Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Kondom Memiliki Banyak Varian Rasa, Dokter Boyke Paparkan Manfaatnya

Baca di App
Lihat Foto
Dailybeast
Ilustrasi kondom
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menanyakan alasan kondom memiliki berbagai varian rasa, viral di media sosial Twitter.

Seorang warganet membagikan pertanyaan tersebut melalui akun ini pada Senin (13/3/2023).

"Sender sampai sekarang nggak ngerti kenapa kondom ada rasa-rasa. Buat apa gitu kan ya?" tanya pengunggah.

Unggahan itu lalu mendapatkan banyak komentar dari warganet. Ada yang menjawab serius tapi banyak juga yang melontarkan candaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kondom beraroma dan berasa tuh buat oral seks. Soalnya ini buat mencegah penularan IMS," tulis akun ini.

"Supaya pada kepo sama rasanya lalu pada beli," kata akun ini.

"Ya biar enak? I mean, nggak ada bau yang kurang sedap atau apalah itu," tulis akun ini.

"Kata orang kalo berasa-rasa gitu ada baiknya untuk pemakaian oral. Yang masuk lewat bawah, varian hambar aja kak. Rawan menyebabkan infeksi/iritasi gitu kalo pake yang ada rasa-rasa," komentar akun ini.

Hingga saat ini, unggahan telah tayang sebanyak 2,4 juta kali, disukai 7.030 akun, dan dikutip 689 kali.

Lalu, apa sebenarnya alasan kondom memiliki berbagai rasa, dari rasa buah, kopi, hingga yang terbaru, spicy cimol?

Baca juga: Mengenal Sejarah Kondom, Fungsi dan Bahan Pembuatnya


Tanggapan dokter Boyke

Dokter spesialis kandungan dan seksolog Boyke Dian Nugraha menjelaskan, kondom sengaja dibuat dengan berbagai rasa untuk memberikan kenikmatan saat berhubungan seksual.

"Kondom ketika dipakai saat hubungan seks dan melakukan oral seks menciptakan sensasi yang lebih nikmat di lidah pasangannya," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Ia menambahkan, penggunaan kondom akan membuat lebih aman saat seseorang melakukan hubungan seksual dengan orang yang diragukan apabila ia menderita penyakit kelamin.

Boyke juga menyatakan kalau rasa yang dimiliki kondom tidaklah sama dengan rasa yang dirasakan mulut. Namun, lebih berupa aroma dari kondom tersebut.

Di media sosial, seorang warganet mengatakan kalau kondom berasa itu sebaiknya hanya untuk pemakaian oral. Ini karena akan menimbulkan infeksi saat digunakan dalam hubungan seksual melalui alat kelamin.

Menanggapi hal tersebut, Boyke membantahnya.

"Boleh kok. Hampir sama dengan kondom biasa," ungkapnya

Baca juga: Cara Pakai Kondom yang Benar agar Tidak Bocor

Melindungi dari penyakit

Tidak hanya itu, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit Ibu & Anak (RSIA) Anugerah, Semarang Indra Adi Susianto juga menjelaskan kalau kondom rasa dapat menutupi bau asli dari kondom tersebut.

"Kondom rasa biasanya terbuat dari bahan sintetis non-lateks untuk menghindari bau lateks yang khas," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/3/2023).

Namun selain itu, kondom beraroma memiliki tujuan lain yaitu untuk menutupi bau alat kelamin saat melakukan hubungan seksual.

"Aroma kondom dapat membantu menutupi hal yang sama dan membuatnya lebih menyenangkan dan nyaman bagi kedua pasangan," lanjutnya.

Di sisi lain, penggunaan kondom juga akan mengurangi risiko tertular Penyakit Menular Seksual (PMS), Infeksi Menular Seksual (IMS), dan Infeksi Saluran Kencing (ISK) saat melakukan cunnilingus (oral seks ke vagina) atau anilingus (oral seks ke anus).

Indra menjelaskan, beberapa PMS yang ditularkan melalui seks oral dapat menyebar ke dalam tubuh. Penyakit tersebut antara lain sifilis, gonore, dan infeksi usus.

Seks oral yang melibatkan anus (anilingus) dapat menularkan hepatitis A dan B serta dapat menularkan parasit usus seperti Giardia dan bakteri seperti E.coli dan Shigella.

Senada dengan dokter Boyke, Indra juga membolehkan kondom beraroma digunakan dalam hubungan seksual.

"Sebenarnya kondom digunakan untuk kontrasepsi. Lha kalau kondom hanya digunakan untuk oral kan berarti bisa hamil alias fungsi kontrasepsi tidak berfungsi," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi