Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Perubahan Gaya Hidup untuk Kontrol Gula Darah bagi Penderita Diabetes

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Africa Studio
Ilustrasi diabetes, ciri-ciri diabetes, gejala diabetes, tanda diabetes, penyebab diabetes.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Diabetes adalah kondisi ketika tubuh memiliki kadar gula (glukosa) dalam darah yang tinggi.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan diabetes, mulai dari genetik, pola hidup tidak sehat, hingga kelebihan berat badan atau obesitas.

Perlu diketahui bahwa diabetes merupakan penyakit kronis yang dapat bertahan hingga bertahun-tahun lamanya.

Jika tidak segera diatasi, diabetes bisa menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan seperti penyakit jantung hingga penyakit berbahaya lainnya.

Untuk itu, diperlukan perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengontrol gula darah dan mencegah berkembangnya penyakit diabetes.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Jenis Buah yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Penderita Diabetes, Apa Saja?

Lantas, apa saja perubahan gaya hidup yang perlu penderita diabetes lakukan untuk mengontrol gula darah?

Baca juga: 7 Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Penderita Diabetes, Bernutrisi dan Bisa Mengontrol Gula Darah

Perubahan gaya hidup untuk penderita diabetes

Membuat beberapa perubahan dalam gaya hidup dapat membantu seseorang untuk menghindari komplikasi kesehatan serius akibat diabetes di masa mendatang.

Berikut ini adalah perubahan gaya hidup yang bisa dicoba untuk mengontrol gula darah.

  1. Menurunkan berat badan
  2. Lebih aktif bergerak secara fisik
  3. Makan makanan nabati yang sehat
  4. Makan lemak sehat
  5. Rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah
  6. Kelola stres dengan baik
  7. Berhenti merokok
  8. Berhenti minum alkohol

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini:

1. Menurunkan berat badan

Dikutip dari Mayo Clinic, salah satu cara untuk mengontrol kadar gula darah dalam tubuh adalah dengan menurunkan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas.

Penurunan berat badan dapat berperan dalam mengurangi risiko seseorang terkena diabetes.

Dalam sebuah penelitian, beberapa orang dapat mengurangi risiko terkena diabetes hingga 60 persen setelah mereka kehilangan sekitar 7 persen dari berat badan mereka dengan perubahan olahraga dan diet.

Asosiasi Diabetes Amerika (ADA) merekomendasikan agar penderita prediabetes setidaknya bisa kehilangan 7 hingga 10 persen dari berat badan mereka untuk mencegah perkembangan diabetes.

Baca juga: 7 Kebiasaan Makan yang Baik untuk Penderita Diabetes, Bisa Mengontrol Gula Darah

2. Lebih aktif bergerak secara fisik

Jika seseorang menderita diabetes, cobalah untuk melakukan beberapa latihan otot maupun aktivitas fisik lainnya. Setidaknya lakukan hal tersebut minimal 30 menit setiap harinya.

Melakukan aktivitas fisik dan latihan otot dapat membantu mengendalikan diabetes dengan menurunkan gula darah.

Selain itu, penderita diabetes yang lebih aktif bergerak juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap insulin yang membantu menjaga gula darah agar tetap berada dalam kisaran normal.

Ada beberapa latihan yang bisa di lakukan, berikut di antaranya:

  • Latihan aerobik: Lakukan latihan aerobik sedang hingga berat selama 30 menit atau lebih seperti jalan cepat, berenang, bersepeda, atau lari secara rutin setiap hari.
  • Latihan ketahanan: Cobalah untuk melakukan latihan resistensi setidaknya 2 hingga 3 kali dalam seminggu. Ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan keseimbangan tubuh. Latihan ini meliputi angkat besi, yoga, dan senam.
  • Tetap aktif bergerak: Terlalu lama duduk di depan komputer dapat mempengaruhi kenaikan kadar gula darah. Untuk itu, luangkan beberapa menit untuk berdiri, berjalan-jalan, atau melakukan aktivitas ringan setiap 30 menit.

Baca juga: 8 Gejala Diabetes Beserta Faktor Risikonya

3. Makan makanan yang sehat

Makanan kaya serat dapat membantu proses penurunan berat badan dan menurunkan risiko diabetes. Beberapa makanan sehat dan kaya serat, meliputi:

  • Buah-buahan, seperti tomat dan paprika.
  • Sayuran berdaun hijau, seperti brokoli dan kembang kol.
  • Legum, seperti buncis dan lentil.
  • Biji-bijian utuh, seperti pasta, roti gandum, nasi gandum, dan gandum utuh.

Manfaat serat antara lain:

  • Memperlambat penyerapan gula dan menurunkan kadar gula darah.
  • Mengganggu penyerapan lemak makanan dan kolesterol.
  • Mengelola faktor risiko lain yang memengaruhi kesehatan jantung, seperti tekanan darah dan peradangan.
  • Lebih mengenyangkan dan kaya akan energi.

Hindari makanan yang mengandung "karbohidrat buruk" yang memiliki gula tinggi dengan sedikit serat atau nutrisi, seperti roti putih, kue kering, pasta dari tepung terigu, jus buah, serta makanan olahan dengan gula atau sirup jagung fruktosa tinggi.

Baca juga: 8 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Bisa Bantu Mengontrol Gula Darah

4. Pilihlah lemak sehat

Jika menderita diabetes, seseorang harus lebih cermat dalam memilih lemak untuk dikonsumsi.

Untuk membantu menurunkan berat badan, diet diabetes harus mencakup berbagai makanan dengan lemak tak jenuh atau yang disebut "lemak baik".

Sumber lemak baik antara lain:

  • Minyak zaitun, bunga matahari, safflower, biji kapas, dan kanola.
  • Kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kacang almond, kacang tanah, biji rami dan biji labu.
  • Ikan berlemak, seperti salmon, mackerel, sarden, dan tuna.

Sementara itu, lemak jenuh, "lemak jahat", bisa ditemukan dalam produk susu dan daging.

Penderita diabetes harus dapat membatasi lemak jenuh dengan mengonsumsi produk susu rendah lemak serta daging tanpa lemak.

Baca juga: 11 Komplikasi yang Disebabkan Penyakit Diabetes, Apa Saja?

5. Rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah

Dilansir dari Web MD, jika mengalami diabetes, mengontrol makanan dan berolahraga saja tidak cukup untuk mengetahui apakah kadar gula darah sudah turun atau justru mengalami lonjakan.

Seseorang yang memiliki diabetes harus tetap mengunjungi dokter atau layanan kesehatan setidaknya dua kali dalam setahun. Hal ini karena, penderita diabetes memiliki peluang untuk terkena penyakit jantung.

Untuk itu, mereka harus tetap melakukan pengecekan terhadap kolesterol, tekanan darah, dan A1c (gula darah rata-rata selama 3 bulan). 

Baca juga: Pengertian Diabetes: Jenis, Penyebab, Gejala, Komplikasi, dan Pengobatannya

6. Kelola stres dengan baik

Saat seseorang mangalami stres, maka hal tersebut bisa berpengaruh pada kenaikan kadar gula darah dalam tubuh.

Maka dari itu, penting bagi penderita diabetes untuk mengelola stres untuk mencegah kenaikan gula darah dalam tubuh.

Ada beberapa cara untuk menghilangkan stres, mulai dari berolahraga, menonton hiburan, melalui pernapasan dalam, yoga, atau hobi yang membuat tubuh lebih rileks.

Baca juga: Kenali Jenis-jenis Diabetes Beserta Penyebabnya

7. Berhenti merokok

Diabetes dapat memicu berbagai penyakit kronis lain. Sehingga penderita lebih mungkin mengalami masalah kesehatan seperti penyakit jantung, kulit, mata, stroke, penyakit ginjal, penyakit pembuluh darah, dan lainnya.

Jika merokok, peluang seseorang terkena berbagai penyakit semakin tinggi.

Jadi, mulailah untuk hidup sehat dengan menghentikan kebiasaan merokok. 

Baca juga: Faktor Risiko Diabetes yang Jangan Disepelekan, Apa Saja?

8. Berhenti minum alkohol

Mengontrol gula darah lebih mudah dilakukan jika seseorang tidak minum terlalu banyak alkohol.

Alkohol diketahui dapat membuat gula darah menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah sesaat setelah mengonsumsinya dan hal tersebut bisa berlangsung selama 24 jam sesudahnya.

Selain itu, alkohol juga dapat memperburuk komplikasi diabetes, seperti kerusakan saraf dan penyakit mata.

Beberapa minuman beralkohol juga mengandung karbohidrat lebih tinggi yang tentu saja tidak baik untuk penderita diabetes.

Baca juga: 10 Manfaat Kopi untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Berat Badan hingga Risiko Diabetes

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi