Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneladani "Mr Clean" Mar'ie Muhammad, Mantan Menkeu dan Dirjen Pajak yang "Lurus" di Era Lumbung Korupsi

Baca di App
Lihat Foto
Kompas/Eddy Hasby
Foto tak bertanggal ini memperlihatkan Mar'ie Muhammad (kanan) tengah memberikan keterangan kepada wartawan dalam suatu kesempatan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) belakangan kerap mendapat sorotan lantaran gaya hidup mewah sejumlah pejabatnya.

Hal ini bermula dari kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio, anak dari mantan pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Rafael Alun Trisambodo.

Sejak saat itu, warganet menyoroti gaya hidup dan kekayaan beberapa pejabat Kemenkeu yang dianggap tak wajar.

Kini, Kementerian Keuangan mendapat sorotan lain setelah Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi mencurigakan senilai Rp 300 triliun di lembaga itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perilaku para pejabat Kemenkeu ini bertolak belakang dari teladan mantan Menteri Keuangan era Soeharto, Mar'ie Muhammad.

Baca juga: Kasus Mario Dandy Satrio dan Terbukanya Tabir Sisi Gelap Pegawai Pajak


"Mr Clean" Mar'ie Muhammad

Bagi banyak kalangan, Mar'ie Muhammad yang dijuluki sebagai "Mr Clean" itu merupakan inspirasi bagi cara hidup yang konsisten menegakkan integritas.

Pria kelahiran 3 April 1939 tersebut tercatat pernah menjabat sebagai Dirjen Pajak pada 1988-1993.

Selanjutnya, Mar'ie kemudian diangkat menjadi Menteri Keuangan pada Kabinet Pembangunan IV pada 1993 hingga 1998.

Julukan "Mr Clean" itu bukan tanpa alasan.

Harian Kompas, 13 Desember 2016 memberitakan, Mar'ie merupakan sosok teladan kepemimpinan dan komitmen membangun institusi yang bersih dari korupsi dan konflik kepentingan.

Padahal, Mar'ie menjabat di era ketika korupsi dianggap sebagai praktik wajar bagi semua pejabat di Indonesia.

Baca juga: 4 Pejabat Kemenkeu yang Disorot Hartanya Imbas Kasus Rafael Alun, Siapa Saja Mereka?

Menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinas

Salah satu langkah Mar'ie yang banyak dikenang adalah menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinas yang dinilai terlalu besar.

Tak hanya itu, ia juga mengambil kebijakan kredit macet perbankan dengan empat cara.

Keempatnya adalah meningkatkan kemungkinan kekolektifan kredit yang telah disalurkan, pemberian kredit harus berdasarkan kaidah perbankan sehat, kredit yang diberikan harus benar-benar diawasi tanpa mencampuri urusan internal penerima kredit, dan menurunkan biaya overhead.

Di bawah kepemimpinannya, Indonesia bahkan pernah menjadi pelopor Asia Tenggara dalam bidang perekonomian pada awal 1997.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Masyarakat Adukan Pegawai Kemenkeu yang Pamer Kemewahan, Ini Cara Melaporkannya

Bagi Sri Mulyani, warisan sikap dan teladan perilaku Mar'ie Muhammad kan menjadi cerita abadi yang mendorong perbaikan DJP.

"Pak Mar’ie tidak hanya tetap bersih dan sederhana, tetapi juga memberikan contoh nyata bahwa komitmen terhadap integritas dapat ditegakkan meskipun halangan dan tantangan sangat besar," kenang Sri Mulyani.

"Ini teladan yang sangat berharga dan berarti bagi kami semua penerusnya," sambungnya.

Mar'ie Muhammad meninggal dunia pada 2016 di usia 77 tahun.

Baca juga: Saat Warganet Berburu Pejabat yang Hobi Pamer Kekayaan...

Jadi nama Gedung Utama Kantor Pusat DJP

Pada 2019, Kementerian Keuangan mengabadikan nama Mar'ie Muhammad sebagai nama Gedung Utama Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta.

"Sulit menemukan suatu figur di mana semua orang kena arus dan hanya sedikit orang yang tetap tegak," kata Sri Mulyani dalam sambutannya, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Sri Mulyani berharap, pemberian nama ini dapat menjadi harapan baru.

Menurutnya, setiap pegawai pajak harus mewarisi keteladanan, kejujuran, integritas, komitmen, dan loyalitas kepada institusi, layaknya sikap yang ditunjukkan Mar'ie.

"Apa pun alasannya, kalau mau kita bisa menjadi seorang Mar'ie Muhammad," ujarnya.

"Saya ingin abadikan nama Pak Mar'ie dengan melihat nama beliau ada dalam gedung ini, tetap bisa ingatkan kita, setiap hari, untuk tetap jalankan tugas fungsi kita tanpa jual belikan integritas dan komitmen serta loyalitas," sambungnya.

Baca juga: Beredar Pesan Pegawai Ditjen Pajak Sebut Kemenkeu Abaikan Aduan Dugaan Korupsi, Staf Menkeu Buka Suara

(Sumber: Kompas.com/Yoga Sukmana | Editor: Aprillia Ika)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi