Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Desa di Jepara Iuran Perbaiki Jalan Kabupaten yang Rusak Parah Bertahun-tahun

Baca di App
Lihat Foto
Doc. Diskominfo Jepara
Warga Darmawulan bekerja bakti memperbaiki jalan rusak.
|
Editor: Farid Firdaus

KOMPAS.com - Solikul Hadi (39), pria asal Desa Darmawulan RT 3 RW 3, Kecamatan Keling, Kabupaten Japara, Jawa Tengah membagikan kisahnya memperbaiki jalan rusak secara swadaya bersama warga setempat.

Melalui rekaman video berdurasi 30 detik yang diunggah di Twitter, Solikul bersama warga lainnya bergotong royong memperbaiki jalan penghubung desa, Minggu (12/3/2023) mulai pukul 7.00-16.00 WIB.

Hingga Rabu (15/3/2023), video tersebut sudah dilihat hingga 84.900 kali.

Baca juga: Beda Kunjungan Jokowi di Blora dan Sragen, Jalanan Becek Vs Jalanan Mulus

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga iuran 

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Solikul Hadi mengatakan, perbaikan jalan tersebut dilakukan menggunakan uang pribadi dari para warga.

"Kesepakatan kemarin itu setiap KK (kepala keluarga) iuran Rp 10.000. Tapi untuk yang punya kendaraan roda empat dan selebihnya itu lebih dari Rp 10.000," ujarnya, Senin (13/3/2023).

Adapun jumlah total hasil iuran tersebut, Solikul mengaku belum mengetahui secara pasti.

"Dari bendahara belum ada laporan. Nanti waktu pertemuan RT baru ada laporan," ujarnya.

Baca juga: Laporkan Jalan Rusak di Jateng melalui Aplikasi Jalan Cantik, Ini Caranya!

Jalan sudah 3 tahun rusak parah

Solikul menceritakan, perbaikan jalan penghubung antar desa di wilayah RW 3 Desa Darmawulan itu diinisiasi oleh para warga.

Sebab, hampir tiga tahun lamanya, kondisi jalan tersebut rusak parah dan berlubang tanpa ada upaya perbaikan, baik dari pihak desa maupun pemerintah kabupaten.

Padahal, jalan itu merupakan satu-satunya akses warga Darmawulan untuk keluar dari desa.

"Memang tidak ada anggaran dari desa maupun dari pemerintah," kata Solikul.

Baca juga: BPS: 31,9 Persen Jalan di Indonesia Rusak, Apa Penyebabnya?

Selama ini, jalan rusak itu hanya ditutupi dengan batu ataupun kerikil.

Dikhawatirkan, hal itu bisa membahayakan pegendara yang lewat.

"Karena di sini kan banyak pengangkut hasil kebun, seperti kayu sengon, kopi, hasil pertanian. Kalau tidak diperbaiki itu membahayakan mobil-mobil yang ngangkut hasil dari pertanian," terang Solikul.

Selain itu, jalan penghubung tersebut juga membelah perbukitan sehingga banyak turunan tajam.

"Kalau tidak dibangun (diperbaiki), ketika ada mobil muatan itu khawatirnya nanti bisa tidak seimbang," tandas Solikul.

Melalui kerja bakti, masyarakat dengan peralatan ala kadarnya bersama-sama menambal lubang yang tersebar di sepanjang jalan.

Baca juga: Video Viral Jalan Baru Diaspal Hancur Saat Dikeruk Tangan, Apa Sebabnya?

Jalan yang diperbaiki 500 meter

Dihubungi terpisah, Carik Desa Damarwulan, Kecamatan Keling Hariwiyoto membenarkan bahwa warganya bergotong royong memperbaiki jalan rusak dengan uang pribadi yang mereka kumpulkan.

Padahal, status jalan tersebut menurut Hariwiyoto merupakan jalan kabupaten.

"Kondisinya jalan tersebut kala itu parah dan rawan memicu kecelakaan," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Jalan tersebut merupakan penghubung antara tiga desa serta lintas kabupaten, yakni Desa Damarwulan dan Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, dan Desa Sirahan, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati.

Baca juga: Video Viral Detik-detik Jalan di Cianjur Ambles

Atas kondisi itu, masyarakat Desa Damarwulan bersama Tempur berinisiatif melakukan perbaikan jalan secara swadaya.

Kedua desa yang dihubungkan jalan tersebut kemudian membentuk suatu kepanitiaan.

"Sumber dana berasal dari swadaya warga. Selain itu ada pula donasi dari para pemilik usaha sekitar. Bentuknya ada yang semen maupun uang," ungkapnya.

Baca juga: Melihat Ekstremnya Jalan Yungas, Jalan Paling Berbahaya di Dunia

Sementara itu, Kamituwa Damarwulan, Roni menyampaikan panjang jalan yang dikerjakan sekitar 500 meter dengan lebar 3 meter.

Waktu pengerjaannya selama dua hari dan melibatkan masyarakat serta stakeholder setempat.

Roni mengatakan, perbaikan jalan penghubung tersebut menggunakan material cor beton.

"Agar kuat, tahan lama, dan tak mudah rusak. Sebab ini satu-satunya akses dari Damarwulan dan Tempur untuk menuju ke Desa Kelet, Kecamatan Keling, maupun ke Desa Sirahan," terang dia.

Adapun soal total dana swadaya warga yang terkumul, Roni mengaku dirinya belum tahu secara pasti.

"Minimal per-KK swadaya Rp 10.000," tuturnya.

Baca juga: Bangun Jalan Desa Rp 2,8 Miliar, Ini Sosok Crazy Rich Joko Suranto

Rencana penyempurnaan jalan

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyata (PUPR) Kabupaten Jepara, Ary Bachtiar mengatakan, pihaknya akan menyempurnakan jalan yang sudah diperbaiki warga Darmawulan secara swadaya.

"Akan kami rencanakan tahun ini," kata ketika dihubungi Kompas.com Rabu (15/3/2023).

Baca juga: Cara Lapor Jalan Rusak ke Kemen PUPR agar Segera Diperbaiki

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi