Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Ramadhan, Syarat, dan Ketentuannya

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/SIMON INFANGER
Ilustrasi puasa Ramadhan 2023.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Umat Islam yang memenuhi syarat diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

Kewajiban puasa Ramadhan ini termaktub dalam surat Al Baqarah ayat 183 berikut:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."

Baca juga: Apa Itu Puasa: Rukun, Syarat, dan Jenisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam ayat tersebut, jelas dikatakan bahwa output dari ibadah puasa adalah takwa.

Selain ketakwaan, umat Islam yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan akan dinaikkan derajatnya di sisi Allah. Hal ini sebagaimana dalam hadis berikut:

"Ketika Ramadhan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu." (HR Imam Muslim).

Waktu puasa dimulai dari terbitnya fajar atau waktu Subuh hingga terbenamnya matahari atau waktu Maghrib.

Baca juga: Pengertian Puasa dan Jenis-jenisnya


Syarat puasa Ramadhan

Seperti disebutkan di awal paragraf, puasa Ramadhan diwajibkan bagi umat Islam yang memenuhi syarat.

Berikut syarat-syarat puasa:

  1. Islam
  2. Baliq
  3. Berakal, dan
  4. Mampu

Simak perinciannya berikut ini:

1. Islam

Syarat pertama puasa Ramadhan adalah Islam.

Artinya, seorang non-Muslim tidak memiliki kewajiban untuk menjalani puasa.

Baca juga: Pengertian Puasa dan Rukun-rukunnya

2. Balig

Balig adalah batas minimal seorang Muslim terbebani kewajiban menjalankan aturan atau ibadah.

Syeikh Salim bin Sumair Al Hadlrami dalam Safinatun Najah menyatakan, ada tiga tanda seorang Muslim dikategorikan sudah balig.

3. Berakal

Berakal berarti seorang umat Islam harus memiliki kondisi akal yang normal dan tidak gila.

4. Mampu

Beberapa sumber mencantumkan "mampu" sebagai salah satu syarat puasa, sebagaimana dikatakan Syeikh Muhammad Qosim Al Ghazi dalam Fathul Qarib.

Meskipun seorang Muslim yang sudah balig dan berakal, seseorang yang sakit diizinkan untuk tidak puasa.

Syaratnya, mereka harus menggantinya di luar bulan Ramadhan.

Baca juga: Puasa Ramadhan 2023 Tanggal Berapa? Ini Menurut Muhammadiyah dan Pemerintah, serta Prediksi BRIN

Ketentuan puasa di bulan Ramadhan

Bagi umat Islam yang menjalani ibadah puasa, wajib mengetahui hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

Berikut daftarnya:

  • Memasukkan benda ke dalam lubang tubuh
  • Memasukkan benda ke dalam salah satu 'jalan'
  • Muntah secara disengaja
  • Berhubungan seks secara sengaja
  • Keluar mani
  • Haid atau menstruasi
  • Nifas
  • Gila (junun)
  • Murtad
Sunah puasa Ramadhan

Tak hanya itu, umat Islam juga dianjurkan untuk menjalani kesunahan-kesunahan lain untuk menambah kualitas puasa Ramadhan, di antaranya yakni:

  1. Menyegerakan berbuka
  2. Mengakhirkan sahur
  3. Tidak berkata kotor

Baca juga: Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI

Berikut penjelasan lebih lengkapnya

1. Menyegerakan berbuka

Jika umat Islam meyakini telah sudah masuk waktu Maghrib, maka disunahkan untuk segera berbuka puasa.

Di Indonesia, waktu buka puasa umumnya dalam rentang waktu sekitar 17.30 hingga 18.00 sesuai daerah masing-masing.

Saat berbuka, umat Islam juga dianjurkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak memiliki kurma, maka disunahkan dengan air.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah berikut:

"Jika salah seorang berpuasa, hendaknya ia berbuka dengan kurma. Jika tidak ada kurma, maka dengan air. Sebab, air itu menyucikan."

Baca juga: Keistimewaan Puasa Ramadhan

2. Mengakhirkan sahur

Selain itu, umat Islam juga disunahkan untuk mengakhirkan makan sahur.

Dengan catatan, mengakhirkan sahur ini dilakukan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan.

Mengakhirkan sahur ini juga dimaksudkan untuk memperkuat diri, sehingga dapat menjalankan ibadah puasa keesokan harinya.

3. Tidak berkata kotor

Selama puasa, umat Islam juga dianjurkan untuk tidak berkata kotor, agar kualitas puasanya tidak berkurang.

Termasuk dalam kategori kata kotor adalah menghina, berbohong, menggunjing, dan mengumpat.

Apabila ada seseorang yang menghinanya atau melontarkan perkataan kotor kepadanya, maka bisa menjawabnya dengan "saya sedang berpuasa".

Baca juga: Bagaimana Hukum Mimpi Basah di Siang Hari Saat Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi