KOMPAS.com - Asam lambung adalah kondisi di mana Anda akan merasakan mulas hingga sensasi rasa panas di dada.
Kondisi tersebut disebabkan oleh asam lambung yang naik hingga ke tenggorokan dan dalam kondisi yang parah, akan menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD).
GERD adalah kondisi asam lambung kronis yang ditandai dengan rasa mulas atau heartburn yang dirasakan terus menerus.
Asam lambung dapat terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi dan anak-anak.
Namun, penyakit tersebut paling sering terjadi pada wanita hamil, orang yang mengalami obesitas, dan lansia.
Baca juga: Sakit Tenggorokan Akibat Asam Lambung? Berikut Cara Mengatasinya
Faktor yang meningkatkan risiko asam lambung
Asam lambung dapat menyerang siapa saja dan kadang-kadang dengan alasan yang tidak diketahui.
Dilansir dari Mayoclinic, berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko asam lambung, yaitu:
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Perut bagian atas bengkak, posisinya di atas diafragma (hiatal hernia)
- Wanita yang sedang hamil
- Gangguan jaringan pengikat, seperti scleroderma
- Lambatnya pengosongan makanan dalam lambung
- Merokok
- Makan dengan porsi besar atau makan larut malam
- Mengonsumsi makanan tertentu yang memicu, seperti makanan berlemak atau gorengan
- Minum minuman tertentu, seperti alkohol atau kopi
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti aspirin.
Baca juga: Asam Lambung: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Sejalan dengan itu, dilansir dari Medical News Today, beberapa makanan dan kebiasaan diet berikut dikaitkan dengan risiko asam lambung adalah:
- Kafein dan alkohol
- Makanan berlemak
- Makanan pedas
- Tomat dan saus tomat
- Bawang merah dan bawang putih
- Berbaring dalam waktu 2-3 jam setelah makan
- Mengkonsumsi coklat, minuman berkarbonasi, dan jus asam.
Baca juga: Lidah Putih karena Asam Lambung, Benarkah Demikian? Berikut Penjelasannya
Komplikasi penyakit asam lambung
Asam lambung atau GERD yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi seiring waktu. Komplikasi yang mungkin terjadi di antaranya adalah sebagai berikut:
1. EsophagitisEsophagitis adalah kondisi ketika lapisan kerongkongan meradang, menyebabkan iritasi, pendarahan, dan ulserasi dalam beberapa kasus.
2. StricturesStrictures adalah kerusakan yang disebabkan oleh asam lambung, sehingga menyebabkan perkembangan bekas luka.
Kondisi ini membuat Anda kesulitan menelan, karena makanan tersangkut saat bergerak ke kerongkongan.
3. Barrett’s esophagusBarrett’s esophagus adalah komplikasi serius di mana paparan berulang terhadap asam lambung menyebabkan perubahan pada sel dan jaringan yang melapisi kerongkongan.
Kondisi komplikasi ini dapat merusak sel dengan potensi berkembang menjadi sel kanker.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Asam Lambung Tanpa Obat
Oleh karena itu, sebelum kondisi asam lambung Anda semakin parah dan menimbulkan berbagai komplikasi, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan.
Dikutip dari Healthline, segera hubungi dokter terutama ketika mengalami salah satu dari gejala berikut:
- Kesulitan menelan atau tersedak yang terus-menerus, yang dapat mengindikasikan kerusakan parah pada kerongkongan
- Kesulitan bernapas, yang dapat mengindikasikan masalah jantung atau paru-paru yang serius
- Tinja berdarah atau hitam, yang dapat mengindikasikan pendarahan di kerongkongan atau perut
- Sakit perut terus-menerus, yang dapat mengindikasikan perdarahan atau bisul di perut atau usus
- Penurunan berat badan yang tiba-tiba dan tidak terkendali, yang dapat mengindikasikan kekurangan nutrisi
- Merasa lemah, pusing, dan kebingungan, yang dapat mengindikasikan syok.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.