Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Estrada Anton
Merokok ternyata bisa menyebabkan stroke.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Stroke terjadi akibat asupan oksigen dalam aliran darah menuju otak terhambat.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyumbatan atau kebocoran pada pembuluh darah.

Orang yang dengan tekanan darah atau kolesterol tinggi biasanya memiliki risiko terkena stroke yang lebih besar.

Tapi ternyata, orang yang merokok juga memiliki risiko stroke lebih besar.

Bagaimana bisa?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa Itu Stroke: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganan


Stroke akibat rokok

Dilansir dari Medical News Today, paparan zat kimia berbahaya dalam rokok pada jangka panjang meningkatkan risiko banyak penyakit, termasuk stroke.

Data dari Organisasi Stroke Dunia bahkan mengungkapkan bahwa orang yang merokok 20 batang setiap hari berpeluang enam kali lebih besar terkena stroke daripada orang yang tidak merokok.

Asap tembakau pada rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan penyebab kanker. Zat racun itu akan berpindah dari paru-paru ke aliran darah saat seseorang menghirupnya.

Bahan kimia ini mengubah dan merusak sel serta meningkatkan risiko stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Merokok meningkatkan risiko stroke karena menyebabkan peradangan dan kerusakan pembuluh darah serta dapat menumpukkan plak di arteri. Kondisi ini membuat jantung lebih sulit memompa darah.

Selain itu, rokok juga memengaruhi sirkulasi aliran darah ke seluruh tubuh karena arteri jadi menyempit.

Baca juga: 13 Tanda Gejala Stroke yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Hal ini terjadi karena kondisi berikut:

Pertama, rokok mengurangi kolesterol lipoprotein densitas tinggi (HDL) dan meningkatkan kolesterol lipoprotein densitas rendah (LDL) atau kolesterol jahat.

Kedua, tembakau mengandung nikotin, zat yang meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Hal tersebut menyebabkan stroke.

Ketiga, bahan kimia dalam asap tembakau mengentalkan darah dan membuatnya lebih rentan terhadap pembekuan.

Akibat arteri menjadi sempit dan kurang fleksibel, akan ada banyak gangguan yang terjadi.

Contohnya, aliran darah akan berkurang, tekanan darah naik, dan meningkatkan kemungkinan pembekuan darah. Gumpalan darah juga dapat berpindah dan tersangkut di otak sehingga menyebabkan stroke.

Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Bisa Menyebabkan Stroke, Batasi Pengonsumsiannya

Menghantui perokok pasif

Perokok pasif atau orang tidak merokok mungkin tidak akan menghirup zat kimia sebanyak perokok aktif. Namun, keduanya sama-sama berisiko terkena stroke.

Saat seseorang yang tidak merokok tidak sengaja menghirup asap rokok orang lain, maka ini akan meningkatkan risiko stroke pada dirinya.

Orang yang tinggal dengan perokok pasif bahkan memiliki kemungkinan mengalami stroke dua kali lebih besar dibandingkan mereka yang tinggal dengan orang yang tidak merokok.

Parahnya, perokok aktif dan pasif harus berhenti merokok selama 2–4 tahun untuk menurunkan risiko stroke. Artinya, selama waktu itu, seseorang masih akan memiliki risiko stroke meski tidak merokok.

Jika ingin terlepas dari risiko menderita stroke, maka harus segera berhenti merokok.

Baca juga: Daftar Makanan Pencegah Stroke, Menurunkan Risiko Gangguan Pembuluh Darah

Cara mengurangi risiko stroke

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi risiko stroke, antara lain:

Makan makanan bergizi seimbang

Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan tinggi akan serat dapat mengurangi risiko stroke.

Makanan ini terdiri dari sayuran, buah segar, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, serta lemak sehat seperti minyak zaitun dan alpukat.

Di sisi lain, makanan yang tinggi kadar garam, makanan olahan, mengandung tambahan gula, dan tinggi akan lemak jenuh harus dihindari.

Olahraga teratur

Aktivitas fisik secara teratur dapat menurunkan risiko stroke dengan memperbaiki sirkulasi darah, menyeimbangkan kadar kolesterol, dan menurunkan tekanan darah.

Direkomendasikan melakukan aktivitas aerobik dengan intensitas sedang selama 2,5 jam per minggu untuk orang dewasa.

Kontrol kondisi medis

Kondisi medis seperti tekanan darah tinggi dan diabetes dapat meningkatkan risiko stroke.

Minum obat dan ikuti anjuran dokter dapat membantu mengendalikan kondisi ini dan mengurangi risiko stroke.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi