pembuka Tabir Alam Semesta

Baca di App
Lihat Foto
LifeSun
Albert Einstein
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Albert Einstein, seorang jenius yang didapuk sebagai fisikawan paling berpengaruh abad ke-20, lahir pada 14 Maret 1879, tepat 144 tahun lalu.

Lahir di Ulm, Württemberg, Jerman, Einstein kecil merupakan seorang yang sangat religius. Dia terbiasa menyanyikan lagu pujian sepanjang perjalanan ke sekolah.

Saat dewasa, Einstein kemudian pindah ke Amerika Serikat dan menghabiskan waktunya hingga tutup usia di New Jersey, pada 18 April 1955.

Dikutip dari laman LIPI, Einstein merupakan salah satu sosok pembuka tabir rahasia alam semesta melalui ilmu pengetahuan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tuhan tidak bermain dadu dengan alam ciptaan-Nya dan segala keajaiban ilmu pengetahuan membuktikan kodrat alam ini."

Menurut dia, "keajaiban" ilmu pengetahuan perlahan mengungkap bagaimana alam semesta berjalan.

Baca juga: 10 Orang IQ Tertinggi di Dunia, Einstein dan BJ Habibie Nomor Berapa?


Titik balik kehidupan di usia 16 tahun

Dilansir dari Kompas.com (1/9/2022), Albert Einstein adalah putra seorang insinyur listrik. Ayah Einstein bernama Hermann Einstein, sedangkan ibunya bernama Pauline Koch.

Pada 1880, ketika berusia satu tahun, Einstein pindah ke Munich untuk mengikuti sang ayah yang membangun perusahaan peralatan listrik bersama pamannya, Jakob.

Albert Einstein kemudian menempuh pendidikan pertama di sebuah sekolah dasar Katolik di Kota Munich, mulai 1884 hingga 1887.

Kala berusia 8 tahun, tepatnya pada 1887, Einstein melanjutkan pendidikan di Gimnasium Luitpold yang kini bernama Gymnasium Albert Einstein.

Di sana, Albert Einstein menempuh pendidikan sekolah menengah pertama hingga menengah atas. Di situlah Einstein tampak mulai mencintai matematika dan fisika.

Bukan hanya itu, saat berusia 12 tahun, Einstein sudah menguasai aljabar dan geometri euclides seorang diri. Dia pun berhasil membuktikan kebenaran pada teorema phytagoras.

Einstein juga tampak sangat religius pada masa ini. Bahkan, dia mengubah beberapa lagu untuk memuji Tuhannya dan menyanyikan lagu religius dalam perjalanan ke sekolah.

Namun, Einstein mulai berubah setelah membaca buku-buku sains yang bertentangan dengan keyakinan agamanya.

Baca juga: 4 Tipe Kecerdasan, Manakah yang Lebih Dominan dalam Diri Anda?

Adapun titik balik kehidupannya terjadi pada usia 16 tahun, seperti dikutip Kompas.com (18/4/2021).

Dia bertemu dengan seorang mahasiswa kedokteran muda, Max Talmud (kemudian menjadi Max Talmey), yang sering makan malam di rumah Einstein.

Talmud menjadi tutor informal, memperkenalkan Einstein pada matematika dan filsafat yang lebih tinggi. Einstein pun diberi serial sains anak-anak yang ditulis oleh Aaron Bernstein.

Di buku itu, penulis membayangkan mengendarai bersama listrik yang berjalan di dalam kabel telegraf.

Hal itu membuat Einstein memiliki pertanyaan yang mendominasi pikirannya selama 10 tahun kemudian.

Dia bertanya, seperti apa berkas cahaya jika Anda bisa berjalan di sampingnya? Jika cahaya adalah gelombang, maka berkas cahaya akan tampak diam, seperti gelombang beku.

Einstein juga menulis "makalah ilmiah" pertamanya pada waktu itu, dengan tajuk "The Investigation of the State of Aether in Magnetic Fields".

Baca juga: Mengenang Perjalanan Hidup Stephen Hawking, Si Jenius Pengungkap Rahasia Alam Semesta

Pendidikan

Kecintaan pada matematika dan fisika mengantarkan Einstein, yang kala itu berusia 17 tahun, untuk melanjutkan pendidikan di Politeknik Federal Swiss di Kota Zurich pada 1896.

Menyelesaikan pendidikan pada 1900, selang satu tahun kemudian, Einstein resmi menjadi warga negara Swiss.

Dia juga bekerja di sebuah kantor paten untuk kekayaan intelektual di Bern. Di sana, ia menjabat sebagai asisten penguji tingkat III.

Meski telah bekerja, Albert Einstein tak lupa dengan kecintaannya terhadap ilmu fisika. Dia juga kerap memanfaatkan waktu luang hanya untuk mendalami ilmu ini.

Hingga pada 1902, Albert Einstein bersama teman-temannya di Bern membentuk kelompok diskusi bernama The Olympia Academy.

Kelompok diskusi tersebut sering melakukan pertemuan secara teratur untuk membahas sains dan filsafat.

Di sisi lain, Albert Einstein yang telah diangkat menjadi karyawan tetap telah banyak membuat karya yang mayoritas terkait transmisi sinyal listrik dan sinkronisasi listrik mekanika.

Berkat karya tersebut, Albert Einstein kemudian menemukan sifat cahaya dan koneksi dasar antara ruang dan waktu.

Baca juga: Mengenang Albert Einstein dan Perjalanan Hidupnya...

Karya Albert Einstein

Semasa hidupnya, peraih Hadiah Nobel bidang fisika pada 1921 ini telah banyak menghasilkan karya yang membantu perkembangan ilmu pengetahuan.

Pada 1905, Albert Einstein menerbitkan empat buah makalah. Makalah pertama Einstein adalah tentang teori khusus relativitas atau sebuah cara baru yang dapat digunakan untuk melihat ruang dan waktu.

Makalah kedua mengenai photon atau cahaya bisa memunculkan semburan kecil dari sebuah energi.

Makalah ketiga adalah tentang benda dan energi yang masing-masing bisa berubah menjadi benda atau energi lain.

Terakhir, makalah tentang kecepatan yang berupa gerakan partikel-partikel kecil di dalam larutan atau dikenal dengan sebutan gerak brown.

Pada 1909, banyak ilmuwan yang menyadari bahwa karya-karya Albert Einstein merupakan karya ilmuan penting.

Bahkan, Universitas Zurich memberikan gelar doktor profesor kepada Albert Einstein. Albert Einstein kemudian mengajar sebuah ilmu pengetahuan tentang elektrodinamika dan prinsip relativitas.

Namun, pada 1912, Albert Einstein kembali ke Politeknik Federal Swiss di Zurich. Di sana, Einstein mengajar tentang termodinamika dan mekanika analitik.

Pada tahun yang sama, dia diangkat menjadi profesor fisika teoritis. Sebagai seorang ahli fisika yang jenius, Albert Einstein pun berhasil menemukan berbagai temuan, termasuk teori relativitas khusus, teori kesetaraan massa energi, dan bom atom.

(Sumber: Kompas.com/Lukman Hadi Subroto, Nur Fitriatus Shalihah | Editor: Tri Indriawati, Sari Hardiyanto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi